1 bulan kemudian...
Anindya Putri mulai menunjukkan tanda-tanda kesadarannya namun, sampai detik ini Anindya masih belum membuka matanya.
Arkan, Rea, Adam dan Villan selalu bergantian menjaga Anindya dan selalu di samping Anindya selama satu bulan ini. Mereka selalu berdoa untuk Anindya agar cepat bangun dari tidur panjangnya itu.
"Ayoo, buka matamu tuan putri" pinta Arkan
Arkan sangat-sangat menyayangi Anindya sejak jaman SMP dulu saat Anindya menjadi juniornya itu dan mereka seperti kakak-adik sejak dulu.
"Anin bangun, siapa temen curhat Re kalo Anin tidur terus?" ucap Rea sedih menggenggam tangan Anindya
Anindya juga menggenggam tangan Rea dan itulah tandanya Anindya merespon ucapan Rea sahabatnya.
"Re curhat sama aku aja" ucap Adam jail
"Gak... Kamu tuh playboy banyak cewek nya" kesal Rea cemberut
"Sama Arkan ya?" goda Adam
"Amit-amit... Sombong gitu" kesal Rea
"Kak Adam" panggil Anindya mengigau
"Iya cantik. Kakak di sini" sahut Adam mengenggam tangan Anindya
"Jangan tangan Rea juga" tegur Arkan memukul tangan Adam
"Hehehe... Kan kesempatan" sahut Adam nyengir
"Dasar playboy!!!" umpat Rea kesal melepaskan genggaman tangannya
Anindya mulai menggerakkan jari-jarinya perlahan membuat Arkan, Rea dan Adam mendesak Anindya agar cepat bangun.
"Anin, ayoo buka mata kamu" pinta Arkan
"Anin, ayoo... Anin pasti bisa" desak Rea
Cukup lama menunggu Anindya membuka mata indahnya tapi karena dorongan dan semangat Arkan, Rea dan Adam yang menyemangatinya akhirnya Anindya pun membuka matanya.
"Anin" ucap mereka ber-3 tak percaya
Anindya mengerjap beberapa kali ia melihat sekeliling dan bingung apa yang terjadi dengan dirinya.
"Anin syukurlah" ucap Rea langsung memeluk Anindya
"Kenapa Anin disini Re?" tanya Anindya bingung
"Aku panggil dokter dulu" ucap Arkan langsung keluar dari kamar inap Anindya
"Re, ini ada apa?" tanya Anindya bingung
Rea menoleh pada Adam di sampingnya, Rea juga bingung bagaimana akan menjelaskan pada Anindya tentang apa yang terjadi satu bulan lalu.
"Re, dia siapa?" tanya Anindya bingung
Rea mengernyit heran ketika Anindya bertanya siapa orang di sampingnya yang tak lain adalah Adam orang di cintai oleh Anindya dan sepertinya ingatan Anindya sedikit bermasalah pikir Rea.
"Ini Adam... Kamu tidak ingat?" tanya balik Rea
Anindya menggeleng sambil menatap Adam, Anindya hanya mengingat Rea adalah sahabatnya, hanya itu yang di ingatnya saat ini.
"Re, apa terjadi?" tanya Anindya
Rea menghela napas sambil menggenggam tangan Anindya. "Kamu kecelakaan satu bulan yang lalu Anin" sahut Rea
"Kecelakaan? Kecelakaan apa?" tanya Anindya heran
Tak lama Dokter dan Arkan masuk ke dalam kamar inap Anindya dan langsung memeriksa kondisi Anindya.
Setelah di periksa oleh Dokter ternyata Anindya kehilangan sebagian memori ingatannya karena kecelakaan satu bulan lalu tapi syukurnya tidak permanen dan itu artinya Anindya bisa ingat kembali namun harus perlahan.
"Akhirnya kamu bangun juga tuan putri" ucap Arkan lega sambil tersenyum dan mengacak pelan rambut Anindya
"Kakak siapa?" tanya Anindya menghindar
Arkan terdiam menatap Anindya yang tidak mengenalinya sama sekali. Ya, Arkan juga merasa asing saat Anindya bertanya seperti itu padanya padahal sebelumnya mereka bagaikan kakak-adik yang solid.
"Re, kakak ini siapa?" tanya Anindya
"Ini... Ini Arkan Nin... Kamu juga tidak mengingatnya?" ucap Rea tak percaya
Anindya menggeleng sambil menatap Adam dan Arkan bergantian, ia berusaha mengingat siapa Arkan dan Adam namun, yang ada kepala Anindya semakin sakit saja.
Villan yang baru saja datang langsung memeluk Anindya.
"Hai tuan putri" sapa Villan tersenyum
"Kak Villan kapan datang dari Amerika?" tanya Anindya tersenyum
Arkan dan Adam merasa aneh kenapa Anindya hanya mengingat Villan dan Rea saja? Kenapa Anindya tidak mengingat mereka berdua padahal yang diawal berteman dengan Anindya bukan Rea ataupun Villan tapi kenapa Rea dan Villan yang di ingat Anindya? Pikir Adam dan Arkan.
"Kakak bawa oleh-oleh lho buat adik kesayangan kakak ini" ucap Villan tersenyum
"Asyik... Oh iya kak ini Rea sahabatku" sahut Anindya
"Kami sudah berkenalan saat kamu tidur" ucap Villan tersenyum
"Re, kamu belum jawab pertanyaan ku tadi? Aku kecelakaan apa?" tanya Anindya menatap Rea
"A...eumm" Rea bingung sambil menatap Adam
"Katakan saja yang sejujurnya Re" ucap Villan tersenyum
"Satu bulan lalu.... Aku, kamu dan Adam kita ber-3 jalan bersama... Lalu Adam hampir di tabrak dan kamu mendorongnya jadi mobil itu menabrakmu Anin" jelas Rea singkat
Selintas memori itu muncul di otak Anindya membuat Anindya meringis kesakitan.
"Auuw" ringis Anindya memegangi kepalanya
"Anin" panggil mereka semua khawatir
"Lebih baik kamu istirahat saja Anin jangan paksakan ingatan mu" ucap Arkan menyelimuti Anindya
"Get well soon Anin" tambah Adam mengusap kepala Anindya
Anindya mengangguk tersenyum dan memejamkan matanya padahal sudah sebulan ia tidur tapi ia merasa lelah dan mengantuk.
Kali ini giliran Villan menjaga Anindya sementara Rea, Arkan dan Adam pulang terlebih dahulu untuk beristirahat.
🌷
Anindya udah sadar koma nya tapi amnesia... Amnesia nya juga aneh ya? Kenapa hanya ingat Rea dan Villan aja tanpa mengingat Arkan dan Adam?
Menurut kalian gimana nih? Apakah Anindya sengaja melupakan Arkan dan Adam atau memang gak inget beneran?
Jangan lupa vommentnya ya guys, cerita ini bukan apa-apa tanpa vomment kalian.
Loving you all 💖
Salam hangat
Asbiqunal_
KAMU SEDANG MEMBACA
AWWALUN
RomanceAndaikan aku bukan terlahir dengan nama belakang ini tentu hidupku seperti manusia normal lainnya - Muhammad Arkan Awwalun Bermimpi saja tidak! tapi, ini terjadi padaku yang telah menyandang nama belakang ini - Rea Elnanda Hilman disini akan ku ajak...