I : Jeruji

515 76 17
                                    

.. mari lanjutkan..

..

Setelah sampai di hadapan ayahnya, Taehyung langsung membuka maskernya. Menatap dalam ayahnya yang juga menatapnya dengan berkaca-kaca.

"Bagaimana kabar ayah?" Tanya Taehyung menatap datar ke depan.

"Maafkan ayah, Tae"

"Tahun lalu kau juga mengatakan hal yang sama"

"Sekarang kau tinggal di mana? Kenapa kau tidak pernah pulang?"

"Apa istri tercintamu itu yang mengatakan padamu?"

"Jangan membencinya, Tae. Ayah tahu, ayah salah. Ini kesalahan ayah. Maafkan ayah. Karena ayah, kau jadi seperti ini"

"Seperti apa maksudmu? Aku baik-baik saja. Ada yang mengurusku. Bahkan lebih baik dari istri tercintamu itu"

"Pulanglah, Tae. Kau bisa menggunakan semua fasilitas yang ada"

"Aku tidak butuh fasilitas dari rumah itu. Itu semua hanya hasil tangan kotormu"

"Ayah akan memperbaikinya?"

"Ku harap begitu"

"Sebentar lagi kau lulus. Kau akan mengurus perusahaan ayah"

"Aku akan menikmati masa mudaku"

"Tapi, akan lebih baik kau belajar lebih awal"

"Aku bahkan tidak tertarik sedikitpun dengan usaha ayah"

"Lalu, kau mau jadi apa? Siapa yang akan menggantikan ayah?"

"Bukankah bawahan ayah banyak? Kalaupun tidak, ada nyonya Park istri tercintamu itu"

"TAE-!"

"APA?! KAU MAU MEMB-"

"Berbaik-baiklah dengan ayahmu. Bagaimanapun juga dia ayahmu. Jangan buat keributan atau aku yang akan memasukkanmu kesana menemani ayahmu!"

"Ah, sial!" kesal Taehyung pada diri sendiri. Mengingat pesan kakaknya.

"Maafkan ayah, Tae!"

"Ku rasa waktuku sudah habis. Aku pergi" Taehyung berdiri dari duduknya. "Jaga diri ayah baik-baik"

Taehyung langsung melangkah meninggalkan ayahnya yang masih menatap nanar anaknya.

.

Chun Hi nampak melihat sekitar. Sesekali tangannya di gesek-gesekan karena dingin. Taehyung yang melihat kakaknya sempat berhenti sebentar di belakangnya beberapa meter. Hingga akhirnya, sang kakak menengok ke belakang.

"Tae!" panggil sang kakak. Taehyung langsung menghampirinya. "Bagaimana?"

"Apanya?"

"Ssh! Tentu saja ayahmu?"

"Tentu saja dia sehat"

"Kau tidak kasar dengan ayahmu, kan?"

"Tentu saja tidak. Aku tidak ingin kau memasukkanku kesini"

"Bagus jika kau ingat kata-kataku. Ayo jalan!"

Mereka segera meninggalkan tempat keramat itu, setidaknya itu menurut Taehyung.

..

"Lelahnya" keluh Chun Hi yang langsung menjatuhkan diri di sofa. Di susul adiknya yang juga langsung duduk di lantai bersandar kaki sofa.

"Siapa suruh kau ikut kesana?"

"Aku hanya memastikan kau benar-benar menjenguk ayahmu"

"Kenapa kau begitu peduli dengannya?"

"Dia itu ayahmu, Tae! Lihatlah! Banyak orang yang tidak punya ayah di dunia ini. Bersyukurlah karena ayahmu masih hidup. Kau masih bisa melihatnya. Setidaknya, kau merasa punya keluarga. Tidak hidup sendiri seperti-"

Taehyung memandang kakaknya membuatnya berhenti bicara. "Ba-baiklah. Lupakan!" ucap Chun Hi kemudian.

Taehyung, dia tidak suka melihat kakaknya bersedih dan mengingat betapa buruk nasib keluarganya. Meskipun keluarganya tidak lebih baik.

"Aku mandi dulu" Taehyung langsung beranjak pergi meninggalkan sang kakak.











|||

Pendek gpp yeee... Soalnya part depan panjang keanya.

Lavyu gaes.

SMUT (SENYUM MANIS UNTUK TAEHYUNG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang