Begin

284 38 28
                                    

London, 3 April 1986

Seorang perempuan berambut hitam sepunggung menangis di depan tanah makam yang masih basah bahkan hujan turut serta menemaninya dan seorang laki-laki memayunginya agar tidak basah terkena hujan.

"Pa, jangan tinggalin Rea Pa... Pa, please bangun"

Perempuan itu Rea Elnanda Hilman yang menangis di depan makam ayahnya yang baru saja di kebumikan.

"Kak, Papa udah ada di surga kak"

Laki-laki yang memayungi Rea adalah adik kandung Rea yaitu Rendi Elnanda Hilman jarak umur Rea dan Rendi hanya terpaut tiga tahun.

"Nyawa harus di balas nyawa Ren... Siapapun yang nabrak Papa kemarin dia juga harus mati" geram Rea mengepalkan tangannya

"Kak, kakak gak boleh dendam" tegur Rendi

"Cukup Rendi!!! Kamu pikir bagaimana sekarang kita akan hidup hah?" bentak Rea

"Aku akan cari pekerjaan" sahut Rendi

"Kita harus kembali ke Indonesia Ren" tegas Rea

"Kita gak punya tempat tinggal di Indonesia kak... Di mana kita akan tinggal? Keluarga juga gak punya" kesal Rendi

"Dengan di sini malah akan semakin buruk" kesal Rea langsung beranjak berdiri dan meninggalkan makam

Rendi hanya memandangi Rea kakaknya dalam keadaan emosi dan tengah down itu. Bagaimana tidak? Kemarin tiba-tiba saja mendapat berita buruk bahwa ayah mereka kecelakaan karena tabrakan tragis membuat Rea histeris kaget tak percaya ayahnya akan meninggal dengan cara seperti itu.

🌷

Rea hanya bisa menangis sepanjang perjalanan pulang menuju apartement nya. Ia memikirkan bagaimana ia akan hidup kedepannya setelah Papanya meninggal? Padahal sebulan lalu baru saja Mamanya meninggal karena penyakit kanker. Rea merasa ia bernasib malang yang selalu saja ada cobaan untuk hidupnya padahal ia baru 20 tahun yang tengah menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas di London di jurusan Seni Humaniora.

Tiinnn...tinnn...

Rea sontak terkejut karena sebuah mobil mengklakson nya dan Rea hanya bisa memejamkan matanya sambil menutup kedua telinganya.

Pengemudi itu keluar dari mobilnya tapi, bukan memeriksa Rea melainkan memeriksa mobilnya.

Rea membuka matanya perlahan dan melihat sosok laki-laki yang tengah memeriksa mobil lalu seorang laki-laki lain langsung berlari menghampiri Rea.

"Kamu gak papa kan Re?"

"A...Adam" panggil Rea kaget

"Rea, kamu ngapain ada di sini sih? Kamu mau mati di tabrak?" tanya Adam sedikit kesal

Laki-laki itu ternyata adalah Adam Gammarra Sulaksono sahabat Rea di kampus atau lebih tepatnya senior Rea.

"Maaf, aku gak liat" sahut Rea lemah

"Adam, c'mon ngapain ngomong sama orang asing"

Seseorang yang tadi memeriksa mobilnya mengajak Adam masuk ke dalam mobilnya tanpa memperdulikan Rea yang tadi hampir di tabraknya.

Ya, Rea tentu saja mengenali laki-laki ini karena mereka satu kampus dan senior Rea hanya saja Rea tak pernah tau namanya.

"Ar, loe tanggung jawab dong hampir nabrak sahabat gue" keluh Adam menoleh

"Dia kayaknya gak papa deh... Ayoo Dam, kita bisa terlambat ke kantor... Ini rapat penting"

"Arkan, please... Sedikit aja munculin rasa peduli loe" kesal Adam

"Drama banget kayak telenovela. Dia pikir abis di tabrak gue langsung gue tolongin dan kami jatuh cinta begitu... Hah? Basi" sinis Arkan langsung masuk ke dalam mobilnya

Rea tentu saja sakit hati dengan perkataan Arkan tadi, memangnya Rea perempuan seperti yang di pikirkan Arkan? Bahkan terpesona saja tidak pikir Rea kesal.

"Rea, i'm so sorry atas perkataan sahabat aku si Arkan tadi ya?... And aku harus ke kantor udah buru-buru banget. Bye" pamit Adam meletakkan dompetnya di tangan Rea dan langsung berlari masuk ke mobil Arkan sahabatnya

"Adam... Adam" teriak Rea kesal

Tinnn...tinnn...

Arkan kembali mengklakson mobilnya dan langsung saja Rea mundur beberapa langkah padahal sebenarnya masih ada jalan tapi sepertinya sahabat Adam itu sengaja sekali membuat Rea geram sendiri.

"Awas aja tuh cowok sombong... Emang dikiranya aku cewek apaan kayak di telenovela... Iihh" kesal Rea kembali meneruskan langkahnya menuju apartement nya

Rea langsung masuk ke kamarnya dan mengurung diri ia jelas masih berduka tapi kejadian tadi membuat Rea jadi kesal sendiri.

Ya, seingatnya Arkan sejenis laki-laki sombong yang harus ia hindari.

🌷

Gimana guys awalnya? Seru? Belom lah ya... Toh belom ada konflik apa-apa hanya pertemuan Arkan & Rea yang kayak telenovela itu.

Jangan lupa vomment nya ya guys. Ini berarti banget lho biar semangat aja sih buat lanjut hehe... Ya, walaupun di draft selesai tapi, kalo gak ada yang baca kan percuma ya...

Salam hangat

Asbiqunal_

AWWALUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang