Still Sulay side

4.3K 280 3
                                    

Hari sudah mulai gelap menandakan malam telah datang. Sebuah mobil lamborghini mewah melaju dengan kecepatan yang cukup cepat. Untunglah suasana di jalanan tidak terlalu ramai. "Aish... ini sudah jam 09.00... apa dia akan marah? Aish... pabbo-nya aku tidak memesan restoran itu dulu sebelum mengajaknya." Suho mengomel sendiri. Tanpa sadar jika dia berada dalam pemikirannya yang kacau, maka superpower-nya akan keluar. Dan benar saja, sekumpulan air di luar mobilnya mulai bergerak masuk melalui jendela. Kecepatan mobil Suho sudah agak melambat, karena sudah dekat dengan rumah Yixing dan saudara-saudaranya. "Apa aku merasakan sesuatu yang dingin? Hei! Kenapa ada gumpalan air di mobilku?! Turun! Ini bukan bis air!" Suho mengomel tidak jelas pada gumpalan air yang secara tidak langsung membuatnya sadar kalau sebenarnya dialah yang membuat aur itu masuk. Setelah dia bisa mengendalikan situasi, Suho turun dari mobilnya dan masuk ke pekarangan rumah Yixing dan saudara-saudaranya.

Ting... nong... ting... nong... (anggep aja iya...)

Suho mengetuk memencet bel pintu rumah Yixing dan saudara-saudaranya. Apa kalian sudah tahu Suho dapat informasi mengenai alamat rumahnya? Benar, dia bertanya pada Chanyeol... secara, sahabat Chanyeol juga adalah adik Lay atau Yixing. Suho menunggu di luar rumah, dan keluarlah salah satu adik Lay, yang imut dan lucu yang bermata panda. "Eum... apa anda mencari kakak saya Yixing?" Tanya Tao. "Ne... apakah dia sudah siap?" Tanya Suho. "Mungkin. Sebentar... Yixing ge!!!! Ada orang mencarimu!!" Teriak Tao dari depan pintu masuk. "Sebentar Tao! Gegemu itu sedang berdandan." Ledek Baekhyun pada Lay yang sudah berada di deoan Baekhyun yang memperlihatkan death glare-nya yang justru kelihatan menggemaskan di mata Suho. "Duh... kalau begini caranya, aku rela belok deh..." lagi, Suho mengomel sendiri, tapi kali ini di dalam hatinya. "Mianhe kau menunggu. Kajja." Lay keluar dengan memakai celana jeans hitam dan kemeja putih yang di lengkapi dengan sepatu nike coklat tua. Suho juga berpenampilan 11-12 dengan Yixing. Yang maksudnya adalah hampir sama debgan Yixing.

Setelah Yixing masuk ke dalam mobil Suho, "SUHO HYUNG!!! JAGA BAIK-BAIK GEGE KU!!! AWAS SAJA JIKA DIA KENBALI DALAM KEADAAN BERANTAKAN ATAU MENANGIS!!! TAK SEGAN-SEGAN AKU AKAN MENGGORENG MU!!!" Teriak Baekhyun dengan suara melengkin 9 oktavnya yang membuat telinga siapapun sakit... *duh... jadi inget temen author deh yang suka banget teriak dan gak bisa diem... colek: Adinda_88 and Wulan_sambenaung... 😆😆😆😆😆😆. Athor banyak bacot... Adinda and Wulan be like: thor, selagi gw masih sabar thor... untung elu temen gw thor... 😆😆😆😆

Ok... kembali ke cerita...

Dalam perjalanan, Suasana di dalam mobil tidak terlalu hening. Karena Suho dan Lay membicarakan pembicaraan dengan topik yang menurut mereka menarik. Dan topik demi topik berganti. Mereka bicara dari topik sekolah, teman, guru, mata pelajaran, sejarah, dan akhirnya, Yixing keceplosan membicarakan tentang legenda mutiara putih dan hitam. Tetapi Yixing bersikap biasa, atau lebih tepatnya, berusaha bersikap biasa, karena dia sudah panik luar biasa tadi... bisa-bisanya keceplosan begitu... Suho juga heran mengapa Yixing bisa mengarah ke topik itu... tetapi sepertinya Yixing sudah bisa mulai mebgendalikan situasi.

"Yixing ah, apa kau suka dengan pelajaran sejarah waktu kau SMA dan SMP dulu?" Tanya Suho.

"Aniyo... aku tidak terlalu suka, begitu juga dengan saudara-saudaraku yang lain... tetapi aku dan saudara-saudaraku tetaplah pintar dalam segala jenis mata pelajaran." Kata Lay.

"Dan oh ya, apa kau pernah dengar tentang legenda 'the twin pearl'?" Sehabis berkata begitu, Yixing langsung merasa kaku di seluruh tubuhnya. 'Bisa-bisanya mulut sialan ini berbicara begitu...' Yixing membatin. "A-aniiyo... tetapi, aku pernah membacanya di buku sejarah waktu aku smp dulu." Kata Lay gugup. Suho yang sedang menyetir tidak terlalu melihat kegugupan Yixing.

"Oh... aku juga pernah mendengarnya... dan mungkin pernah menjadi topik pembahasan saat SMA dulu..." kata Suho berusaha menutupi kecanggungannya dalam menjawab. Suho pikir Lay hanya penasaran saja. Dan Lay berpikir bahwa itu memang menjadi topik dalam pelajaran Suho waktu itu...

Setelah beberapa menit, mereka akhirnya sampai. "Kita akan makan malam?" Tanya Lay. Yaelah, berarti Lay gak nyambung dong dari tadi? Wanjer-_-....

"Ne... aku kira kau sudah tahu?" Kata Suho. Lay hanya menggelengkan kepalanya pelan, "aku lupa..." kata Lay polos.

"Sudahlah, kajja kita masuk." Suho menarik tangan Lay. Mereka berdua masuk ke dalam restoran mewah itu. Suho sudah menyuruh para staff menyiapkan ruangan V.V.I.P untuk mereka berdua. Setelah masuk ke dalam ruangan tertutup dan pribadi itu, Suho dan Lay melakukan perbincangan ringan, sampai makanan mereka datang.

"Kenapa kau mengajakku kemari Suho hyung?" Suho dan Lay sudah cukup akrab, sehingga mereka sudah saling memanggil menggunakan embel-embel hyung. Yah, karena Suho 'kan satu tingkat lebih tinggi dari Lay. "Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu." Kata Suho. Mereka berdua masih makan sambil berbincang. "Bicaralah." Kata Lay. "Kau sudah dengar tentang tugas yang di berikan Choi seosaengnim? (Gitu bukan tulisannya?)" Tanya Suho. "Ne... aku dengar. Memangnya kenapa?" Lay balik bertanya. "Aku ingin kau jadi partnerku. Kau mau kan? Kalau kau tidak mau, gwenchana." Kata Suho. Lay meletakkan sendoknya di samping pirngnya. "Bagaimana debgan Chanyeol?" Tanya Lay. "Chanyeol akan berpasangan dengan Kris." Kata Suho. "Kalau Baekhyun bagaimana?" Kata Lay. "Sudah gak ada lagi murid di kelas kedokteran yang free. Sekalipun ada, aku gak mau sama mereka. Please.... kamu mau kan?" Kata Suho. "Ne... baiklah... aku mau jadi partnermu." Lay kembali memasukkan daging ke mulutnya dan mengunyahnya. "Jinja?! Gomawo Lay!" Suho reflex memeluk Lay. "Sudahlah... lepaskan aku... aku ingin menghabiskan makananku..." kata Lay. "Eh... mianhe... Suho dan Lay salting dan diam, setelah beberapa menit, keduanya tertawa bersama memikirkan betapa saltingnya mereka saat itu...

Dan besoknya, di universitas Suho, mr. Choi sudah datang. "Selamat pagi anak-anak." Sapa mr. Choi dengan senyum, ah, lebih tepatnya, menyeringai. Mr. Choi tersenyum menantang pada murid-muridnya. "Bagaimana? Apa kalian sudah menemukan pasangan kalian?" Tanya mr. Choi. "Ne!" Para murid menjawab serempak. "Baiklah, kalau begitu, ambil ini satu orang satu kotak. Dan barikan satu pada partner kalian. Di dalam ini adalah cincin. Cincin ini adalah cincin couple, dan berikan satu pada partner kalian." Kata mr. Choi. Para muridnya mengambil masibg-masing satu. "Kalau semuanya sudah kebagian, mari kita masuk ke pelajaran." Kata mr. Choi.

To be continued....

werewolf at school (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang