3 hari terakhir, Hanbin menghabiskan waktunya di studio, seperti biasa. Yang berbeda adalah, ia bersama dengan Jennie. Bekerja sambil bercumbu? Mereka melakukannya setiap saat.
Jennie kini sedang duduk berhadapan langsung dengan Hanbin di pangkuan pria itu. "Kau akan terbang ke Jepang pagi ini?" tanya Jennie
"Sadly, yes." Jawab Hanbin sambil mengangguk.
"Untuk berapa lama?"
"Lima hari dan aku akan langsung kembali ke Korea." Hanbin mencium telapak tangan Jennie.
"Hmm.. Baiklah.. tak ada hal lain yang bisa kulakukan." Jennie terdengar lesu. "Aku harus pergi." Lanjut Jennie.
"Hey.. jangan sedih, Jennie." Bujuk Hanbin.
"Tidak, aku punya urusan penting pagi ini. See you Hanbin!" Jennie meninggalkan studio Hanbin.
Pagi itu iKON sudah tiba di airport. Seperti biasa, mereka dikerumuni oleh penggemar mereka. Hanbin akhirnya bertemu dengan membernya setelah sekian lama mengurung diri dalam studio. Mereka tertawa dan bergurau seperti biasanya.
"Hyung! Bagaimana kabar albummu?" tanya Junhoe.
"Hey, kudengar-dengar, sajangnim membuatmu bekerja sama dengan creative director baru itu ya?" timpal Jinhwan.
"Hyung, kau terlihat .. hmm, berbeda?" kali ini Donghyuk berbicara.
"Ia hanya terlihat, mengerikan. Seperti biasanya." Chanwoo membuat semua orang tertawa dengan reaksinya.
"Kurasa kau harus makan masakanku agar kau tidak terlihat asing..." Ucap Yunhyeong sambil menggaruk kepalanya.
"You okay?" tanya Jiwon.
Hanbin mengangguk dan tersenyum. "Aku baik-baik saja."
Hanbin mengendus kesal saat ia melihat kursi penumpang di sampingnya yang biasanya kosong kini terisi orang asing dengan topi hitam, kacamata hitam dan masker hitam. Hanbin selalu meminta untuk duduk sendirian di setiap penerbangannya. Ia benci untuk duduk di samping orang asing. Terlebih pagi ini. Ia sudah merindukan Jennie.
Hanbin mengacak rambutnya dan duduk dengan terpaksa.
Hanbin terbangun saat ia merasakan seseorang meletakkan sesuatu di dalam telapak tangannya. Hanbin langsung menoleh ke orang asing di sampingnya saat ia melihat iPod hitam dengan sticker sailor moon milik Jennie. Hanbin membelalakkan kedua matanya saat ia melihat Jennie melepas topi, kacamata dan maskernya.
"Apa yang kau lakukan disini?!" bisik Hanbin.
"Menghampiri klienku di Jepang. Ia tidak bisa bekerja denganku untuk lima hari kedepan, jadi aku harus menghampirinya kalau aku tak ingin pekerjaan ini tertunda terlalu lama." Jawab Jennie sambil tersenyum.
"Aku merindukan kamu." Ucap Hanbin.
"Kita baru saja terpisah selama 5 jam, Hanbin."
"Aku benci bangun di pagi hari tanpa melihat dirimu."
"Well, kau baru saja bangun dari tidurmu dan melihat diriku. Cukup sama kan?"
Hanbin menggeleng.
"Tidak Hanbin. Kau tidak boleh menciumku sekarang kalau kau tak akan menelanjangiku sekarang." Bisik Jennie.
"Shit. Jangan tantang aku, Jennie Kim." Erang Hanbin.
"Enjoy the flight. Kita akan bersenang-senang malam ini, jadi bersabarlah." Goda Jennie.
"Just a little peck on your lips?" rayu Hanbin.
"No. Aku sedang dalam business tripku, Hanbin. Aku tidak mencium klienku. Kau tak mencium creative directormu kan?" Jennie sangat menikmati permainan kecilnya dengan Hanbin saat ini.
"Kau sangat sulit, Jennie Kim. Aku tak akan membiarkanmu lolos malam ini." Ucap Hanbin dengan nada terendah yang ia miliki. Bohong kalau Jennie tak merasakan tensi di dalam suara pria itu.
"We'll see sir." Jawab Jennie sambil mengedipkan salah satu matanya ke Hanbin.
Sore itu, Jennie ikut melihat rehearsal iKON di Tokyo Dome. Tempat ini besar! Batin Jennie. Ia penasaran dengan penampilan iKON malam ini. Jennie pernah menyaksikan BigBang dan 2NE1 beraksi di panggung secara langsung, dan menurutnya, tidak akan pernah ada group lain yang bisa menyaingi charisma BigBang dan 2NE1 saat di panggung.
Ia penasaran apakah iKON bisa menguasai panggung dan membawa mood penggemarnya ke climax malam ini. Melihat venue malam ini yang akan dipenuhi puluhan ribu penggemar mereka, Jennie merasa Hanbin akan merasa sedikit gugup... seharusnya.
Jennie menyaksikan bagaimana iKON melakukan rehearsal di bawah pimpinan Hanbin. Dia berbeda. Hanbin sangat berbeda saat ia sedang bekerja. Mata pria itu berubah. Dia tak segan untuk memotong proses rehearsal untuk menegur member atau staff yang melakukan kesalahan.
"Tolong untuk lebih konsentrasi. Ini bukan pengalaman pertama kita untuk perform di Tokyo Dome. Bekerjalah dengan professional. Aku tak ingin melihat kesalahan sepele lagi. Puluhan ribu orang membayar dengan harga yang tidak murah untuk menikmati konser ini dan aku tak ingin mereka pulang dengan ketidakpuasan. Kita akan mulai dari awal dan kali ini tanpa ada kesalahan. Kumohon kerja samanya. Terimakasih."
Jennie tersenyum melihat Hanbin yang sedang kesal. He's hot! Sayang sekali Hanbin terlalu lembut saat bersamanya.
Rehearsal selesai. Hanbin berjalan menghampiri Jennie yang sejak tadi menyaksikan dirinya dari director booth.
"Jangan pernah menatapku seperti yang sejak tadi kau lakukan saat aku sedang bekerja, Jennie Kim. Kau bisa membuatku gila!" Erang Hanbin kesal.
"What? Aku punya mata dan aku tidak boleh melihat? Kau konyol."
"You are a big distraction, Jennie." Hanbin menghela nafasnya.
"You did a great job, Hanbin. Aku tak sabar menyaksikan konser iKON malam ini! Aku akan menjadi salah satu penggemarmu, jadi berantisipasilah untuk melihatku mengayunkan lightstick di director booth ini nanti malam."
"Tolong jangan lakukan hal-hal seperti tersenyum padaku, malam ini. Kau tak akan pernah tahu apakah aku akan kuat menahan diriku untuk tidak menghampirimu."
"Kau sangat konyol." Jennie tertawa. "Lakukan yang terbaik, malam ini!" Jennie meletakkan sesuatu di telapak tangan Hanbin. "And then you can claim your present tonight! See you around!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTI HEROINE - Kim Hanbin / Jennie Kim (21+)
FanfictionJennie Kim memang bukan pemeran utama dalam pertunjukan hidup seorang Kim Hanbin. Dia hanyalah pemeran sampingan namun tanpa ia ketahui perlahan menjadi seorang antagonis.