Entah apa yang ada di pikiran Sowon hari ini. Dia benar-benar hanya melamun dan diam menatap foto pernikahannya bersama Seokjin.
"Gue kok bisa jadi istri lo ya?" Sebuah pertanyaan akhirnya terlontar. Perempuan itu menghela napasnya. "Kalau diinget-inget. Gue kayak anak kecil ternyata."
Baru saja dia akan berangkat, ponselnya bergetar. Sowon kembali duduk dan mendapati suaminya menelpon.
Hubby
"Hey?" Sapa Seokjin di ujung sana.
"Hey."
"Kita atur ulang jadwal makan malam ya?"
"Loh? Gue udah siap."
"Maaf, saya langsung pergi ke Beijing. Ini lagi di bandara."
Sowon membelalakkan matanya, "LO GILA?! KOK GAK IZIN KE GUE DULU?!"
Sedangkan di sebrang sana, Seokjin menjauhkan ponsel dari telinganya, "Jangan teriak, sayang."
"Gak usah sayang-sayang!" Sowon geram.
"Saya di sana seminggu."
"Sialan."
Seokjin menghela napas, "Urusan kantor, Sowon. Saya gak bisa nolak, ini penting banget."
"Seenggaknya izin dulu, gak langsung pergi kayak gitu bisa kan?! Lo tuh, berubah tau ga?"
Sowon mematikan ponselnya. Akhir-akhir ini emosi Sowon tidak terkontrol dan dia membenci Seokjin yang bersikap acuh tak acuh kepadanya. Belum lagi, Seokjin yang sangat sibuk hingga waktu untuk Sowon saja tak ada.
Entah kenapa Sowon menangis. Sungguh rasanya sesak. Ponsel kembali bergetar, namun Sowon mengabaikannya. Hingga akhirnya getar itu mati, dan digantikan pop up message.
Hubby
Sayang. Maafin saya. Papa beneran gak bisa pergi ke Beijing, saya harus gantiin papa. Saya gak sempet bilang sama kamu karena ini juga mendadak. Saya janji bakal pulang secepatnya. Kamu doakan saya ya?Sowon menghela napasnya, ia masih begitu marah. Namun bagaimana pun, memang itu tugas Seokjin.
Sowon to Hubby
Ok. Maaf juga tadi gue teriak. Semoga lancar. Hati-hati terbangnya. Lo jangan lupa berdoa.Hubby
Terima kasih. Saya pasti berdoa.
Oh, Sowon. Saya tidak berubah. Saya masih menyayangi kamu. Saya matikan ponsel saya ya? Saya mau take off.Perempuan ini termenung. Mengapa tiap kali Seokjin mengucapkan sayang, ada perasaan sangat senang di dalam dirinya? Apa Sowon menyayangi Seokjin juga? Bahkan ucapan Seokjin di saat dia menangis saja, belum ia balas sampai sekarang.
Sowon to Hubby
Cepat kembali.Namun, Sowon masih belum bisa mengucapkan kalimat sayangnya. Dia masih berpikir, apakah ini yang dia mau?
Onhold.
Aku sadar chapter ini pendek. serius aku kehilangan inspirasi, bisa berikan sesuatu? u.u
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwine; Kim Seokjin
Fanfiction"Kalau pun kamu mencoba untuk pergi jauh. Tetapi takdir menetapkan kita untuk bersama, kamu akan selalu berdampingan dengan saya."