27. Percaya

2.4K 244 18
                                    

Petra melaju sekencang mungkin agar cepat sampai di kantor Sean yang sering crew sebut sebagai Garasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Petra melaju sekencang mungkin agar cepat sampai di kantor Sean yang sering crew sebut sebagai Garasi. Semua rutinitas, perbaikan kendaraan roda dua juga pelatihan BMX dan motocross dipusatkan di sana. Mobil Petra terparkir sembarangan, ia berlari menuju ruangan Sean. Sapaan dari crew lain juga pegawai kantor ia hiraukan. Di pikirannya kini hanya ada Jed. Anak itu hilang, pergi dengan orang tidak dikenal atau bisa dibilang. Jed diculik.

Braaaaak!!!

Sean dan satu rekannya terlonjak kaget mendengar bantingan pintu dari Petra. Air muka anak itu sangat kacau.

"Ada apa, Pet?" Tanya Sean.

"OM, JED DICULIK! DIA DIBAWA PERGI SAMA ORANG GA DIKENAL!" Petra berteriak di dalam ruang kerja Sean.

"Kenapa kalian diem aja? Om, cepet cari Jed!" Kata Petra lagi.

Sean hanya tersenyum lalu memberikan sekaleng minuman dingin kepada Petra. Kemudian merangkul Petra sambil berjalan kesebuah sofa panjang, detik itu juga Petra ingin berkata kasar sekeras mungkin.

"Aaargh!! Om, aku mau jantungan gara-gara... Shit!! Kampret satu ini bikin aku mati suri!" Petra kesal.

"Ssstt! Jed tidur, tadi dijemput sama Arnold. Ayo, ikut om. Om mau cerita, tapi ga disini biar Jed ditemenin sama Arnold"

Petra menghela nafas, menetralisir kepanikan yang masih menyelimutinya. Sean menitipkan Jed pada Arnold, kemudian menggiring Petra ke garasi yang sebenarnya. Disana sudah ada Quadran dan Sony, menunggu sambil menikmati junk food delivery order serta es teh.

"Sini, Pet! Pastanya masih tuh, buat loe. Biar ga asem lagi tuh muka" kata Sony.

"Anjing!!" Gerutu Petra. Quadran malah tertawa melihat wajah panik Petra.

"Udah! Pet, duduk, makan, om mau jelasin sesuatu" semuanya duduk, begitu juga Sean.

Tiga pejantan dihadapan Sean terlihat khawatir, banyak pikiran kotor yang berputar di otak mereka. Mungkin tanggal turnamen dimajukan, bayaran mereka diundur atau justru masalah Jed? Mereka belum tahu.

"Ada orang asing yang mengawasi Jed di depan sekolah, rumah sakit dan di rumah"

"HAH???!!" Kata tiga pejantan disana bersamaan.

"Jangan lebay!" Sahut Sean.

"Ini masalah gede, om. Kita harus bertindak" sahut Quadran.

"Om tau, mulai besok Petra, om atau Lukman yang bertugas jemput harus udah standby setengah jam sebelum jam pulang. Pastiin Jed balik dengan selamat sampai di rumah. Kunci ganda semua pintu" perintah Sean.

"Terus Jed di rumah sama siapa, om?" Tanya Sony.

"Ada Ineke dan Nenek Mona. Kalau kalian free, boleh ikutan jaga. Om, Lukman dan Arnold mau cari tahu siapa orang itu dan dalangnya. Semua ini terserah kalian, om juga ga maksa kalian ikut terlibat"

Berbeda ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang