Q : Keluarga

438 66 4
                                    

..



|•|

Akankah semua baik-baik saja?

Ya, setidaknya itu yang ada di pikiran Chun Hi saat ini. Dia harus bersama anak-anak dengan banyak masalah. Walaupun dia tampak tersenyum dan nyaman berada di antara mereka. Bagaimana jika dia di tuntut oleh orang tua mereka masing-masing?

"Berhenti kalian! Ayo makan!" Teriak Chun Hi yang sedang menyiapkan makan malam pada TaeBin dan Hwiyoon yang ribut main game di laptopnya.

"Yee!" Teriak Hwiyoon yang langsung mendapat tatapan tajam dari Taehyung.

"Hei! Sebenarnya kau membela siapa?" Protes Taehyung.

"Eh? Tidak tahu, he!" Polos Hwiyoon.

"Ya, ya, ya, yak! Yeaaaahh! Aku menang lagi, Hyung" senang Hanbin. Bukan Hyung karena namanya Taehyung. Tapi, panggilan seorang adik pada kakaknya.

"Ah! Sial!" Taehyung segera meninggalkan 2 orang yang sedang menertawakannya.

Setelah semua berkumpul, mereka segera menyantap makanan yang berjajar rapi di meja. Benar-benar seperti keluarga.

"Setelah ini, segeralah pulang dan sekalian kau antar Hwiyoon" pinta Chun Hi pada Hanbin.

"Aku tidak mau pulang"

"Jangan gila!" Celetuk Chun Hi.

"Hyung saja bisa tinggal di sini. Kenapa aku tidak bisa?" Rajuknya.

"Itu beda masalahnya"

"Apa bedanya? Kita sama-sama terbuang. Hanya saja dia dari keluarga kaya dan aku keluarga biasa"

Taehyung jadi kasihan juga pada anak di sampingnya. Entah kenapa dia jadi iba.

Chun Hi menghentikan makannya. Meletakkan kedua tangannya di meja. "Dengar! Tidak ada yang terbuang di sini. Tidak ada orang tua yang tega membuang anaknya sendiri. Mengerti?"

"Lalu bagaimana dengan noona?"

"Aku? Aku tidak di buang. Orang tuaku pergi bekerja. Hanya saja-"

"Tidak pernah kembali dan meninggalkanmu sendiri" sahut Taehyung yang mulai tidak tahan dengan suasana itu.

Chun Hi baru saja membuka mulut. Tapi, segera di potong oleh Hanbin. "Kami memang tidak terbuang. Tapi, perasaan kami yang terbuang"

"Ya, kau benar. Jawaban yang sempurna" puji Taehyung dengan jawaban adiknya.

Ya, tanpa sadar Taehyung mulai bisa menganggap Hanbin seorang adik. Setelah apa yang di ceritakan sang kakak padanya.

"Ck! Dasar anak-anak bermasalah. Sudah! Segeralah makan"

Debat berakhir di tangan Hanbin. Lagi-lagi Chun Hi menerima kekalahan dari anak yang lebih muda darinya.





|

Hari berlalu seperti biasa. Hanbin pulang ke rumahnya. Taehyung les vocal, dan Hwiyoon berada di rumahnya.

"Aku pulang!" Seru Taehyung setelah membuka pintu.

Sejenak dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Beberapa hari terakhir saat dia pulang rumah akan ramai. Tapi, hari ini terasa sepi.

"Hei! Sedang apa kau di situ. Cepat mandi, dan segera makan"

Ya, seperti biasa pula kakaknya akan cerewet tidak jelas.


.

.

"Kau kesepian?" Tanya Chun Hi di sela-sela makannya. Taehyung hanya diam.

"Seperti apapun mereka, setidaknya kau bisa merasakan indahnya memiliki keluarga, bukan?"

Tok tok tok

Tidak ada bel disana. Jadi, siapapun yang datang harus mengetuk pintu lebih dulu.

"Ck! Siapa orang yang datang di jam makan malam begini?"

Sementara Taehyung melanjutkan makannya, Chun Hi beranjak membuka pintu.

"Ya, sebentar!" Teriaknya. Benar-benar tidak sabaran sekali. Pikirnya.

Krek!









|

TBC

Sori yo. Baru bisa up. Otak ngadat abis.

Pendek gpp dungseu ya. Besok panjangin deh.

Menuju ultah maluv syuga.

H-4

SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang