31½. Rapuh

3K 298 12
                                    

Seorang gadis menguping pembicaraan wanita setengah baya di balik sekat-sekat toilet sebuah cafe pinggiran kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis menguping pembicaraan wanita setengah baya di balik sekat-sekat toilet sebuah cafe pinggiran kota. Di tangannya menggenggam ponsel yang telah diaktifkan aplikasi perekam suara.
Si Gadis menggigit bibir bawahnya, ia merasa akan ada masalah besar yang terjadi.

"Mac, musnahkan dia sekarang!"

"........"

"Persetan dengan itu! Jika aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku mau, maka anak itu juga harus merasakan hal yang sama"

"....."

"CEPAT LAKUKAN!"

Buru-buru Si Gadis keluar, bersandar pada tembok luar toilet. Jemarinya bermain manis menuliskan rangkaian kata pada grup forum diskusi media sosial, memberitahu isi rekaman dan mengirimkan ke beberapa kontak penting dalam handphonenya. Seorang pemuda menunggu gadis itu di meja nomor tiga, ia juga telah membagikan pesan singkat mengenai keadaan gawat yang kemungkinan akan terjadi pada atasannya.

Om Sean

Om, jemput Jed sekarang 12.45


🍂🍂🍂🍂🍂

Sean datang ke kantor penegak hukum seorang diri, hari ini ia bermaksud melaporkan perihal teror yang terus menganggu Jed. Berbekal cerita, bukti SMS dan juga rekaman CCTV teras rumah, Sean menjelaskan secara detail bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi. Dalam rekaman CCTV yang telah terhubung dengan telepon pintar Sean terlihat, sebuah mobil sedan hitam dan seorang pria--Men in Black, hampir setiap hari menyambangi kediamannya. Mulai dari memotret, hanya mengawasi dan terakhir, membidikkan senapan kearah kamar Lukman. Polisi menerima laporan Sean, kini mereka memulai penyelidikan, mengumpulkan bukti akurat dan mencari pelaku beserta dalangnya.

"Dugaan awal kami, pelakunya adalah orang terdekat bapak yang mempunyai dendam kepada anda, Pak" Krey, polisi yang berhadapan dengan Sean langsung menyimpulkan.

"Saya sudah mempunyai prakira seperti itu pak" Sean menatap serius Krey.

"Menurut Pak Sean siapa? Biar kami selidiki. Kami juga akan mencari kemungkinan keterlibatan orang lain dalam kasus ini"

"Ini foto dan alamat rumah baru orang itu, jika dia masih berada disana. Mohon lakukan penyelidikan langsung, pak. Kalau sialnya tidak, saya serahkan pada anda"

 

Sean menyerahkan beberapa lembar foto dan menuliskan alamat yang ia dapat dari laporan Quadran pagi kemarin.  Sean amat terkejut ketika tahu alamat rumah terduga pelaku hanya berjarak sangat dekat dengan sekolah putranya. Pantas saja Jed mengatakan Si Pelaku Teror mendatanginya hingga ke sekolah. Aah... Mungkin saja terdapat bukti baru disana.

Berbeda ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang