Surat Ke Tiga

141 8 3
                                    

Dua Hari Kemudian

Hari ini adalah awal liburan kenaikan kelas.
Nisa dan Afwan semakin dekat, dan di hari libur ini Nisa menikmati liburannya di rumah Afwan.

TING!! TONG!!!
Suara bel rumah berbunyi, Ibu segera membukakan pintu untuk tamunya, dan ternya itu Nisa.

"Halo tante," sapa Nisa.
"Eh Nisa".
"Ada Afwan tante?".
"Iya ada di dalam yuk masuk"
"Makasih tante," Nisa pun melangkah masuk ke ruang keluarga di mana biasanya Affan dan Afwan berada.

"Hai Afwan," sapa Nisa dengan senyuman.
"Nisa? Udah dateng yah, sini ikut main tebakan," panggil Afwan.
Nisa pun ikut bergabung dan memilih duduk di dekat Afwan.
"Oke sekarang giliran aku kan, ummm... oke, kemana-mana pasti berlima tapi yang masuk cuma satu apa hayo???," seru Afwan.
"Anak bebek kali," jawab Affan.
"Salah," kata Afwan.
"Burung," tebak Nisa.
"Salah juga," kata Afwan.
"Terus apa??," tanya Affan.
"Nyerah nih??," tanya Afwan.
"Iya dehh," ujar Nisa.
"Hahaha, Jari tangan kalo lagi ngupil, karna gak mungkin kelima-limanya masuk," jawab Afwan sambil tertawa.
"Ih jorok," kata Nisa.
"Sekarang gue," kata Affan.
"Abis itu gue yah," kata Nisa.
"Hewan apa yang paling aneh??," ujar Affan memberi soal.
"Kecoa," tebak Afwan.
"Salah," jawab Affan.
"Tikus," tebak Nisa.
Affan hanya menggeleng tanda salah.
"Apa sih?? Cicak," tebak Afwan lagi.
"Salah," jawab Affan.
"Affan," tebak Nisa lagi.
"Gak mungkin lah dodol," Ujar Affan.
"Hahaha, Terus apa?," tanya Afwan.
"Belalang, kupu-kupu, soalnya kalo siang makan nasi kalo malam minum susu," jawab Affan sedikit tertawa.
"Yaelahh," respon Nisa dan Affan.
"Gue yah, bola apa yang mirip kucing??," seru Nisa.
"Bola volly," jawab Affan.
"Bola golf," jawab Afwan.
"Salah," jawab Nisa.
"Gak ada lah yang mirip kucing," ujar Affan.
"Adaaa, Bolaemon kann?," jawab Ibu yang tiba-tiba membawa minuman dan cemilan untuk ketiganya.
"Wah tante benerr," seru Nisa.
"Yaudah diminum dulu," pinta Ibu.
Mereka mulai menyantap apa yang dibawa Ibu.

Setelah mengambil segelas minuman, Affan melangkah keluar untuk melihat kotak pos, dan yahh benar saja ada surat dari dinda.

Affan mengambil suratnya dan masuk kembali ke ruang keluarga, tapi ia kebelet pipis dan meletakkan surat itu di atas meja ruang keluarga sebelum ia ke toilet.

Nisa melihat surat itu.
"Eh Wan ada surat dari Dinda nih," seru Nisa.
"Oh yah?? Baca coba," pinta Afwan.
"Emang gak papa kalo gue baca?," tanya Nisa.
"Gak papa, baca aja buat aku," pinta Afwan.

Nisa membacakan surat dari Dinda termasuk untuk bagian Affan.

"Dear Afwan
Hari ini hari terakhir aku ujian Wan, ujiannya Bahasa Indonesia susah-susah gampang sih soalnya jawabannya banyak yang mengecoh, wah kayaknya kamu makin deket yah sama Nisa, hebat dong baru kenal tapi udah deket, oh yah...  Affan kesiangan lagi? Hahaha emang bawaan dari sononya kali yahh, kesiangan mulu sih, dulu aja kita hampir telat ke acara ultah Fadel gara-gara dia,
Oh iya cerita tentang Fadel... tadi aku main monopoli sama dia di kelas, aku menang banyak loh, haahha siapa dulu dong Dindaaa, lawan kalian berdua aja aku suka menang kok 😋
Buat lo Affan, dari kemarin maksud lo apa sih??? Fadel mau gantiin posisi Afwan lo bilang gue jangan bergantung sama orang lain, gue bilang Fadel suka jailin gue lo bilang,"Awas lo dari Affan"
Maksud lo apa sih dari kemarin gue gak ngerti, sejak kapan lo peduli sama gue??, ah udah dulu yahh bye
-Dinda"

Pas setelah Nisa selesai membacanya Affan balik dari toilet.

"Cieee," ejek Nisa dan Afwan.
"Cie apaan??," tanya Affan heran.
"Sejak kapan Affan peduli sama Dinda," tanya Afwan.
"Maksud lo?," heran Affan.
"Gak usah ditutup-tutupin lagi Fan, kita udah tau," ejek Nisa.
Affan melihat surat Dinda yang dipegang Nisa.
"Lo baca suratnya?!," teriak Affan.
"Iya," jawab Nisa singkat.
"Gak sopan tau!," sambil merampas suratnya, dan langsung meninggalkan mereka berdua.
"Ih Afwan yang suruh kok," teriak Nisa.
"Cieee ciee cieee," ejek keduanya lagi.
Dan Affan sudah memasuki kamarnya.

4 tahun kemudian

Manit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun.
Tak terasa sudah 5 tahun berlalu.
Hubungan Ketiga sahabat kecil itu tetap seperti biasanya, saling berbalas surat dan memberi kabar. Juga si kembar dan Nisa yang semakin dekat.
Seperti 5 tahun lalu, hari ini adalah hari libur, bedanya liburan kali ini adalah libur sebelum masuknya mereka di jenjang sekolah baru yaitu SMA.
Semua berjalana seperti biasa sebelum terjadi......

Semalam Afwan mendapatkan surat dari Dinda dan Affan mulai membalas suratnya.

"Dear Dinda

Hai din, gak serasa yah sekarang kita udah SMA aja.
Jaman udah modern tapi kita tetap berkomunikasi lewat surat.
Rencananya aku mau pindah ke Jakarta dan masuk sekolah yang sama, biar kita bisa bareng lagi.
Tunggu aja yah, gak lama pasti aku datang.
-Afwan"

Pagi-pagi di hari libur seperti biasa Affan berenang di kolam.
Kebiasannya yang sering berenang membuat bodynya terbentuk, ia tinggi dan tampan.

"Affan Papa sama Ibu pengen ke acara temen Papa dulu yah, jaga rumah awas ada maling," pinta Papa.
"Iya Pah," jawab Affan yang mulai mengakhiri aktifitas renangnya.
"Jangan basah basah masuk rumahnya nanti lantainya licin," seru Papa.
"Sarapan apa Pah?," tanya Affan.
"Itu ada roti di meja makan," jawab Papa.
Affan mengambil sepotong roti di atas meja.
"Sana pakaian nanti masuk angin," Ibu yang dari tadi bolak balik masuk kamar.
"Iya Bu ini juga mau ke kamar".
"Kalo gitu Ibu dan Papa pergi yah," seru ibu.
"Iya Bu," dan melangkah ke kamarnya.

Sedangkan Afwan.

Mengingat rencananya semalam yang akan ke Jakarta, Afwan ingin membahasnya dengan Affan.

"Affan!!!," teriak Afwan.
"Affan!!!," teriaknya sekali lagi, tapi tak ada jawaban.

Afwan berniat menemui Affan.
Ia mulai menaiki tangga.
Tangganya licin akibat jejak yang di buat Affan setelah ia berenang tadi.
Dan di pertengahan jalan Affan tergelincir membuatnya jatuh.

"AHHH," Affan jatuh terguling-guling.
Mendengar teriakan Afwan, Affan segera menemui Afwan, ia menurungi tangga dan kaget melihat Affan di bawa sana.
.
.
.
Hayoo ada yang gak sabar dengan kelanjutannya?? Gimana dong dengan Afwan? Akan ka ia bisa menemui dinda sesuai janjinya??

Kasih saran dan kritinya dong, tinggalin jejak lah, gak enak loh rasanya berusaha nulis yang terbaik, tapi gak ada yang respond, saling menghargailah 😉

Karna lagi musimnya ujian ujianannn, author mau vakum dulu biar bisa fokus ujiannya, gak lama kok, tapi author tipe orang yang susah jauh dari hp sih jadi kalo sempet ngelanjutin pasti di lanjut kok, tunggu yah... jangan di remove ceritanya 😋😘

Afwan/Affan ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang