"It Hurts Me, Too"

19 3 0
                                    

Vote ya jangan lupa biar tambah smgt authornya :) thanks guys :)




"Entahlah aku tidak tau. Kemungkinan ya, kurasa aku menyukainya," Elena tertunduk lemas saat mengakuinya. Ini diluar kuasanya. Kebersamaannya yang singkat, walaupun memang tidak ada hal yang bisa dikatakan spesial mengenai kedekatan hubungan nya dengan Chris, Elena tidak bisa menepik bahwa ia menyukai pria itu.

Sementara di posisi lain, nafas Sharon tertahan setelah mendengar pengakuan Elena. Ia memejamkan matanya sebentar, menahan dadanya yang tiba tiba terasa sakit dan sesak. Daniel banyak menceritakan tentang Elena padanya tadi siang, setelah wanita itu berpamitan pulang dari rumah sakit. Namun disisi lain, ia merasa senang, karena ternyata Chris tidak sedang berselingkuh. Mungkin, seharusnya ia merasa senang, karena sepertinya jika dilihat dari sikap Chris, kekasihnya itu tidak membalas perasaan Elena. Sharon yakin, Chris memang hanya berniat untuk sekedar menolong Elena. Sehingga ia harusnya bisa sedikit tenang bukan ?

Ya, Sharon hanya tidak pernah menyangka wanita yang selama ini diceritakan oleh Chris adalah Elena. Begitu rumit. Seandainya saja ia mengetahuinya dari awal. Mungkin situasinya akan berbeda.

"Jangan bersedih. Kau harus berfikir positif. Menurutku, memang sudah seharusnya keputusan ini diambil. Siapapun orang yang kau maksudkan, bukan berarti dia tidak mau lagi berdekatan denganmu. Kau sudah mendengar sendiri alasannya bukan? Jika aku mendengar dari ceritamu tadi, alasannya bukan suatu hal yang buruk. Kalau kau memang benar benar menyukainya, kau harus mengusahakannya, Elena," hati Sharon terasa pedih saat mengatakan ini. Ia seperti sedang menyemangati kehancurnya hubungannya sendiri. Miris. Disamping itu, otaknya juga masih berfikir, apa yang seharusnya ia lakukan setelah ini. Jangan ditanya, karena Sharon sendiri tidak tau.

Elena menoleh menatap Sharon dalam. "Walaupun kita baru bertemu, bahkan belum genap satu hari, entah mengapa hatiku sudah merasa dekat denganmu kak. Terima kasih kau sudah mendukungku. Kau benar, seharusnya aku tidak bersikap seperti ini.  Aku akan memperjuangkan nya," ucap Elena dengan mantap. Ia menghapus air matanya dengan pelan dan kemudian tersenyum, menunjukan pada Sharon bahwa ia harus tetap semangat. Ia harus mengikuti saran Sharon.

***

Sharon masih belum bisa tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sharon masih belum bisa tidur. Kepalanya benar benar terasa seperti mau pecah, karena terus terusan memikirkan ini. Ia bahkan sudah tidak sabar menunggu hingga esok. Rasanya, segera ia ingin mendengar secara langsung penjelasan dari Chris. Ini harus segera diselesaikan. Paling tidak ia harus mengetahui perasaan Chris, supaya bisa sedikit lebih menenangkannya. Bukan berarti ia meragukan perasaan Chris, tapi ia hanya ingin memastikannya saja.

Sharon sesungguhnya sudah memikirkan masalah ini matang matang, semoga saja keputusan ini sudah benar.

Sharon melirik jam di nakas samping ranjangnya. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Sharon segera meraih coat nya, menyambar kunci mobil dan kemudian segera turun kebawah. Sharon mengemudikan mobilnya menuju ke suatu tempat.

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang