1. Insiden

12.5K 583 3
                                    

Jeremy Deandra alias Jed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeremy Deandra alias Jed.

Jed terlahir sempurna ditengah keluarga yang harmonis, Jade dan Sean. Sejak kecil ia memang tidak pandai, standar lah. Tetapi prestasinya di dunia balap sepeda down hill tidak dapat diragukan lagi. Sederet kejuaraan internasional kelas junior sampai senior telah ia ikuti dan hasilnya sangat memuaskan. Penghargaan dan juga uang ia bawa pulang sebagai hadiah untuk kedua orang tuanya.

Namun pagi itu begitu mendung, "kamu yakin, track hari ini lancar, nak?" Tanya Jade.

"Tentu, Bu." Jed menjawab dengan santai.

"Ibu khawatir hujan turun Jed, track akan licin dan berbahaya." Lanjut Jade.

"Ibu tenang aja, ayah udah dikabari Lukman. Cuaca di sana cerah."

Jade mengangguk namun perasaan khawatir masih menggelayut manja di hatinya. Kali ini ia tidak rela mengijinkan Jed menuruni bukit itu.

"Ayo Jed!!" Seru Sean, sang ayah.

🍁🍁🍁🍁🍁

Pendakian rombongan menuju puncak bukit berjalan lancar seperti kata Lukman, cuaca cerah walaupun awan mendung sudah terlihat di ujung selatan.
Jed dan kelima peserta latihan kali ini bergegas memulai start, khawatir dengan kata Jade bahwa hujan akan turun apa bila angin dari selatan menuju ke utara.

Tebing curam, jalan setapak dan bebatuan dengan gesit Jed lewati, tak ayal ia berada di posisi pertama.

Udara semakin dingin. Awan semakin hitam. Jed mencoba menampik semua pemikiran buruk akibat abai terhadap perasaan ibundanya.

Track masih panjang, belum ada setengah perjalanan, hujan deras mengguyur tubuh jangkungnya.

"Jed! Berhenti di pos satu!!" Terdengar suara Lukman memberi arahan melalui earphone.

"Maaf, bro. Gue udah lewat dua menit yang lalu. Pos dua aja!!" Bantah Jed.

"Terlalu beresiko, berbalik lah sampai hujan reda"

"Sepuluh menit lagi gue sampek pos dua"

"Jed!?? Jed??"

Jed tak mendengarkan interuksi Lukman, lebih tepatnya pura-pura tuli.

Sudah lebih dari sepuluh menit belum ada laporan dari pos dua akan sampainya Jed. Justru Quadran yang berada di posisi kedua sudah sampai terlebih dahulu dan peserta lainya masih berada di pos satu.

"Gue kira udah sampek dia. Gue juga ga nyalip Jed." Itu penjelasan Quadran.

Sean, Lukmam dan crew mulai khawatir. Panggilan dari crew tidak ada yang dijawabnya, GPS pun mati. Lukman mulai memerintahkan petugas pos satu untuk mencari Jed atau kejanggalan yang mengarah pada lokasi dimana ia berada.

Kemungkinan diantara kedua pos.

Sean juga turut mencari, tidak peduli ia baru saja menuruni bukit dengan berjalan kaki. Di pikirannya hanya ada Jed, Jed dan Jed.

Pukul lima petang, peserta mulai meninggalkan bukit. Hanya tersisa panitia, Lukman, Sean dan Quadran. Ia ngotot ingin ikut mencari sahabatnya itu.

Hingga kurun waktu dua puluh empat jam Jed masih menghilang. Sean memutuskan menghubungi tim SAR. Panggilan masuk dari Jade ia hiraukan takut istrinya itu histeris.

"Pos dua!! Korban ditemukan."

🍀🍀🍀🍀🍀

****************************************

Hohoho new story. Semoga ga mengecewakan.
😘

Berbeda ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang