Arkan

215 25 5
                                    

Nama lengkapnya Muhammad Arkan Awwalun yang sedang menyelesaikan studi strata 2 nya di salah satu universitas di London di jurusan Hukum dan Bisnis. Ya, Arkan memang mengambil double degree sejak awal di strata 1 dulu begitu pula dengan sahabatnya yakni Adam Gammarra Sulaksono mereka sama-sama orang Indonesia yang tengah mengenyam pendidikan di London karena beasiswa dan paksaan orang tua mereka yang notabenenya adalah seorang pebisnis.

"Ar, ini berkas laporan yang loe minta" ucap Adam menyerahkan laporannya

"Taroh aja di situ gue lagi pusing nih" sahut Arkan malas dan memijat kepalanya yang pusing

"Kenapa loe?" tanya Adam duduk di depan Arkan

"Papa nyuruh gue cepetan nikah Dam... Bisa-bisa gue gila karena permintaan aneh itu" kesal Arkan

"Hahaha... Berarti loe gak normal dong gak pengen nikah" ejek Adam tertawa

"Gimana mau nikah calon aja belom ada? Coba aja Anindya mau nikah sama gue udah pasti gue nikahin pas lulus SMA dulu" keluh Arkan

"Loe naksir Anin ceritanya?" tebak Adam jail

"Heummm... Loe gak liat dulu perjuangan gue... Tapi sia-sia aja" sahut Arkan

"Usaha loe kurang keras Ar" ucap Adam

Arkan hanya berdecak pelan sambil memikirkan nasibnya yang terus saja di rong-rong Papanya sendiri untuk segera menikah.

Tak lama seorang perempuan mengetuk pintu ruangan Arkan dan Arkan mempersilahkan masuk.

"Anin" panggil Arkan senang

"Hai kak Arkan, hai kak Adam" sapa Anindya tersenyum

"Gue keluar ya... Silahkan ngobrol" ucap Adam jail dan berlari keluar ruangan Arkan

"Aku ganggu ya kak?" tanya Anindya bingung

"Gak kok... Duduk aja lagi" sahut Arkan tersenyum

"Kak Arkan, bantuin tugas Anin" rengek Anindya manja menghempaskan pelan bukunya di depan meja Arkan

Anindya Putri adalah junior Arkan dan Adam di kampus bahkan dulu mereka selalu satu sekolah sejak jaman SMP dulu. Arkan sudah pasti selalu membantu Anindya perempuan yang di cintainya sejak jaman SMP dulu.

"Kali ini kakak gak mau bantuin" sahut Arkan jail

"Iihh... Lalu Anin minta bantuan ke siapa dong? Kak Adam itu pelit walaupun pinter" kesal Anindya cemberut

"Ada syaratnya?" ucap Arkan jail

"Apa?" tanya Anindya menatap Arkan

"Cium pipi kakak dulu" sahut Arkan menyodorkan pipinya

"Kak Arkan genit... Aku bilangin ke Papa Arsen nanti" ancam Anindya cemberut

"Nikah yuk Nin... Kamu juga gak ada pacar kan?" ajak Arkan tersenyum

"Hah? Anin kan belom selesai kuliah kak. Anin mau selesai kuliah dulu... Anin mau kerja dulu kak" protes Anindya

"Gak usah kerja lah... Cukup jadi nyonya Awwalun aja" sahut Arkan

"Tapi, Anin gak bisa anggap kak Arkan lebih dari sahabat Anin... Anin sayangnya sama orang lain bukan kak Arkan" tolak Anindya menggeleng

"Memang Anin sayang sama siapa?" tanya Arkan penasaran

"Ada deh mau tau aja" sahut Anindya tersenyum. "Kak, bantuin tugas Anin" rengek Anindya

"Iya sayang pasti kakak bantuin" sahut Arkan mengacak pelan rambut Anindya

Demi Anindya, Arkan rela membantu tugas-tugas kuliah Anindya dan mengesampingkan pekerjaannya itu.

Diam-diam ternyata Adam mengintai mereka dan hanya tertawa geli melihat perjuangan Arkan sahabatnya yang ingin mengambil hati Anindya yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri.

🌷

Setelah selesai membantu tugas Anindya, Arkan pun meminta tolong Adam sahabatnya agar mengantar Anindya pulang sampai ke apartement dengan selamat tidak boleh ada yang lecet sedikitpun pun.

"Arkan"

Seorang laki-laki dewasa masuk ke ruang kerja Arkan membuat Arkan melirik sedikit kemudian melanjutkan membaca laporan Adam tadi.

"Arkan"

"Ada apa?" tanya Arkan tanpa memandang laki-laki dewasa itu

"Jadi bagaimana kamu sudah punya calon istri sebagai penerus keluarga Awwalun?"

Arkan menghela napas selama beberapa detik dan menutup laporan berkas yang sedang di bacanya. "Anindya Putri" sahut Arkan

"Sahabat kamu?"

"Dia calon istri aku Pa" sahut Arkan sedikit emosi pada Papanya itu

"Bagaimana mungkin kamu akan menikah dengan perempuan yang tidak mencintai kamu hah?"

"Cinta bisa belakangan Pa" sahut Arkan langsung beranjak dari kursinya

"Menikah itu atas dasar cinta... Mengerti kamu!!!"

"Dan jangan paksa aku buat menikah Pa. Aku hanya mencintai Anindya dan aku akan tunggu sampai Anindya mencintai aku" tegas Arkan langsung keluar dari ruangannya

Arsenico Awwalun yang tak lain adalah ayah dari Arkan menghela napas panjang pada putra kebanggaannya itu yang sekarang lebih suka membangkangnya padahal hanya Arkan satu-satunya harapan Arsen menjadi penerus Awwalun Group dan syaratnya sudah jelas harus punya calon istri dari keluarga sempurna yang akan melahirkan keturunan-keturunan penerus Awwalun Group selanjutnya.

🌷

Kok miring-miring? Yaiyalah kan ceritanya flasback gitu sih jadi jangan sakit mata aja bacanya apalagi sampai ikutan miring hehehe....

Jangan lupa vommentnya ya guys, vomment kalian berarti banget lho. Koment aja lah walaupun gak berfaedah itung-itung meramaikan hehe....

Salam hangat

Asbiqunal_

AWWALUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang