"eomma....ku mohon jangan pukuli sehun" luhan meringis melihat suaminya di pukul nyonya oh.
Bagaimana tidak, setelah kabar kehamilan luhan, sehun membawa luhan kerumah eommanya, setelah menceritakan apa yang terjadi, eomma sehun langsung mengambil sapu, lalu memukuli anaknya itu bertubi tubi.
"keterlaluan kau oh sehun, bagaimana bisa kau malah tidak tau kalau luhan hamil...!" nyonya oh masih memukuli sehun.
".....seharusnya kalian tidak pergi bulan madu... Bagaimana kalau nanti terjadi hal2 yang tidak diinginkan..." luhan hanya menunduk memegangi koper yang masih digengamnya.
"kalian ceroboh sekali...membuat kepalaku sakit" nyonya oh berhenti dari memukuli sehun, berkacak pinggang lalu mengusap keringat di keningnya. Secara tidak langsung dia juga marah kepada luhan."maafkan aku eomma....ini bukan salah sehun, salahkan dokter yang memeriksaku dulu....jika kami tau tentu kami tidak pergi....sekali lagi maafkan aku eommaa..." luhan bicara dengan suaranya yang bergetar, dia takut,baru pertama kali ini dia melihat ibu mertuanya ini marah.
Sehun menghampiri luhan.
" kau tidak salah hannie...aku yang salah, benar kata eomma...seharusnya aku leb-"
"huwaaaaaa"
Sehun berhenti dari bicaranya karna terkejut tiba2 luhan menangis.
"eommaaaa....hikhik...pukul saja aku, aku yang salah...aku yang meminta sehun melakukanya, aku juga yang menginginkan bulan madu itu...hik..hik....pukul aku eommaaaa"
Luhan bersimpuh di kaki ibu mertuanya, dia terisak, nyonya oh jadi tidak tega melihat menantunya seperti itu, lalu membawa luhan kedalam dekapanya."jangan menangis sayang...ssst...maafkan eomma.....eomma tidak marah padamu luluku yang cantik..."
Eomma sehun mengusap punggung yang bergetar itu. Lalu beralih menatap sehun tajam.
"kau....kemari kau oh sehun" nyonya oh memanggil anaknya yang masih mengusap ngusap lenganya yang sakit karna dipukuli tadi. Dengan hati2 sehun menghampiri eommanya yang masih memeluk luhan yang terisak,takut kalau2 nanti eommanya menendangnya.Tapi sehun salah, eommanya justru memeluknya.
"maafkan eomma, seharusnya eomma tidak marah pada kalian, justru kalian membuat eomma bahagia sekarang..."Nyonya oh meraih wajah luhan yang sudah memerah itu,lalu menghapus air mata yang jatuh di mata cantik itu. "terimakasih ya sayang...apa sehun menyakitimu saat bulan madu kemaren? "
Pertanyaan nyonya oh ambigu. Luhan jadi tidak memgerti. Tapi sehun yang tadi diam buka suara.
"aku tidak menyakitinya eomma...justru dia kesenangan dan kami melakukanya setiap saat"
Pletak....
Nyonya oh memukul kepala sehun dengan tanganya."kau itu mesum sekali sih...bagaimana kalau kau menyakiti anakmu di dalam sini hah...!" nyonya oh memegang perut luhan, luhan merona mendengar ucapan suaminya itu.
"oh..cucuku sayang...apa kau baik2 saja di sana, appamu sangat pabbo dan mesum, semoga saja kau tidak menuruni sifatnya" nyonya oh bicara seolah cucunya yang baru berusia empat minggu yang masih di dalam perut luhan,sudah berada di hadapanya.
"eomma berhenti mengataiku pada anakku.. " ada kesan bahagia ketika mengucapkan anakku,lalu sehun mengambil alih luhan, dan berjongkok lalu menempelkan pipinya keperut luhan.
"dengar ya aegi....kau harus menjadi seperti ku, seorang pria yang bertanggung jawab, yang sangat mencintai pasanganya, tidak membiarkan orang yang dicintainya terluka, slalu membahagiakanya dan satu lagi...jadilah anak yang pintar seperti babamu,bijaksana seperti harabeojimu dan penuh kasih sayang seperti halmeonimu" sehun menatap luhan, luhan menangis bahagia mendengar sehun bicara pada anaknya. Sedangkan eomma sehun ikut menangis bahagia. Ternyata sehun jauh lebih dewasa dari fikiranya.
" apa kau berfikir anakmu seorang namja sehun?" eomma sehun memecah suasana haru nan romantis itu.
"tentu eomma....aku yakin dia laki2"
Jawab sehun masih menatap luhan. Luhan hanya tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE " You One And Only " (HUNHAN) "REPOST"
FanfictionKetika kau merasakan debaran itu, yakinkan hati dan pikiranmu bahwa kau telah " jatuh cinta ". Apa itu cinta? Aku tak tau karna aku tak pernah jatuh cinta. Tapi setelah pertemuan itu, barulah aku merasakanya dan itu sungguh luar biasa. LUHAN Inilah...