Malam yang dingin di kota seoul, terlihat sepasang kaki mungil sedang berjalan di lorong kecil. "Huft... gara-gara aku ketiduran di perpustakaan nih. Aku jadi telat pulang... mana Tao gak nungguin lagi! Ih kesel dah!" Namja kecil itu, atau bisa di panggil Kyungsoo, sedang marah-marah tidak jelas. Menurut kalian, kenapa Kyungsoo memilih melewati lorong kecil dan agak gelap ini? Karena, yah, Kyungsoo ingin segera sampai ke rumahnya, dia tidak mau membuat kakak-kakak dan adiknya khawatir. Dalam perjalanan, Kyungsoo melihat siluet seseorang sedang berjongkok dengan seseorang lagi di bawahnya. Kyungsoo yang penasaran, mendekat dengan tanpa suara. Dan yang lebih mengejutkan lagi, terlihat orang tersebut sedang menyesap leher orang yang di bawahnya yang kelihatannya sudah tidak berdaya lagi. "Hah... apa yang sedang terjadi di sana?" Kyungsoo membatin. Kyungsoo makin mendekat, dan bersembunyi di salah satu dinding gang tersebut.
Krak...
Kyungsoo terperanjat melihat apa yang baru saja dia lihat. Orang tersebut mematahkan leher orang yang menjadi korbannya. Keberanian Kyungsoo meluap, dan tanah di sampingnya sudah siap di sisi-sisinya. Dengan sekali hentakkan, Kyungsoo memukul pemuda tersebut hingga tersungkur. "Siapa kau?!" Bentak pemuda itu. "Aku? Kau tidak perlu tahu denganku. Aku hanya ingin bertanya. Kau bangsa vampire?" Tanya Kyungsoo ragu. Pemuda itu tersenyum remeh. "Cih... aku? Heh... aku bukanlah bangsa vampire yang seperti kalian. Aku tahu, kalian pasti di beri kepercayaan oleh raja dari SMplanet kan? Kalian yang menjaga mutiara putih kan? Cih... sebenarnya kami yang lebih pantas mendapatkannya. Tapi tenang, aku tidak akan melawanmu sekarang. Tunggu pembalasanku nanti." Pemuda tersebut menghilang. Kyungsoo menatap nanar tubuh yang tergeletak di bawahnya. Ada perasaan lapar juga yang di rasakan Kyungsoo, karena secara, dia juga vampire. Kyungsoo hampir mengeluarkan taringnya. Tapi, sebelum semua itu terjadi, Tao datang dan menyeretnya pulang. Jika dia juga berdiam di situ dan mencium bau darah, waduh! Bisa khilap juga dia.
"Yak! Dari mana saja kau eoh?!" Tanya Kyungsoo saat mereka sudah sampai di depan rumah mereka. "Argh! Aku dari tadi memanggil mu hyung! Kau saja yang tak menyadarinya. Dan saat aku melihat kau berjalan mengendap-endap, aku menjadi waspada dan melihatmu dari kejauhan, dan berakhir seperti sekarang. Apa hyung lapar?" Tanya Tao. "Ne! Ayo pulang sekarang! Aku sudah sangat lapar!" Kyungsoo menarik Tao masuk ke dalam rumah.
"Kami pulang!" Seru KyungTao bersamaan. "Yak! Kenapa baru pulang eoh?! Kami sangat khawatir dengan kalian!" Ujar Lay. "Mian... kami hanya... ketiduran di perpustakaan." Kata Kyungsoo setengah bohong setengah jujur. "Baiklah... ayo makan..." panggil Xiumin. "Lay hyung yang masak?" Tanya Kyungsoo. "Ne... dan itu ada darah kelinci segar." Kata Lay sambil menunjuk ke arah teko bening yang di penuhi cairan merah. "Gomawo hyung, hyung selalu tahu yang aku inginkan." Kata Tao kemudian berlari kecil ke arah meja makan di ikuti Kyungsoo.
Meanwhile, di tempat lain.
"Apa kau yakin kau melihatnya?" Tanya Kris. "Ne... aku melihatnya. The black vampire terbebas dan ada di antara kita." Kata Kai. "Tetapi, aku melihat ada namja kecil yang melawannya." Kata Sehun. "Ya. Aku juga melihatnya." Ujar Kai. "Dia mirip dengan seorang namja kecil yang sekelas denganku." Kata Kai. "Yah... menurutku juga. Bukankah dia mirip dengan chairmatte-mu? Kkamjong?" Kata Sehun. "Kau benar! Siapa namanya? Do...". "Do Kyungsoo!". "Benar! Do Kyungsoo! Dia sering di panggil D.O oleh teman-temannya. Dia adalah namja kutubuku yang pendiam tapi hangat." Jelas Kai. "Ya, dan Kai menyukainya." Celoteh Sehun yang tadi memotong pembicaraan Kai. "Yak! Aku tidak menyukainya!" Batah Kai. "Tapi kenapa kau mengepalkan tanganmu saat ada orang yang berdekatan dengannya?!" Gebrak Sehun. "Aniya!" Bantah Kai. "Kalian berdua diamlah!" Perintah Kris. "Bagaimana menurutmu Kris? Apakah mereka itu juga kaum vampire yang menyimpan mutiara putih?" Tanya Suho. "Mana mungkin juga, Kyungsoo itu kan namja yang kecil dan kelihatan masih sangat polos." Kata Kai. "Apa yang di katakan Kai ada benarnya juga hyung. Kyungsoo terlalu kecil untuk mengendalikan earth power." Kata Chen. "Baiklah, selagi kta belum tahu pastj siapa namja keci itu, kita akan terus mencari tahu. Sehunnie, Kkamnjongie, apa kalian sudah belajar? Hari senin nanti kalian ada final test kan?" Tanya Suho. Nada bicara Suho mulai santai. "Ne. Kami akan belajar. Dan, apa hyung tidak belajar? Bukankan final test di lakukan di semua sekolah bersamaan?" Tanya Sehun. "Hahaha... tidak Sehunnie. Hanya SD, SMP, dan SMA saja. Dan untuk universitas, kami akan melakukan final test saat dua bulan sesudah kalian." Kata Chanyeol. "Dan ku rasa akan menjadi tahun yang panjang untuk kita semua. Karena kita akan kuliah sampai tingkat master atau S3 kan? Atau?" Tanya Chen. "Kami semua belum Tahu Chen. Karena jika alam sudah memanggil untuk bertugas, kita hanya di beri waktu untuk menyelesaikan tingkat kita itu." Kata Suho.
"Baiklah, apa kita sudah selesai? Sekarang ayo tidur. Aku sudah sangat mengantuk." Kata Chanyeol. "Baiklah. Ayo semua naik ke kamar kalian." Titah Suho. "NE!" Setelah itu mereka semua melesat ke kamar masing-masing. Kris tidur di lantai 1. Di lantai 1 ada ruang tamu, di belakangnya dapur, dan ruang tv, dan juga ruang belajar Kris, dan kamar mandi pribadi di dalam kamarnya yang serba lux, dan satu kamar mandi luar. Sedangkan Suho di lantai 2, di lantai 2 ada satu kamar, atau memang kamarnya yang serba mewah, karena dia dan Kris hobi dengan sesuatu yang mewah, di dalam kamarnya ada satu kamar mandi. Di luar kamarnya ada satu ruang tamu mini, tempat belajarnya, dan satu kamar mandi luar. Lantai 3-6 lainnya juga sama seperti ruangan Suho. Lantai 3 di tempati oleh Chanyeol, lantai 4 di tempati oleh Chen, lantai 5 di tempati oleh Kai, dan lantai paling atas, atau lantai 6 di tempati oleh Sehun. Saudara termuda.
Malam itu Kris tidak bisa tidur dengan tenang. Kris merasa gelisah dengan dirinya sendiri. Kris memutuskan untuk keluar sebentar. Sesampainya di luar rumah, Kris berjalan ke arah hutan yang berada di tengah kota, biasanya di gunakan sebagai tempat camping, atau untuk memelihara binatang dan tanaman yang sudah sangat langka. Sesampainya di depan pintu gerbang, mata Kris yang bulat dan hitam kelam seketika menjadi merah, karena dia melihat ada orang yang sedang membersihkan luka tidak jauh dari tempat dia berdiri. Dan memang, kelihatan sekali lukanya sangat parah. Dan tepat pada malam itu, jalanan sudah sepi, dan hutan kota itu sudah tidak ada penghuni sama sekali.
Kris berjalan pelan ke arah orang itu, Kris berada di luar kendali karena mencium bau darah yang sangat di sukainya. Dalam sekali gerakan, Kris sudah menerkam orang itu... "Aarrggghhh!!!" Orang itu berteriak sangat keras dan ketakutan. Tapi, sayangnya, tidak ada orang yang dapat membantunya.
Beberapa menit kemudian...
"Menikmati camilanmu? Bisa berbagi sedikit? Kurasa aku juga lapar. " Tiba-tiba ada suara yang menginterupsi kegiatannya. Saat Kris berbalik, dia terkejut, karena ada seseorang yang matanya sudah memerah juga, tetapi dia tidak bisa mengenali siapa orang itu. Yang artinya bukan dari kelompok werewolf. Orang itu juga tidak dapat melihat dengan jelas wajah Kris. Yang di lihatnya adalah orang yang sudah terlihat sangat lemah dan nampaknya sudah tidak bernyawa lagi. Mata orang itu lebih memerah, dan kelihatannya sudah sangat lapar. Kris berdiri dari posisinya. "Tentu... selesaikan untukku. Tetapi, bisa aku ketahui, siapa namamu?" Tanya Kris sambil berbisik. "Kau bisa panggil aku Tao... aku lebih muda darimu, dan jangan beritahukan aku pada siapa-siapa, atau kau akan mendapatkan yang sebaliknya." Balas Tao. Kelihatannya mereka berdua masih bisa mengendalikan diri. "Baiklah. Camilanku untukmu saja. Habiskan..." kata Kris kemudian menghilang (terbang).
Tetapi, Tao tidak melakukan apa-apa, hanya memperhatikan Kris dari bawah yang sedang terbang. "Tampan. Sekalipun dia adalah werewolf, aku tidak sanggup jika harus perang dengannya. " Gumam Tao. Tanpa di sadari, Kris yang sedang terbang tidak sepenuhnya konsenterasi. "Kyeopta. Jika dia adalah salah satu dari vampire yang memegang mutiara putih, maka aku tak mungkin menyakitinya." Gumam Kris.
To be continued......
Anjer-_-....
Nista banget sumpah...:v
KAMU SEDANG MEMBACA
werewolf at school (end)
Fanfictionbayangkan, jika di sekolah mu ada sekumpulan werewolf dan vampire yang sedang mengincar mutiara hitam dan putih milik lawan mereka, kira-kira apa yang akan kalian lakukan? Eit, jangan kira ini bakalan seperti yang kalian duga ya gaes... ayo baca cer...