Lima hari berdiam dirumah sebenarnya terasa bosan bagi Prilly, tapi mau bagaimana lagi? Ini hukuman untuknya. Kadang Prilly juga bosan harus berpura-pura menjadi bad girl seperti sekarang, tapi ini tuntutan dari dirinya sendiri yang sudah muak dengan jalan hidupnya. Gadis itu merasa sudah tak ada harapan lagi untuk memperbaiki diri. Apa dengan menjadi Prilly yang dulu, waktu akan ikut kembali seperti dulu? Mengembalikan kebahagiaan yang selalu gadis itu dapat dari semua orang. Prilly rasa tidak.
Sekarang yang gadis itu tahu hanya, Tuhan tidak adil padanya.
Dia membiarkan orang-orang yang Prilly cintai tidak setia lagi, mengambil mama di waktu yang seharusnya mama menjadi penopangnya untuk tetap berdiri kokoh. Sekarang Prilly hanya punya oma, ibu dari pria yang paling Prilly benci.
Sejak kepergian mama dan terbongkarnya semua rahasia papa, Prilly langsung berontak seperti orang gila. Membanting ini itu dan tidak membiarkan lagi ada potret papa diseluruh penjuru rumah. Bahkan foto pernikahan mama dan papa ia lempar hingga kacanya pecah.
Sehari setelahnya ia pergi kerumah Ali, tapi saat sampai disana ia disambut oleh cumbu mesra kekasihnya dengan teman sekelasnya-Elena.
Titik kesabarannya sudah habis. Gadis itu hampir seminggu mengurung diri didalam kamar, tidak mau makan, dan merasa menjadi manusia paling mengenaskan.
"Pril.."
"Hmm?"
"Ada Beby tuh dibawah," kata oma yang tengah berdiri diambang pintu kamar Prilly.
"Suruh naik aja, ma," ujar Prilly.
"Dia nggak sendiri. Ada tiga temen cowoknya juga," ucapan oma membuat Prilly menaikkan satu alisnya. "Mending sekarang kamu ganti baju, temuin mereka gih. Oma mau siapin minum dulu buat temen-temen kamu," lanjut oma.
"Nggak usah ganti baju lah, lebih nyaman pake piyama.." protes Prilly.
"Yaudah terserah deh. Cucu oma cantik kok pake apaan aja," puji oma.
"Nenek-nenek gombal!" gerutu Prilly sembari terkekeh kecil.
Prilly turun ke bawah masih dengan piyama doraemonnya, tak peduli jika nanti ia dicibir karena terlihat seperti anak kecil. Bagaimana mau jadi jagoan? Jika berpakaian seperti ini ia begitu menggemaskan.
Tap tap tap.
Langkah terakhir Prilly sampai dilantai bawah senyumnya langsung merekah dan mulutnya ingin sekali antusias meneriaki nama Beby. Namun tak jadi karena disana juga kedatangan seseorang yang paling membuat Prilly malas untuk berada dirumahnya sendiri.
Ali.
Ya, pria itu juga berada disini.
Dan matanya langsung tercekat dengan kedatangan Prilly yang hanya mengenakan piyama doraemon dan sandal swalow bertotol ungu-putih. Lucu. Itu yang mendefinisikan Prilly saat ini.
"Anjir Pril, kok lu imut banget sih kek boneka Annabelle!" ucap Galang.
"Iya, tapi lo arwah yang ada didalem bonekanya ya?!" gerutu Prilly, kesal.
"Kampret!" ujar Galang seraya tertawa diikuti Beby dan Juan. Sedang Ali hanya tersenyum simpul.
Prilly duduk disebelah Beby, "Pada ngapain kesini? Tumben,"
"Nihh minumnya. Terus kuenya jangan lupa dimakan tuh, rasanya enak banget. Kan buatan Prilly sendiri," sambar oma sambil membawa nampan berisi lima orange juice.
"Wes, bener Pril lu yang bikin?" tanya Juan sambil membuka tutup toples kue kering bervarian keju itu yang Prilly buat seorang diri ketika merasa bosan dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Best(girl)Friend
Fanfiction[SELESAI] Jangan patah semangat, cukup gue aja. Gue tahu ini cara bodoh dengan lari dari kesulitan dan ninggalin semuanya, tapi gue harap kalian ngerti. Semoga kalian nggak pernah berada di posisi gue. Biarin semua kesedihan gue kubur bareng kepergi...