Part 42

2.6K 166 31
                                    


Krystal POV

Keesokannya aku masih dirawat di rumah sakit.Kehamilan kedua harusnya lebih muda tapi ini lebih sulit dari Jeno dulu.Jika saat Jeno itu benar mudah dalam persalinan tidak seperti adiknya.Ini benar melelahkan dan aku kebanyakan kehilangan darah.Untunglah aku sehat dan baby juga sama.Dia perempuan.Aku sudah menebak dulu memang perempuan meski aku menolak melakukan USG.

Dia masih memejamkan matanya di sampingku.Kulitnya sangat lembut,mungil dan menggemaskan pastinya.Amber sedari tadi malam tidak henti hentinya menciumi putri kita.Tidak mau jauh dari baby.Aku yakin Jeno akan cemburu jika melihat.Aigoo.Anak itu yang biasa menampar Amber dengan biskuit.Dia sedang bersama Appa dan Umma di bawa pulang,tidak baik balita di rumah sakit  meski ruangan ini seperti kamar hotel sekalipun.

Sedikit menceritakan putraku yang tampan itu.Kadang aku tertawa geli melihat tingkah lakunya.Apalagi saat bersama Amber.Dia sebenarnya sudah banyak bicara saat bersamaku tapi saat bersama Amber dia akan diam .Aku tidak tahu dan si bodoh itu akan cemberut saat aku mengirimi video tentang Jeno saat ia di kantor.Amber akan bilang "Noona membuatku tidak betah di kantor dan lihatlah Jeno tidak mau bicara padaku tapi denganmu..??"
Dia pasti akan video call pura pura cemberut ,dia sangat manja hingga beberapa  menit benar pulang sekedar melihat kita.Nah saat Amber pulang Jeno tidak memanggilnya atau berbicara padanya.Hanya menampar dengan biskuit kemudian menciumnya.

Aku mengulum senyum membayangkan Jeno yang pasti sedang direbutkan Appa dan Umma di rumah.Aku percaya mereka dan Jeno anak yang penurut jadi aku bisa tenang.Ada Bibi In juga jadi aku akan lebih fokus ke adiknya.

Badanku rasa pegal dan remuk.Ah ini benar melelahkan tapi aku bahagia bisa memiliki dua buah hati dan hidup bahagia bersama Amber.

"Babe..."kataku lirih mengusap usap pipinya.Dia masih tidur di sampingku.Menjadikan lengannya untuk bantalan kepalaku.Jadi kita tidur satu ranjang bersama Baby.
Aku rasa lengannya akan kesemputan karena semalaman aku tiduri.Haha sibodoh itu,itu kebiasan aku rasa tidak.

"Cium hamba Tuan Putri"Ia memamerkan senyum iblisnya agar aku bisa menciumnya.

"Kamu bau!
"Cium"
Aku terkekeh dan mengecup sebentar keningnya.Amber akan cemberut saat aku melakukannya

"Morning Mommy"sapanya membuka mata menatapku dengan senyum manis.Tumben sekali tidak cemberut aku cium di kening.

"Pagi Daddy"aku menahan senyum mencoba mengambil baby namun Amber menahanku.

"Cium dulu"
Aku mendengus .Jika tidak di turuti maka dia akan tetap memaksa.Kucium bibirnya dengan cepat.Melumat sebentar agar dia puas.

"Aigoo.Buas sekali"Kita duduk bersama.Biasa senyum bodoh itu terpampang di sana seraya memijat lengannya.Kita mengobrol ringan seraya menatap Baby yang masih pulas tertidur.

Tak berapa lama kemudian Appa dan Umma datang membawa Jeno dan bingkisan plastik di tangannya.
Jeno mengangkat kedua tangannya meminta salah satu di antara aku dan Amber untuk mengendongnya.

Dia menggerakan kakinya girang saat Amber mendekat ,mengambil alih dari Appa "Apa dia nakal semalam..?kataku kepada kedua orangtuaku.

"Anniy.Hanya binggung tadi pagi saat bangun"Umma menimbali kemudian mendekatiku.Aku paham sebuah kebiasaan dia bangun ada aku dan Amber di sampingnya namun paginya bersama kakeknya.pastinya berbeda.

Amber dan Appa sedang berbincang ringan di sofa dengan Jeno di pangkuannya.Anak itu tidak henti hentinya memainkan wajah Amber..kadang hidung,mulut dan matanya.Rasanya dosa kalau tidak tertawa melihat Amber kewalahan dengan tangan usil Jeno .Bodoh sekali dia.Padahal bisa menurunkan Jeno tapi tetap ia pangku.

You're My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang