empat belas,Kacau!

52 10 0
                                    

Masih ku ingat apa percakapan terakhir Galang dengan Fitra sebelum Fitra tutup akun

"udah malem,tidur duluan ya.. Besok olahraga kasti,olahraga yang aku suka dari sd da cuma itu yang aku bisa
Besok ada pelajaran kimia,semoga gurunya berangkat. Gak kerasa ya lang udah mau setaun kita pisah udah terbiasa begini,tahan..nahan dan tahan..semangat!!maaf Fitra ganggu kamu Lang"

"Maaf ya lang,maaf.. Selalu ganggu kehidupan indah kalian,aku perusak kehidupan indah kalian sampein maaf aku buat Rinjani aku banyak dosa sama dia,maaffff"

"Galaang selamat ya lang.. Bahagia selalu sama Rinjani dia cantik+sholehah cocok buat kamu yang sholeh"

YaAmpun..aku kira Fitra memang benar benar baik ternyata yang aku pikirkan tidak seperti kenyataannya bisa saja dia so baik didepan Galang tapi tidak denganku aku seolah pelampiasan seorang Fitra pada cemburunya Galang dan juga merasa karena Galang tidak pada satu sekolah yang sama sampai akhirnya aku benar benar jenuh dan sangat tertekan srlama ditinggal Galang
7 hari mendekati ulang tahun ku aku pasang dp bbm fotoku sedang memetik gitar dikelas,dan kebetulan Fitra memang sekontak denganku dan dia adalah osis dia mengomentari dp ku

"Kalo bawa hp dititipin,tau aturan!?"
"itu aku bawa hp udah izin ke gurunya mau ada praktek seni lagian yang bawa hp itu satu kelas kenapaaku aja yang kena?"
"heh!udah ijin ke osis?yaudah deh besok aku ke kelas mu mau ngomong!"

Kamis pagi aku berangkat sekolah dengan sebuah perasaan tak karuan karena mengapa hanya aku yang disalahkan, jam sholat dzuhur tiba dan Fitra melabrak aku dengan mencengkram tanganku dan menyeret nyeret aku supaya aku duduk di koridor,aku dibentak Fitra dikatain segala macam dan memang Fitra mempunyai dendam pribadi denganku dengan memanfaatkan jabatannya yang osis itu.

Saat peristiwa pelabrakan itu dia membawa bawa nama Galang dan dia mengatakan bahwa aku lah si perebut kebahagiaan orang!padahal kenyataannya jarak Galang putus dengan Fitra dan jadian denganku itu Jauh sekali.

Aku menangis seolah menjadi manusia terlemah jika membicarakan tentang Cinta dan aku sangat menghormati seorang Fitra sebagai kaka kelas.
Iya aku cengeng aku terisak isak tangis hingga teman teman ku menghampiriku berkata pada Fitra

"udah ka udah gausah dilanjutkan" seru cintawati
"Brisik diem lo anak kecil gatau apa²" Ujar Fitra

Semua sahabatku menghalau aku supaya aku tidak melanjutka lagi perdebatan itu terutama Sari yang berkata

"sudaah Fitra kalo lo mau ambil Galang juga ambil aja"
"iih maaf ya gue bukan perebut kebahagiaan orang kaya Rinjani"
"ihh najis"ujar sari
"bodo amat!"ujar Fitra

Teman temanku memaksa supaya aku masuk kelas dan tidak melanjutkan perkara itu.


Kacau hariku seolah itu adalah gelombang yang sangat parah dalam perjalanan cintaku.

Aku merahasiakan semuanya dari Sanggalang karena aku takut semuanya hanya menjadi beban dia dan biar aku saja yang mengalami perihnya pengorbananku untuknya selama dia tidak ada disini

PROBLEM? Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang