23. Takut

3.1K 266 19
                                    

Jed menjalani serangkaian terapi ringan pada tangannya selama satu minggu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jed menjalani serangkaian terapi ringan pada tangannya selama satu minggu ini. Terapi yang tidak asing baginya. Sakit di hati saja ia bisa menahannya apalagi sakit fisik. Urusan enteng. Berkat tekad dan kemauan untuk sembuh, Jed pulih begitu cepat. Melalui kombinasi terapi dari Zidan dan rumah sakit, Jed kini bisa menggerakkan tangannya seperti sediakala. Sean senang akan perkembangan pesat putranya, ia menjadi lebih sering pulang awal hanya untuk menemani Jed, memeluknya sesering mungkin sampai anak itu bosan dan risih sendiri.

 Sean senang akan perkembangan pesat putranya, ia menjadi lebih sering pulang awal hanya untuk menemani Jed, memeluknya sesering mungkin sampai anak itu bosan dan risih sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun sampai saat ini Jed selalu membalas pelukannya dengan tulus, Jed tak pernah bosan, sampai kapanpun.

Sean percaya bahwa mukjizat Tuhan itu nyata, berulang kali Jed hampir kehilangan nyawanya namun ia selalu bisa bertahan. Jed memang ajaib. Sekarang anak itu sudah siap untuk pulang. Dokter mengijinkan ia rilis bukan karena rengekannya tetapi memang karena Jed sudah memenuhi syarat untuk dipulangkan. Alat-alat penopang hidupnya telah dilepas, hanya tersisa selang kecil di hidungnya untuk membantunya makan.

Perlahan tapi pasti Jed bisa berbicara meskipun pelan. Ia sedikit cerewet setelah bisa dengan bebas mengutarakan keinginannya.

"Udah siap nak? Nenek Mona ikut jemput loh" kata Sean.

"Sebentar yah"

"Ngapain kamu?"

"Sst... Ayah ih diem aja. Jed lagi download video"

Sean memandang aneh putranya, baru kali ini anak itu serius bermain ponsel. Jed tidak seperti anak-anak pada umumnya yang gemar bermain game online atau media sosial, ia lebih senang berkegiatan di luar dengan teman sebayanya. Jadi Sean sedikit heran dengan kegiatan baru putranya.

"Video apa sih, Jed?"

"Barney and Friend's, Sesame Street ama Larva"

"Hah?"

Sean semakin penasaran, untuk apa Jed mengunduh video seperti itu? Apa mungkin pembedahan di otak Jed yang terlalu sering membuatnya kembali ke masa anak-anak? Ah, biar saja. Jed bisa pulih dan sehat merupakan anugrah Tuhan yang luar biasa. Kalaupun Jed bangun menjadi orang lainpun Sean tidak mempermasalahkan.

Berbeda ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang