Z : Selesai

886 76 56
                                    

The Last Part....

Selesai.

Selesai sudah acara hari itu. Taehyung langsung menyambar tubuh kakaknya yang masih setia menunggunya.

"Tae! Kau berhasil. Kau berhasil" Chun Hi mengacak rambut pria yang mendekapnya.

Mereka menangis dalam diam. Menumpahkan seluruh emosi yang menggelayut di antara mereka.

"Aku berhasil. Aku berhasil karena kau"

"Ini karena usahamu. Aku bangga padamu"

"Aku juga bangga padamu" muncul suara Yoongi tiba-tiba.

Taehyung segera melepas pelukan kakaknya. "Hyung?"

"Ternyata orang keras kepala sepertimu bisa menangis juga?"

"Hyung, jangan meledek!"

"Ayah juga bangga padamu"

Sontak mereka bertiga mencari sumber suara. Tuan Kim sudah berdiri di belakang anaknya.

"Ayah?"

Sang ayah mengacak asal rambut anaknya. "Kau benar-benar nakal rupanya?"

"Dia memang sangat nakal, Tuan. Sudah berkali-kali aku menyuruhnya pulang. Tapi, baru sekarang dia menurutinya" ujar Chun Hi yang mendapat pelototan dari orang yang di bicarakan.

"Terimakasih! Kau telah mendidik Taehyung dengan baik. Akan ku ganti seluruh biaya hidupnya selama bersamamu"

"Ah! Tidak, tidak. Tidak perlu, Tuan! Aku bahkan tidak pernah memikirkan hal itu"

"Pasti dia menghabiskan banyak biaya"

"Kata siapa? Tentu saja tidak"

Sang ayah memukul kepala anaknya. "Kau pikir ayahmu ini tidak tahu? Bahkan uang di kartu kreditmu tak tersentuh sama sekali. Lalu dengan apa kau menjalani hidup jika bukan uang kakakmu ini"

Ada makhluk terlupakan rupanya. Min Yoongi yang terlupakan.

"Ayo, pulang! Ayah ingin bicara" putus Tuan Kim kemudian.

"Benar, Tae! Pulanglah dan istirahat"

"Tapi-"

"Sudah! Jangan membantah!"

"Lalu, kau?"

"Aku-"

"Kakakmu biar pulang denganku" sahut Yoongi cepat.

"Apa?!"







..

Kini dua pria beda usia ini sudah berada di ruang kerja. Taehyung berdiri menghadap sang ayah yang duduk di depannya.

"Apa yang ingin ayah bicarakan?"

Suasana itu kembali canggung. Tak seperti beberapa jam lalu di sekolah.

"Jangan salah paham, Tae! Ayah sudah putuskan. Ayah akan batalkan perjodohan itu"

"Apa?"

Sang ayah mendekati anaknya lalu duduk di sofa di depannya. "Seperti yang kau inginkan. Ayah akan membatalkannya. Ayah akan melakukan sesuai keinginanmu. Ayah akan membangun perusahaan dari awal. Tidak akan ku biarkan kau makan uang kotor lagi"

"Sungguh? Ayah tidak bercanda, kan?"

"Ayah sungguh-sungguh"

Tak kuasa, Taehyung langsung berhambur memeluk ayahnya. "Terimakasih, ayah!"

Untuk kali pertama, Taehyung berterimakasih pada ayahnya. Sang ayah segera membalas pelukan anaknya. Air matanya mulai mengalir perlahan.

"Maafkan ayah, Tae! Harusnya ayah memperlakukanmu dengan baik. Terlebih saat ibumu pergi. Ayah menyesal. Bahkan kau tumbuh dengan baik tanpa ayah. Aku bangga padamu"

SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang