pertemuan kedua leader

10.9K 526 28
                                    

06.00 kst.
Pagi ini, di sebuah mansion mewah milik 6 namja tampan, mereka sedang mempersiapkan diri mereka untuk ke sekolah. Benar, mereka adalah Suho, Kris, Chanyeol, Sehun, Chen, dan Kai. Mereka ber-6 memang masih keturunan kerajaan were wolf, tapi mereka juga harus sekolah agar tak ada yang mencurigai mereka.

Mansion mereka sangat besar dan indah, mereka punya mansion dengan 6 lantai, dan masing masing punya kegunaannya masing-masing. Mereka ber-6 punya kendaraan masing-masing dan hanya bisa di pakai oleh pemilik mereka sendiri. (Kecuali di beri izin.)

"Hyung! Lihat tasku gak?" Tanya Sehun. Mereka sedang berada di ruang tamu, karena mereka akan ke sekolah bersama-sama.

"Nggak. Coba kamu liat di kamarmu." Kata Suho sambil meminum kopinya. "Huuhh... gak ada..." Sehun masih mondar-mandir mencari tasnya.

"Yak! Kembalikan! Itu parfumku! Punyamu 'kan ada!" Chen dan Kai kejar-kejaran di tangga. "Hei! Hei! Hei! Berhenti! Nanti kalau kalian jatuh gimana?" Suho menegur kedua orang itu. "Mian hyung, habisnya Kai tidak mau memberikan parfumku." Kata Chen.

"Kai, berikan saja. Punyamu kan ada..." kata Suho. "Baiklah, ini." Kai menyerahkan parfum milik Chen.

"Apa semua sudah siap? Mana Chanyeol?" Tanya Kris yang baru datang dari arah kamarnya di lantai 2. "Mungkin masih di kamarnya." Kata Suho. Sambil masih mengerjakan tugasnya sambil minum kopi.

"Apa tugasmu belum selesai juga dari kemarin Suho?" Tanya Kris. "Ne, aku sedikit sebal dengan ssaem itu." Kata Suho. "Sebentar lagi selesai kok." Kata Suho. "Baiklah... CHANYEOLLL!!!!" Kris berteriak memanggil Chanyeol yang masih berada dalam kamar.

Chanyeol yang baru saja memakai parfum hampir menjatuhkan botol parfumnya. "NE! AKU AKAN SEGERA KE SANA! 5 MENIT LAGI!!!" Teriak Chanyeol. Kalian bayangkan saja, ruang kumpul ada di lantai 1 dan kamar Chanyeol berada di lantai 3, bagaimana kerasnya suara mereka berdua itu? Baiklah, selagi tidak senyaring suara uke(?).

"Baiklah, aku siap... ayo pergi." Chanyeol menyambar kunci mobilnya yabg punya lambang pheonix. Di ikuti oleh saudaranya yang lain.

Eh, perkenalkan dulu, sekolah dan kelas mereka.

Suho dan Kris, mereka sudah kuliah dan memasuki semester 2.
Chanyeol dan Chen, mereka berdua baru masuk kuliah semester 1.
Sehun dan Kai, mereka berdua berada di bangku SMA semester akhir.

Pagi ini mereka semua datang awal, karena mereka yang kuliah punya beberapa tugas dari mrs. Sety, guru bahasa inggris mereka. Guru ini mengajar di perguruan tinggi ini dari semester 1-2. Dan ini adalah guru yang sama untuk Suho, Kris, Chen, dan Chanyeol.

~Suho side~
"Huft... kenapa aku di suruh bawa buku-buku ini segala sih? Kan ada petugas perpustakaan." Umpat Suho.

Brak...

"Huft... berat juga." Kata Suho setelah meletakkan tumpukan buku-buku itu dengan kasar.

"Andwae! Jaebal sunbae! Andwae!" Seorang namja berteriak dari balik lemari buku. Suho mendengar suara itu berusaha untuk mencari sumber suara itu berasal dari rak sebelah mana.

Suho sedikit terkejut melihat ada seorang namja yang sedang menindih namja yang lebih kecil dan berusaha untuk membuat namja itu naked. Suho berjalan cepat menuju orang itu.

Bough!

Suho memukul orang itu tepat di sudut bibirnya. "Kawan, jika kau mau masuk ruang bk, bilang saja padaku." Kata Suho dengan suara yang mengancam.

"Huh! Mau apa kau?! Ini urusanku! Bukan urusanmu!" Kata namja itu. "A.. apa... salah ku?!" Namja kecil itu meringis dan berusaha berdiri. "Kau! Telah merusak harga diriku dengan merekam semua yang aku rundingkan dengan teman-temanku dan menyabarkannya!" Kata namja itu penuh amarah.

"Aku sudah bilang! Itu bukan aku!" Namja kecil itu berteriak. "Hey! Ayolah! Dia bilang dia tidak bersalah! Kau mau memaksanya?! Dasar pengecut!" Kata Suho menarik kasar kerah baju namja ith dan melemparkan dia keluar perpustakaan.

"Gewnchana?" Suho membantu namja itu berdiri dan duduk. "N..ne... nan gwenchana. Gomawo..." namja itu memperhatikan name tag Suho. "Kim Joonmyeon, atau kau bisa panggil aku Suho." Kata Suho. "Ah, ne, gomawo Suho-shii..." kata namja itu.

"Dan siapa namamu?" Tanya Suho. "Ah... Zhang Yixing imnida.. panggil saja Lay." Kata Lay sambil tersenyum dan memperlihatkan lesung pipi nya. 'Wah... neoumu kyeopta... mana ada namja bisa semanis ini. Aniya... aku tidak boleh menyukainya... ingat Suho, misimu disini bukan untuk jatuh cinta, tetapi mencari klan yang menyimpan mutiara putih, dan menjaga mutiara hitam kita... tidak... tidak boleh aku menyukainya...' Suho bertengkar dengan batinnya sendiri.

"Bisa aku membantumu membereskan buku ini? Sebagai terimakasih karena kau sudah menolongku tadi." Kata Lay. "Ah, tidak usah..." kata Suho. "Aniya... aku memaksa..." kata Lay. "Ne, baiklah." Lalu mereka berdua merapikan buku yang di bawa Suho tadi. "Apa kau pindahan dari china?" Tanya Suho. "Ne, aku pindah karena saudara-saudaraku yang lain juga pindah ke sini." Kata Lay. Mereka berdua masih asik merapihkan buku-buku.

"Lay? Kau masuk di jurusan mana?" Tanya Suho. "Aku masuk jurusan kedokteran." Kata Lay. "Ah... kalau begitu, apa kau semester 2?" Tanya Suho. "Aniyo... aku baru semester 1 bersama dengan saudaraku... Baekhyun." Kata Lay. "Oh... berarti kalian sekelas dengan adikku? Park Chanyeol?" Tanya Suho. "Apa kalian di kelas bagian pendidikan A?" Tanya Suho lagi. "Ne... dan kau bilang Park Chanyeol adikmu?" Tanya Lay. "Ne... dia adikku." Jawab Suho. "Aahh... pantas saja dia sangat pintar... kakaknya 'kan Suho yang juga sangat pintar..." kata Lay. "Apa adikku pintar di kelasnya?" Tanya Suho. "Ne, adikmu sangat pintar. Dia sangat suka bersaing dengan Baekhyun. Jika seosangnim bertanya, Baekhyun ingin menjawab, tetapi sudah di duluan oleh Chanyeol.

Suho dan Lay kembali diam dan sibuk merapihkan buku mereka yang cukup banyak. "Haahh... akhirnya selesai..." Lay meletakkan buku terkahirnya. "Gomawo Lay shii..." kata Suho. "Ne... gomawo kau sudah membantuku juga tadi." Kata Lay. "Ne, cheonma..." kata Suho. "Apa kau ada waktu sebentar? Mau ke kantin bersama?" Tawar Suho. "Ah, mianhe... aku ada kelas..." kata Lay. "Ah... gwenchana... kalau begitu, aku duluan ya... anyeong Lay shii... sampai ketemu lagi..." Suho kemudian pergi.

Sepeninggalnya Suho... "hah... apa yang terjadi dengan jantungku? Kenapa dia berdetak tidak normal begini? Ah eottokhe? Aku harus bagaimana?" Lay panik sendiri. "Aku harus menemui saudara-saudaraku." Kata Lay.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued...
Thanks all yang udah mau baca... kalau bisa... kasih vote dan comment ya... kalau kalian suka, bakal aku lanjutin kok. Sebelumnya, aku juga nulis cerita... yang judulnya 'the legend of superpower', tapi entah kenapa semua data tentang penulisannya hilang semua... jsdi aku nulis yang baru deh... thanks all... jan lupa comment ya... karena comment kalian sangat berharga...
Thank's all... see ya...

werewolf at school (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang