chapter 18

931 94 8
                                    


FLASHBACK,1 YEAR AGO.

A NEW START.

SWISS.

Jennie menenggelamkan dirinya dalam pekerjaannya. Ia dikelilingi dengan warna dan banyak prototype yang ia sedang kerjakan. Jennie sudah kembali ke zona nyamannya. Swiss. Di perusahaannya, mengerjakan sesuatu yang sangat ia sukai. Jennie bisa menghabiskan waktu lama dalam pekerjaannya tanpa mengeluh sedikitpun.

Pekerjaan Jennie pun terhenti saat seseorang mengetuk pintu kantornya.

"Who's there?" tanya Jennie dari kursinya.

Pintu kantor Jennie terbuka dan saat itu juga senyuman Jennie mengembang.

"Oppa!" Pekik Jennie saat ia melihat kepala Jiyong yang mengintip masuk kantor Jennie.

"Don't be too happy, baby girl till you see who's coming after me." Ucap Jiyong sambil memberikan senyuman misteriusnya.

Mata Jennie membulat sempurna saat ia melihat seseorang bersama Jiyong.

"Hanni!" Jennie langsung bergegas ke arah Jiyong dan menggendong gadis kecil yang sedang menggandeng Jiyong. "I miss you so much, baby!" ucap Jennie sambil memeluk erat anak itu.

"Sangat merindukannya, huh?" tanya Jiyong yang sedang menyaksikan Jennie dan Hanni berpelukan dengan senyuman terbesarnya.

"Aku tak akan membiarkan oppa membawa Hanni menjauh dariku lebih dari 5 jam mulai saat ini!" jawab Jennie sambil mengerutkan hidungnya seperti anak kecil.

"Kau harus melihat ekspresi orang-orang saat mereka melihat Hanni bersamaku. Youngbae dan Bom noona menangis." Jelas Jiyong sambil tersenyum. "Everyone loves your little angel, Jennie. We love you and Hanni so much."

"Oppa.. Terima kasih untuk segalanya." Jennie hampir menangis.

"How was Korea, baby?" tanya Jennie pada Hanni.

"Great, mom!" pekik Hanni.

"Kamu gak kangen Mom?" tanya Jennie pada malaikatnya.

"I missed you tapi semua orang di sana membuatku merasa seperti seorang putri benaran! Aku ingin kembali ke Korea ,Mom!"

"You are a princess, Hanni. We'll see if Hanni will be a good girl or not this year..hmmm" jawab Jennnie.

"See? Orang di Korea tidak pernah menunggu saat aku menginginkan sesuatu seperti yang Mom lakukan sekarang!" gerutu Hanni kesal.

"She's really yours, Jennie. Sangat persis denganmu." Jiyong tak bisa berhenti tertawa saat ini. "Bagaimana kalau kita pergi ke Korea lagi saat ini, Hanni ah?" tanya Jiyong sambil menyetarakan matanya dengan mata bulat Hanni.

"You can really do that, Jiyong Appa??" Hanni membulatkan matanya yang sudah bulat itu.

"I can do anything for you and your mom, Hanni. Anything!" jawab Jiyong.

"Hanni... Kamu harus pulang sekarang, karena grandma sudah sangat rindu kamu. Tunggu Mom di meja Kiki okay?" Hanni mengangguk dan meninggalkan Jennie berdua dengan Jiyong.

"Oppa.. Tolong jangan buat pekerjaanku makin berat.. Aku tak tahu harus menjawab Hanni bagaimana jika ia memaksaku untuk kembali mengunjungi Korea.." Suara Jennie menjadi khawatir.

"You have me, baby girl. A goddamn Kwon Jiyong! Kamu khawatir apa? I can make everything private just for you and your angel. Just heal yourself." Jiyong menghentikan perkataannya saat ia melihat Jennie mengerutkan keningnya. "Okay-okay, you are miss Ruby Jane Kim. The most successful young lady on this earth, you're more than able to buy everything in South Korea." Jennie dan Jiyong tertawa bersama-sama kali ini.

"But seriously, jangan manjakan Hanni, oppa. Aku tak ingin menjadi anak yang selalu bergantung pada orang lain."

"She is your daughter, baby girl. She won't be an ungrateful little brat. Kecuali dia mewarisi sifat nekatmu yang bisa melintasi kontinen sendirian di umur 14 tahun."

"Oppa!" Jennie dan Jiyong kembali tertawa.


ANTI HEROINE - Kim Hanbin / Jennie Kim (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang