Special Hunhan

3.5K 270 4
                                    

"Hyung! Aku keluar sebentar ya. Aku mau beli bubble tea!" Ucap Sehun dengan ceria. "Ne. Hati-hati mengemudi." Kata Suho. "Ne." Sehun keluar dari rumah dengan membawa kunci mobil dan sweater.

Sehun melajukan mobilnya dengan kecepatan yang normal. Beberapa menit kemudian, Sehun sampai di depan kedai bubble tea yang sering dia kunjungi.

Sehun berjalan ke arah counter cafe itu, dan secara tidak sengaja, di menjatuhkan segelas penun bubble tea taro. "Eh... mianhe.. aku tidak sengaja.." kata Sehun gelagapan. "Aish... sudahlah... aku bisa membelinya lagi..." kata seseorang yang di yakini Sehun adalah pemilik bubble tea yang di tumpahkan Sehun. "Aniyo... aku akan membayarnya. Ini untuk permintaan maafku." Kata Sehun. Luhan mengatakan tidak perlu, tetapi Sehun sangat memaksa, akhirnya Luhan pasrah, dan hanya mengikuti Sehun yang melangkah menuju ruang privat, yang hanya boleh di pakai oleh pengunjung yang sudah menjadi member V.I.P.

Setelah Sehun memesan, Sehun dan Luhan duduk di dalam ruangan yang ber-AC itu, dan berbincang ringan. "Eumm... jeongmal mianhe karena sudah menumpahkan bubble teamu tadi." Kata Sehun. "Gwenchana. Sebenarnya kau tidak perlu melakukan ini." Ujar Luhan. "Ehehehe... namaku Sehun. Oh Sehun. Kau bisa memanggilku Sehun. Kau?" Kata Sehun memperkenalkan diri. "Eumm... namaku Luhan. Xi Luhan. Panggil saja aku Luhan." Kata Luhan. "Eh, apa kau lebih muda dariku?" Tanya Sehun. "Molla. Aku 90L. Kau?" Tanya Luhan. "Ehmm... berarti kau lebih tua 4 tahun dariku. Aku 94L. Tetapi aku tidak menyangka jika kau lebih tua dariku... hehehe... maksudku, kau sangat menggemaskan Luhan hyung. Hehehehe...." Kata Sehun sambil cekikikan.

Beberapa menit mereka berbincang ringan, pesanan mereka datang.

"Sehun-ah, apa kau member V.I.P di sini?" Tanya Luhan. "Ne.. memangnya kenapa?" Sehun balik bertanya. "Bisa ku lihat kartumu?" Pinta Luhan. Sehun mengambil dompetnya di saku celananya, dan itu membuat kunci mobil Sehun okut tertarik keluar. Sehun mengeluarkan kartu cafe 'chat time V.I.P member'. "Oh... aku juga pelanggan V.I.P di sini." Luhan juga menunjukkan kartu V.I.Pnya, dan tanpa sengaja, kunci mobilnya terlempar ke bawah kaki Sehun. Sehun mengambilkannya untuk Luhan. "Bukankah gantungan kunci kita berasal dari bahan yang sama?" Ujar Sehun. "Ne?" Luhan kembali bertanya. "Hm..... kau punya kunci mobil yang sama dengan punyaku?" Sehun sudah mencium ada sesuatu yang aneh di sini. "Akan aku beritahu sesuatu, aku hanya mengikuti instingku. Jangan bilang ini ke siapa-siapa ya." Kata Luhan. "Arraso... marhebwa..". Kata Sshun sambil menyeruput bubble teanya. "Haaahh~ sebenarnya, aku bukan manusia biasa seperti kalian, aku adalah kaum vampire, yang turun dari SMplanet. Kau harus berjanji kau tidak akan menyebarkannya pada orang-orang." Kata Luhan.

"Ada yang ingin ku katakan padamu juga. Dan jangan bilang pada siapapun." Kata Sehun. Luhan menganggukkan kepalanya. "Aku juga bukan manusia biasa. Kau bilang tadi SMplanet? Aku werewolf. Aku juga berasal dari SMplanet." Kata Sehun. Beberapa detik mereka diam, dan tidak bicara, sampai...

"Telekinesis?!" / "Wind?!"

Sehun dan Luhan berseru secara bersamaan. "Kau telekinesis?!" Seru Sehun terdengar dari nada bicaranya, Sehun kegirangan. "Ne, dan apa kau Wind?!" Luhan tak kalah antusiasnya. "Ne..." Sehun dan Luhan bertatapan dengan sangat lama. "Aku menemukanmu. Akhirnya aku menemukanmu, mate-ku." Ucap Sehun. Sehun beranjak dari tempat duduknya, dan memeluk Luhan sangat erat, seakan jika dia melepaskan pelukannya, maka Luhan akan hilang seketika. "Mianhe... aku memakan waktu yang sangat lama untuk menemukanmu." Ujar Sehun. "Gwenchana. Takdir memang indah Sehunnie." Luhan dan Sehun berpelukan mesra, dan tidak memperdulikan waktu yang  semakin larut.

"Mau jalan-jalan sebentar? Untuk menghabiskan sisa waktu hari ini?" Tanya Sehun setelah pelukannya terlepas. "Baiklah... ku rasa tidak buruk." Luhan dan Sehun berjalan bergandengan tangan. Sehingga banyak pengunjung yang menatap mereka iri, mereka mengira Sehun berjalan dengan yeoja tomboy di sampingnya.

"So sweet..."

"Gw iri..."

"Itu cewek tomboy kan?"

"Eh, bukankah itu pangeran es sekolah kita?"

"Kyyaaa! Itu benar-benar pangeran es sekolah kita!"

Banyak lagi jeritan yang di lontarkan oleh orang-orang yang ada di taman dekat kedai bubble tea. "I promise you i will protect yoy Luhan hyung,
.

.

.

.

My mate."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued.

Author cuma berusaha nepatin janji... hehehe.... makasih yang mau baca.

werewolf at school (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang