ChanBaek's friendship

6.8K 397 8
                                    

"Yak! Park Dobi! Kau kemanakan pena kesayanganku?!" Baekhyun berteriak pada Chanyeol sahabatnya. "Aku sudah bilang aku tidak tahu!" Kata Chanyeol. Yep, Chanyeol dan Baekhyun memang masih semester 1, tetapi Chanyeol dan Baekhyun memang sangat mudah bergaul, dan Chanyeol dan Baekhyun langsung merasa nyaman satu sama lain.

Tak jarang, Chanyeol dan Baekhyun melupakan misi mereka. Dan itu yang sangat di takuti oleh Suho dan Lay. "Hah... sudahlah Baek, kau yang meletakkan pena mu di saku mu?" Kata Chanyeol. Seketika Baekhyun berhenti berbuat gaduh. "Huh? Kau benar... astaga aku memang pelupa." Kata Baekhyun yang baru melihat penanya di sakunya. Chanyeol hanya memutar bola matannya malas.

"Baekhyunnie~?" Panggil Chanyeol. "Hmm... ne wae?" Jawab Baekhyun tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku catatannya. "Temani aku ya..." kata Chanyeol. "Temani? Kemana?" Baekhyun bingung. "Temani aku ke pusat perbelanjaan ya..." kata Chanyeol. "Oke^^." Baekhyun dan Chanyeol kembali menulis. Sebenarnya ini adalah jam istirahat, tetapi Chanyeol dan Baekhyun memakai jam istirahat mereka untuk mengerjakan tugas dari seosangnim mereka.

~skip~
Di pusat perbelanjaan, Chanyeol dan Baekhyun tidak hanya membeli perlengkapan sekolah seperti yang mereka bicarakan di sekolah, tetapi mereka juga membeli beberapa keperluan rumah, seperti sikat gigi baru, pasta gigi, dan masih banyak lagi.

"Yeol... belikan aku strawberry ne?" Pinta Baekhyun dengan puppy eyes-nya yang membuat siapapun meleleh. Chanyeol sedang fokus pada layar ponselnya karena Suho sedang mengiriminya pesan singkat, Chanyeol bertanya. "Strawberry rasa apa?" Tanya Chanyeol tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponselnya. "Yak! Dobi pabbo! Strawberry rasanya strawberry donk! Mana ada strawberry rasa melon!" Baekhyun mengomel. "Ah... mianhe... kajja kita beli..." ajak Chanyeol dan merekapun pergi ketoko buah yang ada di sana.

"Baek, apa kau tidak lapar? Kau belum makan siang sejak Lee seosangnim menyuruhmu untuk mengerjakan tugas tambahan." Kata Chanyeol khawatir pada sahabatnya ini. "Ah... ne! Aku memang lapar... kajja kita ke cafè Yeollie~" ajak Baekhyun. "Yak! Kau ini hyung ku atau dongsaeng ku eoh?!" Chanyeol sedikit risih saat Baekhyun meloncat-locat kecil dan bergelayut manja di lengan Chanyeol, tetapi, walau Chanyeol risih, tetapi Chanyeol menyukainya. "Hehehehe... ayo kita ke cafè... kajja." Baekhyun menggandeng lengan Chanyeol sahabatnya itu dengan riang.

Sesampainya di cafè, semua orang memandang Chanyeol dan Baekhyun dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Tetapi itu semua tidak di ambil pusing oleh Chanyeol dan Baekhyun. Mereka berdua kembali sibuk dengan kegiatan mereka. "Yeollie pesan apa?" Tanya Baekhyun. Chanyeol yang sedari tadi sedang membalas pesan dari Suho menghadapkan wajahnya pada Baekhyu  lalu bilang, "samakan saja dengan punyamu." Kata Chanyeol. "Baiklah." Baekhyun kemudian memesan makanan, satu susu strawberry milk shake, dan satu susu banana milk shake. Karena Baekhyun tahu Chanyeol sangat suka dengan pisang.

"Pesan singkat dari siapa?" Tanya Baekhyun. "Dari Suho hyung." Kata Chanyeol. "Oh... kenapa?" Tanya Baekhyun lagi. "Dia bertanya kemana aku pergi, karena ini sudah mau malam, dan setahunya, aku sudah pulang sekolah sejak sore tadi." Kata Chanyeol. "Astaga!" Baekhyun panik, tetapi ia memelankan suaranya agar tak menarik perhatian. "Kenapa Baek?" Tanya Chanyeol. "Hyung ku bilang jika aku mau ke pusat perbelanjaan, belikan dia bakpaw beku dan sikat gigi baru." Kata Baekhyun. "Baiklah, kalau begitu, sebentar lagi kita kembali. Habiskan makananmu dulu. Nanti dingin." Kata Chanyeol.

~skip~ (biarkan mereka makan)

Setelah makan, Chanyeol dan Baekhyun kembali ke pusat perbelanjaan. Membeli bakpaw beku dan sikat gigi. Dalam perjalanan(?) Mencari sikat gigi dan bakpaw, sesekali Chanyeol dan Baekhyun bersenda gurau. Tiba-tiba, Baekhyun merasakan sakit dan pusing di kepalanya. "Akh... apa yang terjadi? Kenapa rasanya sangat pusing? Akh... tidak... tidak boleh aku melemah di sini... aduh... aku harus segera pulang...". Baekhyun mencoba menahan rasa pusing dengan mencoba untuk jalan lebih cepat. "Apa yang terjadi padamu Baekhyun-ah?" Tanya Chanyeol mengkhawatirkan Baekhyun yang terlihat lemah.

"Gwenchana... cepatlah... aku ingin pulang." Kata Baekhyun. Beginilah kaum vampire masa depan, mereka tidak akan sama seperti vampire dulu yang tidak tahan dengan cahaya matahari, dan lainnya, tetapi jenis vampire kelompoknya Baekhyun tidak bisa jauh-jauh dari sebuah mutiara... mutiara leluhur, atau mutiara putih yang di simpan dalam rumah mereka.

Chanyeol sangat khawatir dengan Baekhyun saat ini. Mereka mencoba untuk belanja lebih cepat, dan segera pulang. Mungkin, rasa pusing dan melemah hanya di rasakan oleh pack-nya Baekhyun dkk, dan tidak dengan pack-nya Chanyeol dkk.

Skip

Sesampainya di depan rumah Baekhyun dan kakak-kakaknya, Chanyeol langsung menggendong Baekhyun ke depan rumah dan menekan bel pintu rumah.

Ting... tong...

Cklek.

"Omo!!! Apa yang terjadi dengan Baekhyun?! Kau apakan dia Chanyeol?!" Baru saja Chanyeol mau masuk, sudah di semprot dengan kata-kata Luhan dengan suara yang cempreng. "Bisakah kalian membiarkan aku masuk? Aku khawatir dengan Baekhyun sekarang." Kata Chanyeol dan langsung menerobos masuk ke dalam dan bertanya yang mana kamar Baekhyun, Chanyeol langsung masuk ke dalam kamar Baekhyun. "Kyungsoo, kunci perpustakaan mini." Kata Xiumin. Kenapa? Karena mereka menyimpan mutiara putih di dalam perpustakaan mini mereka. Mereka sering memindahkannya juga.

"Sudah ku kunci hyung..." kata Kyungsoo. "Mana kuncinya?" Tanya Lay. Kyungsoo menyerahkan kunci dengan bandul buku pada Lay. Kemudian Lay menyusul Luhan dan Baekhyun ke kamar Baekhyun yang berada di lantai 4.

Chanyeol membaringkan tubuh kecil Baekhyun ke ranjang secara perlahan. "Aku mengkhawatirkanmu bee..." ucap Chanyeol. "Ku harap kau tidak kenapa-kenapa. Aku khawatir akan terjadi hal yang buruk pada sahabatku yang cerewet ini." Kata Chanyeol mengecup dahi Baekhyun lalu beranjak dari sana.

Chanyeol berpapasan dengan saudara-saudara Baekhyun di depan pintu kamar Baekhyun. "Ku rasa aku harus pulang. Bisa akabarkan aku jika Baekhyun sudah mulai sehat?" Kata Chanyeol. "Ne... tentu saja... akan kami kabarkan." Kata Xiumin. Xiumin tahu Chanyeol mengkhawatirkan sahabat mungilnya itu. "Aku pulang dulu. Selamat malam." Chanyeol di antar keluar rumah oleh Luhan saudara Baekhyun yang kedua.

"Baekkhie~ cepatlah sembuh." Kata Chanyeol dalam perjalanan dia kembali ke rumah.

Sementara di rumah mewah keluarganya Chanyeol, kakak-kakak Chanyeol mengkhawatirkan Chanyeol. Mereka takuta sesuatu yang buruk terjadj pada adik mereka.

"Jika dalam 5 menit dia belum kembali, aku akan mencarinya." Kata Kris. Untunglah dalam waktu kurang dari 5 menit, Chanyeol sudah berada di rumahnya. "Dari mana saja kau bajingan?" Tanya Kris. "Mianhe hyung... aku tadi habis menemani Baekhyun belanja, lalu tiba-tiba dia pingsan, dan aku yang mengantarkan dia ke rumahnya." Jelas Chanyeol. "Kau selalu saja banyak alasan." Celetuk Suho. "Jika ada yang tahu jika kau adalah anggota werewolf bagaimana?!" Suho dan Kris menceramahi Chanyeol. "Ne hyung... mianhe..." kata Chanyeol menyesal. "Yasudah, pergi tidur! Yang lainnya juga sudha tidur." Kata Suho. Chanyeol segera melesat ke kamarnya, berganti baju, dan tidur.

To be continued...

werewolf at school (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang