Malam tadi dimana rasa bahagia yang hampir sempurna karena bisa berada ditengah-tengah Edelweis, yaitu bunga yang aku dambakan dan ingin sekali aku menciumnya dan berkat Galang, Galang telah mewujudkan mimpiku menjadi nyata! Belum lagi berada diatas awan yang belum begitu tebal dan lampu-lampu rumah penduduk desa kaki Gunung yang sangat terang. Dan juga Bintang-bintang yang gemerlapnya terlihat jelas? Sungguh ini indah sekali!.
🌟🌟🌟Kata Galang : "Kalo kamu ga percaya ini nyata sini kaka cubit pipinya".
Memang suara Galang yang melelapkan tidurku saat di pos sembilan. Hingga pukul 03.00 dua dari teman Galang masuk ke tenda aku dan Tante ku untuk tidur lebih nyaman karena di tenda laki-laki tidur berdesakkan. Namun bukan tidur tapi kami malah menulis beberapa signame di kertas untuk di foto saat di puncak. Aku, Tante, dan dua teman Galang malah asyik mengobrol bernyanyi dan bercanda tawa hingga Galang dan yang lainnya terbangun.Pukul 04.00 semua sudah terbangun dan menyiapkan peralatan seperti tas,air,kertas,dan peralatan potret. Doa adalah penuntun terbaik di perjalanan, pada pukul 04.30 kami melanjutkan kembali perjalanan menuju puncak. Ini... Kali ini benar-benar mendaki. Karena track dari pos 9 ke puncak itu cukup membuat kami semua menahan segala keluh.
"Arrggghhh kaki ku sakit"
Ucap ku saat kurang lebih 1 jam lagi menuju puncak
"sini-sini kaka pijitin"
Ujar Galang.
Aku menjulurkan kaki ku dan Galang memijat kaki ku yang terasa sakit hingga agak mereda. Sial sekali kami berdua ditinggal rombongan.Aku dan Galang kembali melanjutkan perjalanan.
"Ni... Liat ini edelweisnya bagus banget, banyak!" Sembari memegang edelweisnya untuk ditunjukan padaku
"iya ka! Subur banget yaa!".Kami berjalan lagi menapaki jalan setapak yang hanya diterangi lampu senter yang kami bawa.
Matahari mulai menunjukan bahwa ia akan terbit pagi ini warna langit yang sudah mengisyaratkan bahwa "SUNRISE" kali ini akan indah sekali seolah menyapa kami di perjalanan.
"Berhenti ni!"
"kenapa ka? Cape?"
"coba liat ke belakang,bagus banget"
"iyaa ka baguus banget Subhanallah"
"Masih ga nyangka ni kita berdua bisa ada disini"
"iyaa ka aku juga ga nyangka"
Wajah aku dan Galang saling bertatapan dengan menghadap ke belakang melihat indahnya samudra di atas awan.
Sungguh kali ini aku takjub sekali dengan ciptaan Allah swt."Ayooo!!! Ayo semangat bentar lagi puncak" Teman Galang menyemangati
Kurang lebih 15 menit lagi kami sampai di puncak. Selama perjalanan kami sesekali Break dan meneguk air namun tidak boleh Break terlalu lama karena suhu di ketinggian kurang lebih 3000 Mdpl ini sangat dingin.
🌋🌋🌋
Kami meneruskan perjalanan hingga aku dan Galang tertinggal kembali di belakang dan suara Tante ku terdengar sekali
"Yeaaaayyyy Puncaak!!! Puncaak yaAllah ganyangka, kita udah dipuncak Alhamdulillah yaAllah,Rinjani... Galang cepat naik!!!"
Suara teriakan Tanteku yang terdengar nyaring sekali diatas sana.
Aku dan Galang semakin semangat berjalan menuju puncak hingga sampai.
"Ya Allah ganyangka banget ka... Makasih buat semuanya!"
"iya ni makasih juga, kaka sayang sama kamu!"
"iyaa ka aku juga"
Kami duduk berdua di batuan pertama puncak dan Tante ku berada di batuan sana.
Sungguh!!! Ini Dunia serasa milik aku dan Galang. Kami menyaksikan matahari terbit diatas awan,di puncak tertinggi Jawa Barat dibawah langit dan diatas awan ketinggian 3078 Mdpl
Matahari mulai terbit dengan indahnya dan menyapa aku dan Galang yang sedang asyik menghayati kebahagiaan yang benar-benar nyata ini, kepalan tangan Galang yang hangat membuatku semakin merasa Galang adalah akhir pencarianku karena dialah penyempurna hidupku."Seneng?Kaka bawa kesini?"
"Ya Allah ka! Gausah ditanya lagi"
"Bahagia ngga?"
"Bahagia banget!!!"
"ayo foto ni!"
Cekrekk
Dapat!satu gambar aku dan Galang namun sial sekali baterai melemah dan harus segera dimatikan
"coba ni sekali lagi!"
Cekrekk. Kami berdua memotret pemandangan luar biasa indah itu berdua tangan Galang memegang kamera dan aku memencet tombolnya.
Namun ini foto terakhir karena setelah itu baterai kamera benar-benar habis dan tidak bisa digunakan.
Kesal sekali! Namun cukup dalam hati semua moment indah aku dan Galang di abadikan.🍀🍀🍀
"Galang... Rinjani! Sini gabung ayo foto-foto bareng" ujar tante ku
Memang foto-foto ku dipuncak dipenuhi oleh foto aku dan Galang namun kami masih foto-foto bareng bersama rombongan juga. Kami mendokumentasikan moment ini lewat video di handphone tanteku. Teman-teman Galang mengatakan kesan-kesan selama perjalanan dan saat dipuncak, tapi tidak dengan Galang."Gimana Galang? Nyesel ngga kesini" teman Galang bertanya sambil merekam dengan iringan musik lagu Nidji- di atas awan
"ga nyesel. Spesial banget!Karena ada dia,dia... Dia... Dia..." Galang malah menggombali aku di sesi dokumentasi sambil menatap wajah ku saat menyatakan ucapannya didepan para rombongan
"ciee... Si dia nya... Dia..." teman Galang meledek
"Aaaa ciee Rinjani..." Tanteku meledek.Sesi dokumentasi video adalah moment terakhir kami sebelum turun, dan setelah itu kami menuruni Gunung untuk pulang ke basecamp.
🌋🌋🌋
Terimakasih Galang! Kau pewujud impianku ini. Aku bahagia sekali
-Rinjani Binata Jaya Kesuma
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEM? Or Love
RomancePROBLEM?or love Disela masalah,selalu ada kebahagiaan juga. Hello! Aku Rinjani, aku senang telah mencium wangi edelweis di Gunung Ciremai terlebih bisa menduduki batuan yang berada diatas awan dan berjalan dengan orang spesial. Dengannya aku belajar...