2. Gak peka?

1.8K 82 12
                                    

Agatha menusuk bakso nya kesal. Menguyahnya tanpa minat. Matanya menyorot tajam. Membuat siapapun bakalan memandang aneh Agatha. Tapui Agatha tak peduli dengan itu, Agatha masih kesal kenapa tiba-tiba dia ketemu makhluk terlaknat, mending satu, lah tadi dua sekaligus. Gimana gak gondok.

"Lagian gue heran. Lo kenapa bisa putus si sama Alga?" Tanya Amal hati-hati. Takut jika membuat mood Agatha tambah buruk.

Tapi tetap saja, perkataannya membuat bad mood Agatha bertambah.

Agatha menggeram "Coba gue tanya sama lo. Lo kuat kalo pacaran tiap hari di cuekin?"

Amal mengerjap. Sebenarnya Amal sudah tau apa alasannya kenapa Agatha bisa putus sama Alga, itu semua karna dia "Deileeh. Ya nggak lah, yang ada gue tendang cowoknya."

Agatha berdecak "Noh kan. Lo aja gitu."

"Tapi-tapi, Alga tuh bukannya cuek, dia dingin. Lo salah artiin diemnya dia," lanjut Amal bijak.

Agatha langsung mencibir "Bagi gue sama!"

Amal hanya menggeleng kepala kagum "Jujur deh sama gue. Lo masih sayang kan sama dia?"

Agatha bersedekap di atas meja "Jujur nih ya, lo dari kapan suka sama Alta?"

Sebenarnya Agatha sudah tau bahwa Amal menyukai Alta dari SD sampai sekarang. Tapi Alta belum membuka hatinya untuk Amal, karena belum bisa melupakan dia.

Amal memicingkan matanya, tangannya ikut bersedekap di meja.

"Gak usah mengalihkan topik. "

Agatha memicingkan mata jenaka, jari telunjuknya menunjuk Amal "Eeh ciee .. bahas masa lalu ..."

Amal menjitak kepala Agatha "Itu masa lalu lo ondol! Cinta yang sering di tolak sama lo."

Kenapa Amal gak bisa menutup aib temannya sendiri. Kan Agatha malu kalo bahas masa lalu di masa esempe. Kalo bahas Alga si nggapapa, lah ini bahas si topik pembicaraan.

Agatha mendengus kesal "Bodo."

Amal terkekeh "Lagian si, lo ngapian nolak dia?"

Agatha memutar bola matanya jengah "He is player."  Amal terkekeh kembali.

"Lo kayaknya seneng ya kalo gue susah?" Amal mengidikkan bahu membuat Agatha serasa ingin membacok Amal detik itu juga.

"Kembali ke pembicaraan awal. Lo masih sayang kan sama dia, Alga?" Agatha mencibikkan bibirnya kesal.

"Tau deh."

"Iya masih sayang."

"Gak."

"Iya!"

"Gak."

"Udah deh, jujur aja kenapa si," Agatha menghela nafas pasrah.

"Iya masih, kenapa?"

Seringai jahil Amal muncul ebuat Agatha bergidik ngeri.

"Kenapa gak balikan?"

"Masih sayang mantan, gak tentu harus balikan."

Amal yang mendengar mengangguk mengerti, tapi senyumnya mengejek.

"Terus tadi di kelas?" Agatha memutar lagi memorinya.

Flasback

Irsyad meletakkan galon di lantai. Cowok itu mengatur nafas nya. Di SMA Cendrawasih satu kelas harus ada air minumnya, biar gak sering ke kantin dengan alasan haus. Di samping cowok itu, Alta sedang memainkan ponselnya.

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang