"A Secret Story"

15 3 0
                                    


Hai jangan lupa vote ya ..

"Elena, kemana saja kau. Sejak pagi, kau dipanggil untuk menghadap Mr Corbyn. Segeralah ke ruangannya di lantai 12 gedung ini. Kau bisa menanyakan pada sekretarisnya jika kau sudah berada dilantai itu," Manager HRD memberitahunya secara mendadak. Manager HRD sendiri pun bingung karena hanya Elena yang diminta menghadap keruangan bos besarnya itu.

"Baik, Sir. Saya akan segera kesana. Terima kasih."

"Sekarang Elena !"

"Ya Sir," ucap Elena dengan sopan sebelum Manager HRD menutup sambungan teleponnya.

Jess yang sejak tadi memperhatikan layar ponselnya karena mendapat informasi baru dari Tim dan Jac, melirik dari atas ponselnya. Mendapati sedikit kecemasan di raut Elena.

"Ada apa ?" Tanya Jess dari rasa penasarannya.

"Mr William Corbyn memanggilku."

"Benarkah ? Ceritakan padaku bagaimana wajahnya nanti ya," Jess begitu antusias namun wajahnya tetap datar.

"Jess come on, aku bukan akan melakukan lunch atau berkencan. Bisa jadi ini ada hubungannya tentang hasil seleksinya," Elena menghirup nafas dan menghembuskannya dengan cepat.

"Kalau begitu aku akan mendoakan mu, kau tenanglah."

"Kau pikir Tuhan akan mendengarkan doa mu ?" Elena memutar bola matanya jengah.

"Entahlah. Lalu ? Apalagi yang kau tunggu ? Segeralah kesana," Jess memerintahkan. Dan Elena dengan lemas berjalan meninggalkan Jess diparkiran. Elena sempat melirik pakaian yang ia kenakan. Ia bahkan belum sempat menggantinya dengan yang lebih formal, tetapi untung saja tadi ia sempat mengganti pakaian yang sedikit lebih pantas di kantor polisi. Apa boleh buat, ia akan menerima jika atasannya menegur pakaiannya nanti.

 Apa boleh buat, ia akan menerima jika atasannya menegur pakaiannya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi, saya Elena Allighiero. Tadi saya mendapatkan informasi bahwa Mr Corbyn memanggil saya keruangannya. Apa beliau ada ?" Tanyanya sopan kepada seorang wanita cantik yang ditafsir adalah sekretaris Mr Corbyn..

"Silahkan masuk, beliau sudah menunggu anda sejak tadi," jawabnya ramah.

Elena mengetuk pintu itu. Dan sebuah suara mempersilahkannya masuk dari dalam.

Elena meraih kenop pintu dan segera masuk. Ia terperangah ketika melihat siapa pria yang tengah duduk di balik meja itu. Otaknya merangkai sebuah kesimpulan dengan cepat tentang siapa yang berada disana. Tempat dimana orang itu sedang menatapnya sambil tersenyum dengan begitu tampan dan mempesona dimata Elena.

"Mau sampai kapan kau berdiri terus disitu Elena ? Kemari dan duduklah. Aku ingin bicara denganmu," Chris memaklumi dan syukurlah ia bisa membuat semuanya terasa lebih santai.

"Ya Sir," Elena hanya tersenyum kaku dan mengambil posisi duduk di depan Chris saat ini. "Maaf saya tidak tau bahwa anda .."

"Tidak apa apa. Mengenai itu santai saja," Chris motongnya dengan cepat. "Tidak usah terlalu formil dengan ku. Elena, ada hal yang ingin ku bicarakan mengenai hasil seleksi mu sebagai pengacara."

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang