chapter 17

967 106 1
                                    

FLASHBACK, 5 YEARS AGO

THAT NIGHT.

"Oppa.." Jennie terdengar lemas. Hampir tak bersuara.

"Ssshh.. Calm down little baby. Breathe.." Jiyong berusaha menenangkan Jennie yang terkulai lemas di kasurnya.

Malam itu, Jennie melakukan perlwanan tersulitnya, yaitu dengan dirinya sendiri. Melawan rasa tak berharganya. Melawan kesakitannya dan mencari bantuan. Begitulah bagaimana Jiyong bisa berada di samping Jennie saat ini.

Jiyong masih tidak tahu alasan mengapa Jennie dalam kondisi tak berdaya seperti ini. Demi apapun yang ada di langit, Jiyong berharap Jennie bisa pulih kembali.

"Oppa.." Jennie kembali memanggil Jiyong dengan suara lemasnya.

"Take your time, baby.. You have me here, anytime." Jiyong tak ingin Jennie terlalu banyak bicara saat ini. Jennie masih dalam kondisi tak stabil dan masih membutuhkan waktu istirahat.

"No.." Jennie masih terdengar lemas dan tak berdaya namun kali ini Jiyong mendengar kemarahan dalam suara Jennie.

" He.. raped me, Oppa.." Alam semesta berubah menjadi hitam kelam saat Jiyong mendengar Jennie. Ia berharap ia salah. Ia berharap, pendengarannya kali ini salah. Tetapi Jennie mengulang ucapannya kali ini, dengan lebih jelas. "He raped me, Oppa. Kim Hanbin raped me."

Air mata Jennie membasahi wajahnya. Ia terlalu lemah untuk mengeluarkan suara tangisan. Ia hanya bisa meneteskan air matanya.

Melihat Jennie yang menangis, Jiyong tak bisa menahan amarahnya kali ini. Ia akan membunuh pria brengsek itu dengan tangannya sendiri. Tidak, ia akan membuat Hanbin menderita seumur hidup karena telah menghancurkan Jennie seperti saat ini.

"Oppa.. I don't want to see him anymore. Please take me away from this place..." ucap Jennie sebelum akhirnya ia terlelap dalam kesedihannya.

"Anything for you, baby girl.."

5 YEARS AGO

COLDEST NIGHT IN SEOUL

Hanbin tak berhenti mengutuki dirinya saat ia terbangun tengah malam. Ia tak bisa mengingat apa yang terjadi setelah ia menyeret Jennie keluar dari club malam tadi. Kepalanya terasa berat.

Hanbin berusaha mengingat mengapa ia bisa terbangun dalam kondisi telanjang di apartemennya. Jika ingatan terakhirnya benar, maka seharusnya ia menemukan Jennie disampingnya, namun ia saat ini hanya sendiri.

Hanbin mencoba menelpon Jennie. Persetan dengan rasa sakit hatinya, Hanbin hanya ingin memastikan ingatan terakhirnya benar atau tidak. Hanbin tak bisa mengontrol degup jantungnya. Ia tak tahu apa ia siap mendengar suara Jennie kembali. Hanbin sangat merindukan Jennie.

Jennie tak mengangkat panggilan Hanbin.

"She's still mad."

"Harusnya kamu tahu, Hanbin." Ucapnya dalam hati.

Keesokan harinya, Hanbin bergegas menuju YGent HQ. Matanya menyelidiki tiap sudut bangunan itu untuk mencari Jennie namun ia masih belum berhasil menemukan bayangan wanita itu. Hanbin mengantar dirinya ke ruangan Hyunsuk. Setidaknya Hyunsuk bisa membantunya, kan?

"Hyung, dimana Jennie?"tanya Hanbin dengan tergesa-gesa.

Yang Hyunsuk menatap Hanbin dengan tatapan datar. "Kenapa mencari Jennie?" tanya Hyunsuk sesingkat mungkin.

"Tolong beri tahu aku, hyung!" Hanbin terdengar memohon.

"Jangan cari Jennie lagi. Dia sudah resign dankembali ke Swiss. Jadi berhenti mencarinya, Hanbin." Hyunsuk terdengar sepertimengancam Hanbin kali ini namun Hanbin terlalu patah hati untuk menyadari itu.Tak ada hal lain yang bisa Hanbin lakukan selain menyesali ingatannya yanghilang itu.

ANTI HEROINE - Kim Hanbin / Jennie Kim (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang