Aku mundur bukan berarti aku kalah,melainkan karna aku menghargai keputusanmu.
****
Ara p.o.vAku menatap jalanan didepanku dengan pandangan lelah,seketika sekelebat percakapan dengan kay terlintas begitu saja yang membuatku memejamkan mata dengan sebulir cairan bening merembas melewati pipiku.
Flasback on.
"Mundur ra!lo udah kalah!"
Aku mengeryitkan dahiku bingung mendengar penuturan dari kay.
"Maksudnya?"
Kay terlihat menghela napas singkat sebelum bicara.
"Jangan perjuangin orang yang nyuruh lo buat ga mengenal dia lagi ra!"
Aku semakin mengeryitkan dahiku,aku bahkan tak paham kemana arah alur percakapannya.
"M--maksudnya?"ujarku"aku sama sekali ga paham sama apa yang kak kay omongin"
Kay memutar bola mata malas,kemudian ia berdiri dari duduknya dan berdiri tepat didepanku.
"Diaz"
Aku melongo ditempat mendengar penuturannya,sekarang aku paham kemana arah pembicaraan ini.
"Oh,soal itu,bukan apa apa kok kak"ujarku santai disertai senyum getir yang sayangnya kay melihatnya.
"Nggak usah pura pura ra!gue tau apa masalah lo"gumamnya pelan yang masih bisa kudengar dengan jelas,entah kenapa pasokan oksigen disekitarku menjadi menipis.
"M--maksud--nya"ujarku gagu.
"Mundur ra!lo udah kalah"bisiknya"mending lo pura pura aja ga kenal dia"
Mataku memanas entah karna aku tak berkedib atau karna mendengar pernyataan dari kay yang menohok di hati.aku menggelengkan kepalaku kecil.
"Nggak,ara nggak mau!"
"Tap--"
"NGGAK,aku mundur bukan berarti aku kalah,melainkan karna aku menghargai keputusan dia"ujarku meluap luap,kay nampak meraup wajahnya kasar sebagai penyalur rasa frustasinya.
Aku segera melangkahkan kakiku menjauh dari taman,tepatnya menjauh dari kay.
Flasback off.
Aku menghela napas panjang,saat ini aku sedang berada di halte menunggu bis,seperti biasa kak revan tak bisa menjemputku,aku menikmati semilir angin yang membuatku melupakan sejenak masalah tadi.Aku menutup mataku sejenak sambil menikmati lagu pamit dari tulus yang ku putar melalui earphone yang terpasang dikedua sisi telingaku.
"Izinkan aku pergi dulu,yang berubah hanya tak lagi ku milikmu,kau masih bisa melihatku kau harus percaya ku tetap teman baikmu."
Tanpa sadar mulutku menyanyikan sepenggal dari lirik tersebut yang membuat air mata membasahi pipiku.Aku segera membuka mataku kala ada yang meletakkan kepalanya dibahu kananku,aku menoleh kesamping kanan dan mendapati kay sedang memejamkan matanya setelah melepaskan secara paksa earphon sebelah kanan ke telinganya sendiri.
"Kakak ngapain?"pertanyaan bodoh itu meluncur begitu saja melalui bibirku,aku merutuki bibirku,sudah tau ia sedang duduk.
"Duduk lah"tuh kan apa ku bilang ia pasti akan menjawab seperti itu.aku kembali menatap kedepan sembari menanti datangnya bis,seketika aku teringat dengan diaz,namun sebelum aku mengingat lebih jelas tentangnya kay lebih dulu menyela.
"Jangan mikirin dia lagi ra"ujarnya masih dengan mata menutup seolah dia bisa membaca pikiranku.Aku mengeryitkan dahi bingung.
"Ka--"
"Bukan!gue bukan cenayan!gue cuma bisa baca pikiran orang kok"ujarnya acuh,aku membelalak kaget mendengar penuturannya,aku kembali menatap kedepan yang ternyata didepan sana sedang hujan,aku menghela napas panjang ku.
"Lo suka hujan?"tanya kay tanpa merubah posisinya.
Aku meliriknya sekilas sambil menggeleng kecil.
"Aku malahan benci hujan"ujarku santai yang membuat kay membuka matanya tanpa merubah posisi kepalanya.
"Kenapa?"
"Aku nggak tau"ucapku yang membuat kay mengangkat kepalanya dan malah menatapku intens.
"Kenapa nggak tau?"
"Nggak tau!Ingin rasanya aku membenci hujan!tapi sampai detik ini,aku masih tak punya alasan yang tepat untuk membenci hujan"
Kay menaikkan sebelah alisnya,menatapku bingung,namun baru ia ingin membuka suara bis yang ditunggu tunggu datang yang membuatku segera berdiri ingin masuk ke dalam bis,namun baru satu langkah aku kembali menoleh kebelakang dan mendapati kay masih duduk.
"Kakak nggak mau pulang?"ujarku yang langsung membuat kay tersadar dari lamunannya dan segera beranjak masuk kedalam bis sambil menarik tanganku lembut,seketika aku kaget dan entah dari mana aku sekarang blusing.
Yeyy..akhirnya selesai juga.
Ditunggu vote and komennya ya.Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe
Teen Fiction"Sampai kapan kau akan melupakannya?" "Entahlah" "Mungkin selamanya..." ****** Kesepian yang sesungguhnya adalah ketika kau hidup ditengah orang-orang yang menyuruhmu untuk berpura-pura.