..
...
Sore ini.
Taehyung di ruangan les vocal. Di depan piano milik sang guru lebih tepatnya. Memainkan beberapa nada acak yang baru dia kuasai.
Omma.
Lagu yang pernah di nyanyikan ulang oleh Jin BTS ini mengalun di ruangan.
Taehyung menerawang saat ibunya masih hidup. Mengingat setiap kebersamaan dan setiap pesan yang pernah ibunya katakan.
"Ibu memang tidak banyak waktu untukmu. Tapi bukan berarti ibu tidak peduli padamu. Jika terjadi sesuatu pada ibu, ku harap kau tetap bersekolah. Kau harus bisa menunjukkan pada ayahmu bahwa kau lebih baik darinya. Jika kau bosan, tinggallah di apartemen ibu. Tempat itu terbuka lebar untukmu. Ibu menyayangimu, Tae"
Semua berawal 5 tahun lalu. Dimana ayahnya memutuskan bercerai dengan ibunya karena kehadiran orang ketiga. Hingga akhirnya, satu tahun kemudian sang ayah memutuskan menikahi orang ketiga itu. Di susul enam bulan kemudian ayahnya berhasil menjadi anggota DPR.
Sakit. Ya, sebagai seorang anak Taehyung merasa sangat terpukul. Apalagi hak asuh anak berada di tangan ayahnya. Sementara sang ibu memilih tinggal di apartemen yang di beli dari jerih payahnya sebagai pengacara.
Dari situlah penderitaan Taehyung dimulai.
"Tae, doakan ibu berhasil membuktikan kejahatan hari ini. Mengusut pelaku penyuapan itu dengan baik. Doakan ibu pulang dengan kemenangan"
Ucapan terakhir ibunya itu terngiang di otaknya. Dimana ibunya sangat bersemangat dengan bukti akurat di genggamannya yang justru berujung maut.
Tanpa di inginkan bulir bening itu mengalir. "Ibu, aku rindu padamu. Aku sendirian" Gumamnya sangat lirih.
"Kau belum mau pulang?" Guru vocalnya datang. Dengan cepat Taehyung menghapus air matanya.
"Hyung?"
Panggilan Guru hanya berlaku jika jam kelas berlangsung. Karena ini di luar jam kelas. Jadi, dia bebas memanggil kakak pada gurunya.
"Ayo pulang. Akan ku beri tumpangan. Aku sedang baik hari ini" tawar sang guru.
...
Taehyung turun di persimpangan jalan dekat rumah tanpa mengajak gurunya mampir. Ya, Taehyung memang harus menjaga beberapa privasi demi dirinya dan kakaknya.
Taehyung dengan wajah muram memasuki rumah. Di lihatnya punggung sang kakak yang sedang memasak.
"Andai dia ibu" bisik hatinya.
"Tae, kau sudah pulang?" Tanya sang kakak tanpa berbalik.
Hugh!
Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang sang kakak. Dengan dagu di pundaknya.
"Tae, apa yang kau lakukan. Ini bisa hangus nanti" pekik sang kakak, risih.
"Tidak masalah asalkan sayangmu padaku tidak hangus"
"Cckk! Dasar bocah jaman sekarang!"
Merasa sang kakak melepas pelukannya, Taehyung segera berhenti dan duduk di kursi sampingnya.
"Kau pulang lebih cepat?" Tanya Chun Hi sembari menaruh satu piring kimchi di meja.
"Aku diantar Yoongi Hyung"
"Yoongi Hyung?"
"Ck! Guru Min. Guru vocalku"
(Anj. Yoongi nyanyi aja gak karuan malah jd gru vocal. Maksa banget gue)
Oh!
"Mandilah dulu, baru makan"
"Makan dulu saja, baru tidur"
"Kau tidak mau mandi? Tidak mau belajar?"
"Aku sudah belajar setiap hari"
"Aku sudah bersabar setiap hari" sahut sang kakak yang hampir tidak pernah di panggil kakak ini.
"Mungkin hanya ibuku yang sabar mengurusku" gumam Taehyung yang merasa tersindir atas kata-kata kakaknya. Wajahnya pun kembali murung.
"Tae,,, bukan begitu maksudku. Aku bercanda"
Jika sudah begini pasti Taehyung sedang merindukan ibunya atau ada masalah. Chun Hi tahu itu.
"Sudahlah! Aku mandi dulu"
Akhirnya, Taehyung memutuskan untuk mandi. Meninggalkan Chun Hi di meja makan dengan rasa bersalah juga kasian pada anak itu.
...
"Tae, kau marah padaku?"
Tanya Chun Hi yang sibuk di depan laptopnya. Sementara Taehyung hanya tiduran di sofa dan hanya diam dengan ponsel yang tidak lepas dari tangannya.
Tidak kuasa, Chun Hi akhirnya bangkit menuju anak itu. "Tae! Ah! Ck!" Sang kakak mengacak rambutnya, frustasi. "Jangan seperti ini, oh! Aku jadi merasa bersalah. Kau tahu?!"
Orang yang diajak bicara hanya melirik sepintas.
"TAE!" Bentak sang kakak.
Ssrrt!
Taehyung menarik tangan sang kakak hingga duduk di sofa dan segera memeluknya.
"Jadilah ibuku" ucap Taehyung antara sadar atau tidak.
"Kau gila?!" Balas Chun Hi seraya memutar kepalanya.
Yaaakk!
Entah sengaja atau tidak, bibir Taehyung mengenai pipinya. Ya, pipinya di cium Taehyung.
Terkejut! Tentu saja. Bagaimanapun juga Taehyung bukan adik kandungnya. Wajar jika hatinya bahkan berdebar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHuuu ciuman gratis, broh dr Taetae. Siapa yang mau?
Gimana part ini?
Vomment gaess!
Lavyu
Salam hangat
😘
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)
Fanfictionkenapa harus senyum pada Taehyung? Taehyung itu,,,,,, Taehyung itu..... 30 Desember 2017 - 13 April 2018