E : Uang

615 89 36
                                    


....

"Noona, minta uang!" Ucap Taehyung tidak ada sopan-sopannya.

Noona?

Jika ada maunya saja baru panggil noona.

"Berapa?"

"700 ribu"

"Banyak sekali"

"Untuk membayar kekurangan administrasi sisanya untuk membeli buku dari sekolah"

"Kapan?"

"Sekarang"

"Sekarang? Kenapa kau baru bilang? Astaga! Apa aku punya sebanyak itu sekarang?"

Chun Hi yang sedang membereskan sisa sarapan langsung pergi ke kamar. Lalu kembali lagi.

"Ini" Chun Hi menyodorkan uang itu. "Gunakan dengan baik. Sisanya gunakan untuk uang sakumu"

"Baiklah. Kau memang kakak yang baik. Semoga kau dapat suami yang tampan" ejeknya sebelum berlalu pergi.

"Besok pasti ada lagi" gumamnya setelah Taehyung berlalu di balik pintu.

Sebenarnya, uang itu akan di gunakan untuk membayar sewa rumah. Tapi, dia tidak ingin membuat adiknya kecewa.

...

"Kau benar-benar tidak ingin membantu kami?!" Sekali lagi gadis itu bertanya pada Taehyung.

"Tidak!"

"Tae, kenapa kau begitu keras kepala?"

"Mungkin kepalaku dari batu" jawabnya santai.

"Kau itu memang kepala batu, Tae" sambung gadis satunya.

"Setidaknya, bukan kepalamu" Taehyung berlalu meninggalkan dua teman sekelasnya ini.

__&__

Chun Hi sibuk membereskan meja pelanggan. Ini kesempatan, selagi sedang sepi. Dia sedikit tersenyum. Jam kerja sebentar lagi selesai. Dia bisa pulang dan membereskan rumah juga menyiapkan makan malam.

Kreett!

Pintu yang terbuat dari kaca itu terbuka. Menampakkan sosok tinggi berseragam sekolah.

"Selamat da-, Taehyung?" Chun Hi yang berniat menyambut, tidak jadi. "Kenapa kau kesini?"

"Menjemputmu" jawabnya seraya mendekati kakaknya.

"Aku sebentar lagi pulang"

"Makanya aku menjemputmu"

"Siapa?" Merasa ada keramaian. Sang pemilik datang.

"Oh! Bos?"

"Jadi ini adikmu? Kenapa tidak pernah kesini?" Ramah sang bos.

"Untuk apa?"

"Makan, mungkin? Aku akan memberikanmu cuma-cuma"

"Heh?" Taehyung menarik ujung kiri bibirnya. "Kau menyukai kakakku? Sampai-sampai baik begitu" tanya Taehyung dengan nada dan tatapan tidak suka.

Plak!

"Jaga bicaramu!" Chun Hi mendaratkan pukulan di kepala belakang adiknya. "Maaf! Dia memang kebiasaan. Maklum masih masa pertumbuhan"

"Apa?! Aku ini sudah dewasa" sahut Taehyung tidak terima.

"Dewasa, kepalamu?! Punya sopan santun saja, tidak. Kau bilang dewasa?!"

"Sudah, sudah! Kau mau makan? Jika kau mau aku akan menyiapkan untukmu"

"Tidak, tidak perlu. Aku akan makan makanan kakakku" jawab Taehyung, dingin. "Lebih baik kau naikkan gaji kakakku. Itu lebih baik jika kau memang menyukai kakakku"

Chun Hi langsung menatap terkejut pada adiknya. Bahkan dia saja tidak berani meminta seperti itu. Tapi, dengan tidak sopannya sang adik mengatakan hal itu.

"Harus ku apakan kau Kim Taehyuuung?!" Geram sang kakak.

"Kalau begitu, aku masuk dulu. Selesaikan masalah kalian" pria berperawakan tinggi itu langsung meninggalkan mereka berdua.

"Siapa namanya?" Tanya Taehyung sinis.

"Untuk apa kau tanya namanya?"

"Sekedar ingin tahu memang tidak boleh?"

"Kim Seok Jin"

Taehyung mengangguk-angguk. "Hei, Tuan Kim! Ingat kataku tadi"

Seok Jin yang memang lebih dewasa dari anak sekolah ini hanya tersenyum. Dia sama sekali tidak marah atau tersinggung. Dia tahu bahwa anak itu masih kecil. Bukan tandingan untuk di lawan. Baginya itu hanya gurauan.

"Astaga! Kenapa kau kurangajar sekali?! Aku tidak pernah mengajarkanmu tidak sopan" Chun Hi benar-benar geram dengan adiknya.

"Ini inisiatifku sendiri. Aku kreatif, kan?"

Entah apa yang harus dilakukannya untuk sang adik. Chun Hi sudah cukup frustasi.

.

.

.

TBC

Ciee... Muncul lagi kan castnya. Kira2 bakalan main atau sekedar lewat yaa??

Nantikan kelanjutannya.

Terimakasih yg mau mampir.

Lavyu.

SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang