Dalam ruang kelas, Sowon terlihat tidak semangat sama sekali. Pikirannya melayang pada kejadian 5 tahun lalu. Pada saat mereka berdua; Sowon dan Jin saling mengejek satu sama lain. Seorang temannya mencoba melerai, namun tidak berhasil. Sehingga membuat ia kesal dan berteriak sangat kencang.
"Gue sumpahin kalian berdua nikah!"
Kata-kata yang keluar terus saja berputar di kepala Sowon. Bagaimana cara memecahkan kutukan ini? Masalahnya bukan hanya seorang temannya saja, tapi hampir satu sekolah mengatakan hal seperti itu.
"Jodoh, kalian berdua tuh."
"Kalau terlalu benci bisa jadi cinta lohh."
"Jangan berantem terus, nanti kalau kalian berdua nikah undang aku ya."
"Biasanya Tuhan mempersatukan makhluk yang memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda dengan pasangannya.. maka dari itu..??"
"MEREKA JODOH!! CIAAA!!"
Wajah Sowon mengatakan semuanya. Dia sungguh menyesal dulu pernah bertikai dengan Jin. Hingga ucapan para teman-temannya menjadi sesuatu yang dikabulkan oleh Tuhan.
"Sialan."
***
Tanpa henti pria ini mengikuti sang wanita yang berjalan lurus di depannya. Langkah kaki sang wanita berhenti lalu memutar badannya, mendekati sang pria. Tapi kemudian langkahnya berhenti dan berputar arah untuk melanjutkan jalannya.
"Kamu kenapa sih, Won?"
Tidak ada jawaban dari sang wanita.
"Udah mendung. Kamu mau naik apa? Halte juga masih jauh."
"Berhenti ngikutin gue!"
"Saya ngikutin karena takut calon saya luka."
"Berisik!"
Tangan Sowon ditarik ke belakang membuat sang korban hampir terjatuh. Namun dengan sigap Jin menahan badan Sowon. Senyuman merekah di bibir Jin. Detak jantung Sowon tidak bisa mengikuti irama, membuatnya hanya terdiam.
"Saya anterin."
Onhold.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwine; Kim Seokjin
Fanfiction"Kalau pun kamu mencoba untuk pergi jauh. Tetapi takdir menetapkan kita untuk bersama, kamu akan selalu berdampingan dengan saya."