J : Turning back The Time

522 81 13
                                    

Panjang loh ya. Agak aneh meibi. Baca ae! Tp sepanjang apapun cerita gue. Gak akan pernah sepanjang jarak cintaku dgn mas Yoongi. 😁😁😁😟😟









|

Usia Taehyung saat itu baru 14 tahun. Dia baru menginjak kelas 1 SMP. Di mana emosinya mudah bergejolak.

Perceraian.

Dimana sepasang suami-istri berpisah secara sah. Tentu dia sudah tahu tentang itu. Tapi, kenapa harus terjadi pada orang tuanya.

Kleerk!

Taehyung masuk keruang kerja. Di sana sudah ada sang ayah yang sibuk berkutat pada berkas di hadapannya.

"Ayah! Kenapa ayah memutuskan bercerai dengan ibu?" Tanya Taehyung dengan dinginnya. "Kenapa ayah lebih memilih wanita itu? Tidakkah ayah melihat betapa terlukanya ibu karena ayah selama ini?"

"Tae, kau masih kecil. Kau tidak tahu apapun" begitu tanggapan sang ayah acuh tak acuh.

"Karena itu, beri tahu aku. Apa yang tidak ku ketahui di ke rumah ini?"

"Jangan bicara seolah kau sudah dewasa, Tae. Pergilah belajar dan bermain. Itulah yang pantas kau lakukan"

"Ya. Seperti ayah bermain wanita"

Brak!

Kini ucapan Taehyung berhasil membuat sang ayah menggebrak meja dan berdiri dari duduknya.

"Jaga bicaramu, Tae!" pekik sang ayah.

"Jaga juga sikapmu, ayah!" Taehyung tidak beda memekiknya.

"Beraninya kau membantah ayah. Kau memang sama dengan ibumu"

"LEBIH BAIK AKU DI SAMAKAN DENGAN IBU DARI PADA DENGAN AYAH SEPERTIMU. Bahkan kau lebih buruk di banding binatang, ayah!"

Plak!

Untuk pertama kalinya Taehyung mendapat kekerasan dari ayahnya.

"JAGA BICARAMU, KIM TAEHYUNG!"

Taehyung hanya tersenyum miris dengan air mata yang tertahan di kelopak matanya. "Maaf ayah aku mengucapkan kata yang pantas untukmu"

Begitu kata anak 14 tahun itu sebelum pergi meninggalkan ayahnya di ruangan itu.

##

Pengadilan. Ya, tempat itu menjadi babak baru untuk keluarganya. Keluarga yang terlihat harmonis selama ini.

"Ibu, kalian benar-benar bercerai?" tanya Taehyung menahan isakannya.

Kini mereka sudah berada di luar pengadilan. Sang ayah mengizinkan anaknya untuk bicara dengan ibunya untuk yang terakhir sebelum pulang.

"Iya, Tae" dengan senyum lembut sang ibu membelai rambut anaknya. "Ini akan lebih baik. Kau juga harus baik-baik"

"Kenapa aku harus ikut ayah? Aku tidak suka"

"Tae, kau anak satu-satunya di keluarga ini. Kelak kau akan mendapat jaminan dari keluarga ini. Perusahaan yang di bangun ayahmu akan menjadi milikmu. Kau akan berhasil dengan ayahmu"

"Aku tidak mau semua itu, bu. Aku hanya ingin bersama ibu dan menjadi apa yang ku inginkan"

"Ibu tahu, sayang. Tapi,,," sang ibu menjeda ucapannya. "Begini, Kim Taehyung anak ibu. Bukankah kau sudah dewasa? Jadi, kau harus bersikap dewasa"

Taehyung ingin menyahut. Tapi, langsung di hentikan ibunya. "Sstt! Tidak ada bantahan, Tae. Sudah sana. Ayah sudah menunggumu"

"Dia bukan ayahku"

"Kim Taehyung" sang ibu sedikit geram.

Taehyung hanya bisa tertunduk lesu saat itu. Sang ibu langsung menangkup wajah anaknya dan berkata dengan suara bergetar. "Tae, jangan lupa sekolah. Belajar yang rajin. Makan yang banyak agar kau tumbuh tinggi. Jangan sampai kelaparan. Jangan menangis. Kau laki-laki. Jangan sering menangis. Ibu akan sekalu mendoakanmu setiap saat. Jika ada kesempatan ibu pasti menemuimu"

Begitu pesan sang ibu lalu mencium kening anaknya.

---

Acara pernikahan.

Digelarnya acara pernikahan membuat Taehyung benar-benar ingin lari. Ingin rasanya kabur dari rumah.

Lelaki biadab.

Wanita kurangajar.

Kata itu berkecamuk di otaknya. Menyumpah serapahi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan hari ini.

"Tuan muda, acara akan di mulai" panggil bibi Hong, selaku asisten rumah tangga di rumah mewah keluarga Kim.

"Acara apa, bi?" Tanya Taehyung malas. Padahal dia sudah rapi dengan setelan jas di depan kaca kamarnya.

"Acara pernikahan ayah dan ibu baru tuan" jawab sang bibi.

"Ssh! Kenapa bukan acara pemakaman mereka berdua?" gumam Taehyung yang dapat di dengar bibi Hong.

"Apa, Tuan?"

"Ck! Bukan apa-apa"

Pesta memang tidak besar. Makanya hanya di gelar di rumah bukan gedung megah layaknya istri pertama.

Taehyung menyaksikan janji suci mereka dari belakang.

"Heeh! Akhirnya mereka menikah juga" gumam Taehyung, remeh. Terbukti dari sudut bibirnya yang di tarik. Menandakan kebencian.

Sang ibu yang juga hadir dalam acara itu mencoba menenangkan anaknya dengan merangkul pundak sang anak. Tak lupa senyum sejuknya merekah.

"Aku sungguh membenci mereka"

"Jangan seperti itu, Tae. Bagaimanapun juga dia ayahmu"

Taehyung mencoba tenang dengan keadaan ini. Setidaknya, ada sang ibu yang amat disayanginya saat ini.

.
.
.
.
.

TBC

Ya begitulah. Msh ada yg baca gak sih?

Lavyu

Ryeozka

SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang