Di saat weekend Arkan sengaja meliburkan diri untuk quality time bersama Rea kekasihnya ini. Walaupun sebenarnya dalam bisnis tidak ada kata libur sama sekali tapi, sebisa mungkin Arkan membagi waktunya untuk bekerja dan untuk Rea.
Sambil menyiapkan persiapan pernikahan mereka juga yang kurang lebih sekitar 3 bulan lagi.
"Jadi menurut kamu gimana? Kita nikahnya di sini atau di Jerman" tanya Arkan
"Di sini aja. Repot kalau harus bolak-balik sementara kerjaan kamu di sini kan?" sahut Rea
"Re, kamu maunya konsep apa?" tanya Arkan
"Tergantung keuangan kamu aja. Masa iya aku maksa-maksa sementara aku juga tau keadaan perusahaan kamu gimana? Pernikahan itu bukan kemewahannya tapi mengikuti sunnah nabi Muhammad SAW" sahut Rea
"Calon istri nya Arkan makin hari makin bijak ya" ucap Arkan mencubit pipi Rea
"Eh... Kita gak kantor ya? Udah jam berapa nih?" tanya Rea melihat jam dinding
"Kamu lupa siapa bosnya? Bosnya lagi baik lho meliburkan karyawannya" tanya Arkan melipat tangan di depan dada
"Muhammad Arkan Awwalun yang galak itu kan? Yang sombong banget itu katanya anak kecil kayak aku gak boleh kerja. Jahat banget kan dia?" canda Rea tertawa
"Iya ya... Jahat sekali dia gak bolehin kamu kerja... Awas aja nanti aku marahin si Arkan itu" canda Arkan sambil memeluk Rea
"Emang kamu berani marahin si Arkan yang galak itu?" tanya Rea tertawa
"Berani lah. Emang dia itu siapa sih? Cuma bos doang. Kan pemiliknya aku" sahut Arkan menoel hidung Rea
"Sombong banget sih" keluh Rea cemberut
"Jalan-jalan yuk Re... Masa di apartement terus" ajak Arkan
"Ayooo... Aku juga bosan di apartement" sahut Rea bersemangat dan beranjak dari duduknya sambil menarik tangan Arkan
"Rendi, abang sama kak Re pergi dulu. Jangan tinggalin apartement sebelum kami datang" pesan Arkan berteriak
"Siap abang ipar... Lama-lama aja perginya" sahut Rendi berteriak dari dalam kamarnya
"Kalo ada orang asing jangan di bukain Ren. Abang bawa kunci sendiri soalnya" ucap Arkan berteriak
"Yooiii" sahut Rendi
Rea sudah menarik Arkan keluar dari apartement dan Arkan tentu saja mengunci apartementnya terlebih dahulu barulah mereka berjalan keliling London di weekend ini.
🌷
Sebenarnya Arkan mengajak Rea untuk masuk ke dalam mobilnya. Tapi, Rea menolak dan ingin berjalan kaki saja lagipula sekalian olahraga menurut Rea. Jadi, Arkan pun hanya mengikuti keinginan Rea saja.
Arkan dan Rea menuju satu blok pasar dan di situ banyak sekali pedagang yang menjual apa saja membuat Arkan keheranan karena ia baru pernah memasuki kawasan ini berbeda hal dengan Rea yang telah terbiasa masuk ke blok pasar ini.
"Pastikan kamu menyimpan dompet dengan aman" pesan Rea tersenyum
"Kenapa?" tanya Arkan bingung
"Pencopet ada di mana-mana dan mereka baru melihat kamu masuk di kawasan ini" sahut Rea santai
"Rea... Kita pergi aja dari sini... Bahaya Re" ajak Arkan menarik tangan Rea
KAMU SEDANG MEMBACA
AWWALUN
RomanceAndaikan aku bukan terlahir dengan nama belakang ini tentu hidupku seperti manusia normal lainnya - Muhammad Arkan Awwalun Bermimpi saja tidak! tapi, ini terjadi padaku yang telah menyandang nama belakang ini - Rea Elnanda Hilman disini akan ku ajak...