Arkarea

141 14 0
                                    

Seorang Arkan jelas saja bahagia karena Rea wanita yang di cintainya juga memiliki perasaan yang sama padanya.

Seperti kebanyakan pasangan pada umumnya Arkan jelas saja selalu ingin bersama Rea, di samping Rea dan selalu ingin di sisi Rea. Rasanya sedetik tanpa Rea ia tidak bisa.

Rea rasanya termakan dengan ucapannya sendiri. Ya, dulu saat di awal Rea setengah mati membenci seorang Arkan tapi sekarang Rea malah mencintai Arkan. Dan akhirnya Rea percaya bahwa benci dan cinta itu beda tipis dan cinta lah yang menang sedangkan benci itu hilang entah kemana.

Arkan pagi-pagi sekali sudah mengunjungi apartement Rea dan yang membuat kaget Rea adalah Arkan bisa dengan mudahnya masuk ke apartementnya padahal Arkan tidak punya kuncinya pikir Rea bingung.

"Good morning" sapa Arkan sudah di dalam kamar Rea

Rea mengerjap tak percaya ketika baru bangun dari tidurnya ternyata Arkan sudah di depan ranjangnya.

"Darimana kamu masuk?" tanya Rea bingung

"Kamu lupa kalau kekasihmu ini bisa melakukan apa saja?" sahut Arkan sombong

"Yayaya, termasuk bakat maling menyeludup masuk apartement orang" ucap Rea mengangguk paham dan turun dari ranjangnya

"Astaga Rea... Masa aku di bilang maling?" keluh Arkan

"Lalu apa namanya masuk tanpa izin? Maling kan?" tanya Rea kesal

"Itu karena aku sudah merindukanmu Rea" sahut Arkan langsung memeluk Rea

"Arkan, aku bahkan baru bangun tidur" protes Rea mendorong Arkan

"Lalu kenapa sayang?" tanya Arkan melepaskan pelukannya

"Aku belum apa-apa bahkan belum mandi" protes Rea

"Natural lebih cantik" gombal Arkan mencubit pipi Rea

"Ihh! Aku mau ke toilet dulu" pamit Rea kesal langsung menuju toilet yang berada di dalam kamarnya

Arkan hanya tersenyum sambil melihat isi kamar Rea yang femine itu. Arkan langsung meletakkan fotonya di pigura dan memajangnya di atas nakas lalu yang semula foto Rea langsung Arkan ambil saja untuk di simpan di kamarnya nanti.

Ya, anggap saja Arkan mencuri foto Rea tapi Arkan sudah mengganti dengan foto dirinya jadi menurut Arkan ia hanya menukar bukan mencuri.

Rea pun yang telah selesai urusannya di toilet langsung menghampiri Arkan yang duduk di tepi ranjangnya.

"Kamu ngapain ke sini sih?" tanya Rea kesal

"Kan udah di bilang tadi kangen" sahut Arkan menatap Rea

"Arkan... Bahkan ini masih jam 5 pagi. Kamu benar-benar gila!" umpat Rea kesal

"Iya aku tau ini masih jam 5... Tapi, aku juga tidak bisa menahan rinduku padamu Rea... Aku tidak bisa tidur" sahut Arkan tersenyum

"Aneh" ketus Rea langsung berjalan keluar dari kamarnya

Arkan hanya tersenyum geli sambil mengikuti langkah Rea yang menuju ke dapur.

🌷

Rea ternyata hanya mengambil segelas air putih dan langsung meneguknya tanpa menawarkan pada Arkan. Atau membuatkan Arkan kopi misalnya pikir Arkan.

"Kenapa mengikutiku?" tanya Rea berbalik badan pada Arkan di belakangnya

"Aku pikir kamu akan membuatku kopi atau sarapan" sahut Arkan

AWWALUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang