Tiga Puluh Tujuh---Kejutan---

45 4 0
                                    

Lima hari setelah ulang tahunku...
Hari ini aku sedang diperjalanan camping di Kuningan dengan menunggangi mobil Truk yang sangat berdesakan namun aku masih sempat memainkan handphone untuk membalas pesan dari Galang karena Galang memang sedang aktif.

"Gimana kabarnya ni?sehat?"
Inbox Galang yang biasanya ada basa basi atau rayuan gombal kini mulai terlihat berbeda sekali

"Alhamdulillah sehat ka,kaka si?"

"Sehat ni, Alhamdulillah, gimana kabar keluarga ni?"
"Mamah dirumah lagi gaenak badan ka"

"oh... Iya di pondok kaka juga banyak yang lagi pada sakit"
"iya makanya kaka jaga kesehatan"
"iya... Kamu juga ni jangan lupa makan!"

"Ha haa masih peduli tah ka?"gurau ku
"yakali kaka gapeduli" balas Galang

"Masih takut kehilangan aku?"
"Kaka udah suka sama orang lain ni. Maaf, dan alasan kaka ganti sandi juga itu" jujur Galang yang membuat hati ini merasa terhantam sekali apalagi sedang berada diperjalanan dan di Truk yang membuat kami berdesak-desak dan dalam keaadaan itu pun aku masih sempat membalas Galang

"Serius ka?"
"iya ni... Maaf"

"iya udah jangan kontek aku lagi"

Truk yang aku dan rombongan tunggangi seketika mogok dan berhenti sejenak untuk memperbaiki kerusakan dan kami semua turun dari Truk.

Air mata ku menetes perlahan dan semakin deras mengaliri pipi ku. Untung saja ada Cinta disampingku

"Ni? Kamu kenapa nangis?"
"gapapa cin"
"jawab ni!serius kenapa?"
"Kamu jangan bilang-bilang ya cin!,nih baca chat aku sama ka Galang"

Badanku lemas... Pikiranku kacau tak karuan dan ingin sekali cepat pulang kerumah untuk menangis diatas kasur namun tiga hari kedepan aku memang camping di Kuningan.

"Hah? Aku ga nyangka banget ni,ini serius?"
"Gatau sebentar dulu"

Aku mengaktifkan data handphone ku lagi dan...

"Ni... Kan kamu sendiri yang bilang kalo kita udah ada hubungan apa-apa jangan ada benci apalagi musuhan, maaf ni" balas Galang

"Iya udah jangan kontek aku lagi,aku tau rasanya jadi cewe kamu kalo kamu tau kamu masih akrab sama aku"
Air mataku menetes bukan hanya membasahi pipi tapi membasahi layar handphone ku juga.

"Ga harus gitu ni..."

"iya udah cukup ka... Aku ga sanggup lagi, aku kira kamu masih setia sama aku tapi nyatanya apa? Kamu bawa aku ke Gunung dan kamu jatuhin aku gitu aja"

"maaf ni... Perasaan gabisa dibohongin jujur salah, ga jujur lebih-lebih salah. Maafin kaka"

"Ngga! Aku benci sama kamu ka"

"ya elah ni... Maaf"

"Aku ga sepemaaf itu. Makasih buat semua kenangan di Gunung!Makasih Galang! Makasih!"

"Maaf ni"

Air mataku tak terbendung lagi aku menangis di pelukan temanku Cinta

"Udah ni... Jangan dipikirin nanti kamu sakit, takut ada apa-apa disana kita kan niat camping itu buat seneng-seneng bukan buat nangis"

  CONGRATULATION!  Selamat Sanggalang! Kamu sudah membuat mood ku untuk camping menjadi berantakan. Kamu adalah penggugur bunga yang sedang mekar-mekarnya.

                           🍀🍀🍀

Perjalanan sudah sampai di bumi perkemahan kaki Gunung Ciremai, dimana tempat yang begitu indah. Subhanallah! Gunung Ciremai terlihat begitu nyata dan jelas apalagi batuan puncak yang sangat nampak dimata. Ini benar-benar membuat aku mengingat Galang.
Bukan senang-senang di area camping. Tapi hanya diisi dengan lamunan,tangisan dan segala kesedihan karena aku selalu mengingat Galang. Terlebih Gunung Ciremai yang ada didepan mata dan jelas terlihat.

"Nur itu batuan yang aku duduki sama Galang saat pertama sampai dipuncak" Curhatku pada Nur

"Ni... Udah jangan dipikirin, kondisi kamu lagi ga stabil nanti kamu semakin sakit"

"Susah Nur... Kita camp di tempat yang benar-benar mengingatkan aku pada Galang"

                          🍀🍀🍀

Adzan Magrib berkumandang. Tepatnya malam kedua aku menginap di area camping kaki Gunung yang suhu nya cukup dingin karena berada di dataran tinggi. Aku melaksanakan ibadah Sholat Magrib aku menitihkan air mata saat aku berdoa pada Allah swt.

Hatiku terketuk untuk memaafkan Galang, Entahlah... Mungkin hidayah yang Allah beri setelah Magrib itu.

"Maafin aku ka... Iya aku juga yang salah padahal kita emang mantan tapi aku yang berlebihan. Jaga perempuan yang kamu sayang ya... Jangan samain dia kaya kamu ke aku. Yang bahagia ya... Kamu bahagia aku juga bahagia,maaf tadi aku emosi"

Tanganku mengirim pesan yang telah aku ketik di handphoneku pada Galang

Istigfar... Kunci pikiran ku supaya membaik. Aku benar-benar diselimuti lamunan dan tidak fokus menjalani kegiatan.

"Iya ni pasti ko. Kamu jaga diri baik-baik ya" Balas Galang dan menurutku ini kalimat terakhir percakapanku dengannya sampai aku memutuskan untuk memblokir pertemanan ku dengan Galang.

Ini kejutan ulang tahun ku. Sesakit inikah?Namun aku harus ikhlas melepas karena kunci kebahagiaan adalah ikhlas.

PROBLEM? Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang