Rea menghela napas berat saat ia berjalan menuju sebuah perusahaan sambil memegang amplop cokelat yang berisi data dirinya. Rea memutuskan akan bekerja saja dan cuti kuliah sementara lagipula mana mungkin ia tega menyuruh Rendi bekerja seorang diri apalagi Rendi masih SMA kelas 12 sudah pasti sibuk dengan ujian.
"Rea"
Rea menoleh dan tersenyum saat sahabatnya memanggilnya dan keheranan memandanginya.
"Mau kemana?"
"Melamar pekerjaan" sahut Rea tersenyum
"Lalu bagaimana dengan kuliah?"
"Maybe, aku kan cuti sementara waktu Anin" sahut Rea tersenyum tak enak
Sahabat Rea adalah Anindya Putri yang juga kenal dengan Adam dan Arkan.
"Ya ampun Rea, sayang banget kalo harus cuti" keluh Anindya
"Tau sendiri kan Papa aku meninggal dan kami gak punya tabungan masa depan. jadi aku harus bekerja untuk biaya hidup" sahut Rea
"Tapi, aku akan kehilangan mu Rea" keluh Anindya sedih
"Kita bisa bertemu saat weekend nanti Anin. Ayolah jangan sedih" bujuk Rea
"Hmm... Baiklah. Lalu di mana kamu akan melamar pekerjaan?" tanya Anindya
"Di mana saja... Aku sudah coba ke beberapa perusahaan tapi mereka menolakku" sahut Rea bingung dan menunduk
"Coba saja di Awwalun Group. Kak Adam bekerja di sana sebagai wakil manager siapa tau aja kan bisa?" usul Anindya
"Apa perusahaan itu sedang ada lowongan?" tanya Rea
"Aku tidak tau tapi, mencoba lebih baik" sahut Anindya
"Baiklah... Tapi jangan bilang Adam kalau aku melamar di sana dia bisa saja sistem nepotisme" ucap Rea
"Ok... Re, aku duluan ya... Bye" pamit Anindya berjalan duluan
"Hati-hati Nin" pesan Rea tersenyum
🌷
Anindya berlari menyusuri blok apartement Arkan dan buru-buru mengetuk pintu apartement Arkan membuat Arkan yang tengah bersantai agak heran dan membukanya.
"Anin" panggil Arkan heran
"Hai kak Arkan" sapa Anindya tersenyum
"Ayoo masuk" ajak Arkan ramah
"Gak... Gak kak... Anin buru-buru mau ke kampus sih... Tapi, tapi... Anin mau minta bantuan kakak" pinta Anindya memelas
"Bantuan apa? Sebutin aja" tanya Arkan setengah tertawa
"Nanti kalo Rea ngelamar ke kantornya kakak di terima ya kak... Please... Dia butuh banget kerjaan... Dia nolak bantuan Anin terus jadi Anin bingung mau bantu dia kak. Kak Arkan mau kan bantuin Anin? Demi Anin kak... Please" pinta Anindya memelas
"Rea siapa sih Nin?" tanya Arkan
"Rea Elnanda Hilman kak... Satu kampus dengan kita sahabat Anin yang Papanya petinggi di kampus dan meninggal beberapa hari lalu" sahut Anindya kesal
"Rea... Rea Elnanda Hilman... Kok gak familiar sih Nin? Mana kakak tau?" ucap Arkan berusaha berpikir mungkin saja ia pernah bertemu tapi tidak melintas sama sekali di otaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
AWWALUN
RomanceAndaikan aku bukan terlahir dengan nama belakang ini tentu hidupku seperti manusia normal lainnya - Muhammad Arkan Awwalun Bermimpi saja tidak! tapi, ini terjadi padaku yang telah menyandang nama belakang ini - Rea Elnanda Hilman disini akan ku ajak...