Preparing to war

3K 166 28
                                    

Setelah mereka bertemu raja, 7 namja tampan tadi segera menuju kamar mereka.

Fitho berjalan ke kamarnya yang berada di ujung koridor, dan menemukan Julyo yang berbaring di tempat tidur mereka yang besar. Fitho meletakkan 2 benda yang di berikan raja Siwon kepada mereka di atas meja. Fitho berjalan menuju tempat tidur mereka, kemudian Fitho mengecek suhu tubuh Julyo, dan masih sangat panas.

"Apa perlu aku panggilkan Lay hyung kemari? Takutnya Julyo lebih sakit dari ini." Kata Fitho. Fitho duduk di kasur Julyo. Julyo bergerak tidak nyaman,dan perlahan membuka matanya.

"Julyo? Apa kau merasa lebih baik?" Tanya Fitho. "Masih pusing." Kata Julyo. "Sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Tanya Fitho khawatir. Tentu Ia sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya, Julyo. "Aku rasa ini adalah pengaruh dari mutiara putih yang ada di dalam tubuhku." Kata Julyo. "Aku panggilkan Lay hyung ya?" Kata Fitho. "Tidak usah, pasti mereka lelah." Kata Julyo. Fitho menganggukan kepalanya. "Istirahat lah, ada yang ingin ku tunjukkan padamu, tapi tidak bisa jika kamu sedang sakit." Kata Fitho. Julyo memejamkan matanya dan tidur lagi.

Kamar Chanbaek.

Chanyeol yang baru kembali dari ruang raja Siwon, langsung masuk ke kamarnya, dan dia melihat Baekhyun yang sedang tidur di kasurnya. "Channy~" panggil Baekhyun. "Ne? Waeyo baby?" Tanya Chanyeol. "Aku lapar." Kata Baekhyun. "Sebentar lagi mereka akan mengantar sarapan." Kata Chanyeol. "Aku ingin Chanyeol yang buatkan~" kata Baekhyun. Chanyeol menghela nafas. "Baiklah baby, tunggu sebentar." Kata Chanyeol. "Yeollie~" panggil Baekhyun. "Wae baby?" Chanyeol berbalik dan menjawab panggilan Baekhyun. "Aku ingin kau membuatkan sarapan untuk yang lainnya juga." Pinta Baekhyun. Chanyeol hanya menganggukan kepalanya dan menyetujui.

Chanyeol turun ke arah dapur kerajaan, dan melihat para pelayan sedang mempersiapkan sarapan. "Ah...kebetulan kalian berada di sini, bisa bantu aku membuatkan sarapan?" Tanya Chanyeol. "Eh, tidak apa-apa tuan, biar kami saja yang membuat nya..." kata salah satu pelayan disana. "Aniya, temanku memintanya. Biar aku saja." Chanyeol kemudian mulai menyiapkan makanan untuk 14 orang.

Para pelayan melihat Chanyeol memasak bak koki profesional. Chanyeol memotong daging dengan telaten, memotong sayuran dengan rapi, dan menyiapkan segala sesuatu dengan cepat. "Akhirnya siap juga." kata Chanyeol. "Bantu aku membawa ini." Kata Chanyeol pada para pelayan.

Pertama Chanyeol mengantarkan makanan di kamar paling depan yang berada tepat di depan lorong kamarnya, yaitu di kamar HunHan, dan seterusnya...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah selesai membagikan makanan yang di buat oleh Chanyeol, Chanyeol kembali ke kamar milik dia dan Baekhyun.

"Baby~ makanan sudah siap... makan dulu oke?" Chanyeol meletakkan nampan berisi makanan di atas meja nakas sebelah tempat tidur Baekhyun.

"Yeollie~ suapi aku..." kata Baekhyun. "Baiklah Baby~ buka mulut mu..." kata Chanyeol sambil menyodorkan sendok berisi makanan di depan mulut Baekhyun.

"Aaaaa~"

Baekhyun membuka mulutnya lebar-lebar, dan dengan semangat mengunyah makanan yang baru saja masuk ke dalam mulutnya.

"Baby~, raja Siwon bilang kita harus latihan... raja Siwon bilang sebentar lagi pasukan ratu Taeyeon akan masuk ke kerajaan... raja siwon bilang dia akan ikut serta berperang dengan kita." Kata Chanyeol sambil terus menyuapi Baekhyun.

"Lalu, apakah kita akan segera berlatih Yeollie?" Tanya Baekhyun.

"Ne... kita akan berlatih besok.. kau bisa?" Tanya Chanyeol. "Ne... aku bisa..." kata Baekhyun.

werewolf at school (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang