XxxxxxxxxxxxxXKasus penipuan dan penyuapan beberapa tahun lalu.
"Sepertinya dia menemukan bukti yang kuat!" Kata seorang wanita yang tidak lain adalah istri tuan Kim, Jaksa Park.
Ya, mereka sekarang berada di ruang kerja Tuan Kim. Ruangan yang hanya di sinari lampu remang-remang.
"Lakukan apapun. Jangan biarkan dia menang. Aku tidak mau mendekam di penjara"
Tuan Kim, apa yang sudah di lakukannya?
Tuan Kim telah menggelapkan uang negara dan melakukan penipuan terhadap rekan bisnisnya. Ia pun telah bekerja sama dengan berbagai pihak yang sama picik dengannya.
Hingga, suatu hari perbuatannya di curigai oleh pihak berwajib. Ia pun menyuap saksi dan pengacara untuk membuat pernyataan palsu. Tentu saja di bantu oleh sang istri.
Sementara pihak yang merasa di tipu menggandeng pengacara Lee, yang tidak lain adalah mantan istri Tuan Kim.
Pengacara Lee memang pengacara handal yang sudah terkenal di seluruh negeri. Tidak sedikit pula yang ingin menjatuhkan pamornya.
Ia selalu memenangkan kliennya. Bukan karena imbalan yang besar. Tapi, karena jiwa kemanusiaannya yang tinggi. Tidak semua klien bisa menggunakan jasanya. Karena pengacara Lee hanya akan membela orang-orang yang lemah dan tidak bersalah tapi menjadi korban.
Karena kehebatan pengacara Lee, bahkan Tuan Kim harus mengajukan banding hingga kasasi.
Malam itu Taehyung menginap di apartemen sang ibu. Karena sudah pagi, sang ibu pun meminta Taehyung pulang. Bukan tidak sayang atau apapun. Tapi, sebagai orang yang telah lama berkecimpung di dunia hukum, pengacara Lee tahu betul ia tidak boleh egois. Karena hak asuh anak memang bukan padanya.
"Ibu, tidak mau. Aku tidak mau pulang" rengek Taehyung yang masih bergulung di balik selimut tebal sang ibu.
"Tae, ayahmu akan mencarimu. Dia pasti khawatir" bujuk sang ibu seraya merapikan berkas-berkas yang siap di jadikan bukti dalam sidang.
"Ibu pikir ayah peduli padaku? Dia tidak peduli, bu"
Sang ibu mendekati anaknya. "Ayahmu, bukan tidak peduli. Tapi, dia sangat sibuk. Dia sibuk juga untukmu, kan?"
(Yawla, bijak bat dah si ibu. Iri gak punya ibu cem gitu?)
"Untukku? Apa dia korupsi juga untukku? Aku tidak mau makan uang kotor itu, bu"
"Ayahmu mungkin hanya di jebak, Tae. Dari pada kau banyak bicara, ibu antar pulang sekarang"
"Tidak mau!"
"Taehyung!" Geram sang ibu sampai menarik anaknya. "Ayo, bangun! Taehyung! Kim Taehyung!"
Dengan malas Taehyung bangun juga. "Ck! Kenapa namaku bukan Lee Taehyung saja"
"Kenapa anak ibu ini banyak bicara sekali"
Setelah seribu bujukan dan omelan sang ibu, Taehyung pulang juga. Tentu sang ibu tidak ikut masuk. Dia hanya mengantar sampai di depan rumah.
"Tae, doakan ibu berhasil membuktikan kejahatan hari ini. Mengusut pelaku penyuapan itu dengan baik. Doakan ibu pulang dengan kemenangan" ucap sang ibu sebelum masuk ke dalam mobil. Tak lupa mengecup sayang kening sang anak dan memeluknya.
Taehyung masuk ke rumah besarnya. Terdengar suara sang ayah di ruangannya. Taehyung ingin menyapa. Tapi, sang ayah sedang menerima telepon. Jadi, Taehyung hanya berhenti di balik pintu.
"Lakukan! Jangan meninggalkan jejak dan sisa. Kecoh saja sampai dia hilang kendali"
Taehyung yang tidak ingin berurusan dengan ayahnya memilih berlalu ke kamar.
"Tae, kau sudah pulang?" Sang ayah tiba-tiba masuk.
Taehyung hanya diam sambil bermain ponselnya.
"Tae, apa kau percaya bahwa pelaku itu ayahmu ini?"
"Ya, tentu saja. Bahkan aku heran kenapa di saat seperti ini kau masih bisa berkeliaran. Harusnya kau jadi tahanan sementara, bukan?" Santai Taehyung.
"Apa kau tidak membela ayahmu sedikitpun?"
"Pantaskah orang salah di bela? Hanya orang bodoh yang akan melakukan itu"
"TAEHYUNG!"
|
TBC
Lanjut depan aja ya. Biar gak panjang banget. Soalnya ada 3 bagian ini. T 1, 2, 3.
Hayo seru gak, seru gak?
Ngarep, nju.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)
Fanfictionkenapa harus senyum pada Taehyung? Taehyung itu,,,,,, Taehyung itu..... 30 Desember 2017 - 13 April 2018