T : Turning Back The Time #2³

388 58 10
                                    




Taehyung tidak henti-hentinya menangis. Panik, cemas, khawatir, takut, memenuhi hatinya. Otaknya berpikir keras, siapa orang yang berani melakukan semua ini.

"Tuan, makanlah!" Bibi Hong membawa makanan ke depan Taehyung yang masih setia mencari berita di TV.

Di rumah sakit, tepatnya di ruang operasi.

"Catat waktu kematiannya" kata dokter yang menangani operasi.

Tak beda dengan kecelakaan itu. Berita ini langsung masuk ke media.

"...Pengacara Lee, di nyatakan meninggal pada pukul 22.15 menit..."

"IBU!!"

Taehyung sudah tidak bisa membendung tangisnya ketika mendengar berita di TV. Taehyung sampai mencabik-cabik sofa yang di dudukinya.

Sang bibi dengan setia meredakan emosinya. Meskipun, dia sendiri juga berduka.

"Lakukan! Jangan meninggalkan jejak atau sisa. Kecoh saja sampai hilang kendali"

Taehyung ingat kata-kata ayahnya waktu itu. Tangannya langsung mengepal kuat dengan mata penuh kilatan amarah.

"Ayah! Ku pastikan kau di penjara"

"Apa, Tuan?" Tanya sang bibi yang mendengar gumaman tuannya.

Pengacara Lee terkena pecahan kaca di seluruh tubuhnya. Tak terkecuali di jantungnya. Dokter sedikit kesulitan mengambil pecahan itu. Jika salah maka akan vatal akibatnya. Dan benar, bukannya menunjukkan hasil yang signifikan. Justru keluar banyak darah. Hingga pada pukul 22.15 menit garis lurus terpampang pada monitor.

Semua berduka, sosok pengacara yang baik telah tiada. Mungkinkah masih ada pengacara sepertinya?

Seribu asumsi masyarakat menyelubungi kota. Benar-benar tragis. Pikir mereka.


|

Pagi hari di acara pemakaman.

Begitu banyak rekan kerja bahkan warga turut hadir di rumah duka. Tepatnya di rumah keluarga Lee.

Taehyung berlutut meneriakkan ibunya di depan foto sang ibu. Tuan Kim dan Jaksa Park hanya berdiri di sana.

Kakek dan nenek Taehyung bahkan Bibi Hong sudah berkali menenangkannya. Namun nihil, Taehyung benar-benar berduka.

Sesekali Taehyung melirik pasangan Biadab itu. Kilatan kebencian terlihat jelas di matanya.

"Lakukan! Jangan meninggalkan jejak atau sisa. Kecoh saja sampai hilang kendali"

Kalimat itu masih terngiang di otaknya. Taehyung yakin, ucapan ayahnya waktu itu di tujukan pada orang suruhan untuk mencelakai ibunya.









|

Sepuluh hari berlalu. Sidang kembali di lanjutkan. Namun bukan perasaan lega dari Tuan Kim dan Jaksa Park. Karena tim korban sepertinya menemukan bukti akurat.

Mangkir pun tidak berguna. Tuan Kim sudah di ujung tanduk.

Saat kecelakaan, polisi berhasil menyelamatkan berkas-berkas yang tersimpan di paper bag di jok belakang.

Bukan hanya kasus penipuannya saja. Bahkan, kasus korupsi itu ada di sana. Segera mereka mendalami kasus itu dan berbagai bukti akurat di dapatkan.

Hari itu juga, Tuan Kim di dakwa menggelapkan uang negara dan penipuan terhadap rekan bisnisnya. Pasal kejahatan sudah tidak bisa lagi terbantahkan.

Hukuman penjara dan besarnya denda telah menggema. Tuan Kim pasrah, beliau mengalah.

Tuan Kim di arak menuju mobil kepolisian.

Taehyung menyeringai saat berhadapan dengan ayahnya.

"Selamat, ayah! Semoga betah di rumah barumu"

"Tae, maafkan ayah!"

"Maaflah pada ibu. Bukankah semua rencanamu?"

Tuan Kim terkesiap. Bagaimana mungkin dia tahu.

"Tenang! Cukup aku dan kau, bukan?" Remeh Taehyung.

Indah sekali, bukan? Kehidupan Taehyung yang dulu baik-baik saja sekarang jadi luar biasa baiknya. Sampai ingin mati saja menyusul ibunya.

Perusahaan kini di tangani oleh Jaksa Park. Meskipun saham sempat menurun. Tetapi masih bisa di atasi.

Taehyung makin tidak kuasa tinggal di rumah besar itu. Hingga saat itulah tiba. Pulang sekolah Taehyung tidak langsung pulang. Dia duduk di halte sendirian. Entah apa dan kemana tujuannya, diapun tidak tahu.

Hingga, datanglah malaikat penolongnya. Moon Chun Hi. Kakak penyelamatnya.

Dan ketika ibu tirinya menelepon, dia hanya menjawab.

"Aku ada di apartemen. Jadi, jangan cari aku" jawabnya dingin.











|

TBC

Huuhh selesai ya segmen ini. Jd bgtu kawan ceritanya.

Maaf dialognya sedikit. Cuma banyak keterangan aja.

Konflik tersulit sepanjang abad sejarah ff yang saya buat. Fyuhh! Fyusing.

Getok otak dulu biar encer.

Sulit tau. Tersulit buat saya.

SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang