Arkan kaget bukan main saat mendengar Anindya kecelakaan dan langsung saja ia bergegas ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi Anindya gadis yang sangat ia cintai itu.
Di sana Rea tak henti-hentinya menangis karena ia jelas saja trauma dan takut kehilangan Anindya sahabatnya itu. Ia baru saja kehilangan Papanya karena kecelakaan dan sekarang Anindya sahabatnya juga kecelakaan membuat Rea benar-benar takut bahkan wajahnya sudah pucat pasi dan jari-jarinya sampai memutih.
"Anin jangan tinggalin Re" pinta Rea menangis di depan ruang operasi
"Rea, kita berdoa aja semoga Anin gak kenapa-napa" ucap Adam merangkul Rea
"Ini semua gara-gara kamu Dam. Anin bertaruh nyawa demi kamu karena dia cinta sama kamu sejak SMA dulu tapi kamu gak pernah menggubris Anin" bentak Rea emosi menuduh Adam
"Aku sama sekali gak tau kalau Anin punya perasaan lebih padaku Re" sahut Adam
"Bohong! Anin udah sering bilang sama kamu kan kalo Seira itu jahat tapi apa kamu malah gak nanggepin dia... Jahat! Kamu laki-laki paling jahat Dam" kesal Rea menangis memukul-mukul Adam
"Rea... Rea cukup!!!" bentak Adam murka menahan tangan Rea
Arkan pun tiba dan melihat perkelahian Adam dan Rea langsung melindungi Rea karena Adam ini akan menampar Rea.
"Adam cukup!!!" bentak Arkan menahan Adam sambil memeluk Rea
"I'm so sorry Rea" ucap Adam menyesal dan mengusap wajahnya
"Kamu gak papa Re?" tanya Arkan
Rea menggeleng namun masih menangis membuat Arkan membiarkan saja Rea menangis yang membasahi bajunya itu.
"Aku sudah peringatkan jangan main tangan sama perempuan Dam" ucap Arkan murka
"Aku terlanjur emosi Ar... Dia menuduhku penyebab Anin kecelakaan... Ya, memang terlihat salahku" sahut Adam frustasi
"Anin nyelematin kamu Dam karena kamu gak liat jalan... Ini jelas salah kamu lah. Liat aja sampe Anin kenapa-napa aku gak tinggal diam" kesal Rea masih menangis sambil menatap tajam Adam
"Anin pasti baik-baik aja Re" ucap Arkan menenangkan Rea
"Papaku meninggal karena kecelakaan juga... Aku sudah kehilangan semuanya dan aku gak mau kehilangan Anin" kesal Rea menangis
"Sssttttsss... Ini takdir Rea kamu gak bisa menyalahkan takdir Tuhan" ucap Arkan langsung memeluk Rea
Rea langsung tak sadarkan diri di pelukan Arkan membuat Arkan langsung menggendong Rea dan meminta bantuan dokter untuk memeriksa kondisi Rea.
Menurut dokter, Rea shock karena kejadian tadi dan hanya butuh istirahat membuat Arkan lega mendengarnya.
"Ya Tuhan selamatkan Anindya" doa Adam berulang-ulang
"Kenapa ini bisa kejadian hah?" tanya Arkan emosi
"Ar, gue juga susah jelasinnya... Anin tiba-tiba ngedorong gue tadi" sahut Adam
"Karena dia cinta loe Dam" bentak Arkan
"Jadi loe tau?" tanya Adam terkejut
"Ya, gue mendengar percakapan Anin sama Rea di taman kampus... Anin sangat-sangat mencintai loe... Loe ADAM GAMMARRA SULAKSONO" tunjuk Arkan di dada Adam
"Gue benar-benar gak tau... Dan arggghhh!!!!" kesal Adam tak bisa meneruskan perkataannya langsung saja ia meninju tembok sebagai pelampiasannya
KAMU SEDANG MEMBACA
AWWALUN
RomanceAndaikan aku bukan terlahir dengan nama belakang ini tentu hidupku seperti manusia normal lainnya - Muhammad Arkan Awwalun Bermimpi saja tidak! tapi, ini terjadi padaku yang telah menyandang nama belakang ini - Rea Elnanda Hilman disini akan ku ajak...