Arkan

148 17 1
                                    

Seakan masalah tak ada habisnya, kini masalah baru muncul lagi membuat hidup Arkan semakin pusing saja. Sempat terpikir ia tidak ingin memakai embel-embel Awwalun ini membuatnya lelah padahal ia ingin hidup normal seperti yang lainnya seperti bersantai bersama teman-teman yang tidak harus bekerja terus bekerja.

"Arkan" panggil Arsen

"Apalagi Pa?" tanya Arkan lelah menoleh pada Papanya

"Kau ini kenapa?" tanya Arsen melihat putra kebanggannya seperti orang tak sanggup hidup

"Aku lelah Pa" sahut Arkan lelah

"Arkan, bagaimana dengan perusahaan?" tanya Arsen

Arkan berdecak pelan ia benar-benar lupa mengurus perusahaan selama satu minggu ini karena terus-terusan menjaga Anindya yang koma lalu menjaga Rea juga yang terkadang suka frustasi itu.

"Arkan" panggil Arsen

"Aku udah seminggu gak ke kantor Pa" sahut Arkan lemah

"Bagaimana kau ini? Aku tinggalkan ke Jerman dan kau juga meninggalkan perusahaan begitu saja" keluh Arsen marah

"Pa, Anin kecelakaan dan sampai sekarang belum sadar" sahut Arkan

"Lalu apa kau menunggu sampai Anin sadar baru kembali ke perusahaan?" tanya Arsen

"Baiklah... Baiklah aku ke kantor sekarang" sahut Arkan mengalah dan memakai jasnya lalu keluar begitu saja dari apartementnya

🌷

Arkan yang masih lelah karena kurang tidur selama satu minggu terpaksa harus ke kantor daripada ia mendengar omelan Papanya yang super bikin pusing itu.

Arkan langsung masuk ke ruang kerjanya dan memeriksa berkas laporan yang menumpuk di atas mejanya akibat ia tinggalkan selama satu minggu.

Arkan mengernyit tak percaya ketika melihat pengeluaran perusahaan yang over limit padahal baru seminggu ia tinggalkan.

"Seira... Seira" teriak Arkan

Ya, Seira Natalia yang tak lain mantan pacar Adam memang bekerja di perusahaan Awwalun Group.

"Ada apa?" tanya Seira masuk ke ruangan Arkan

"Apa-apaan ini hah? Kenapa pengeluaran perusahaan bisa over limit Seira?" bentak Arkan murka dan melempar berkas itu ke wajah Seira

"Mau bagaimana lagi Arkan? Kamu dan Adam tidak ada selama satu minggu dan banyak yang ambil tindakan sendiri-sendiri" sahut Seira cuek

"Kau pegang keuangan perusahaan dan bisa-bisanya berkata seperti itu? Bodoh atau apa kau ini hah?" bentak Arkan

"Adam aku..." sahut Seira terputus

"Kemasi barang-barangmu sekarang dan angkat kaki dari sini" usir Arkan

"Akan ku pastikan kau menyesal melakukan ini padaku Arkan" ancam Seira kesal dan langsung keluar dari ruangan Arkan

"Arggghhh!!!" kesal Arkan menghamburkan apa saja di depan mejanya itu

Arkan benar-benar harus memutar otaknya agar perusahaannya tidak bangkrut yang bisa saja ia di bunuh oleh Papanya sendiri.

AWWALUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang