Senang, bahagia, cinta dan sayang. Semua tertata rapih sekali dalam hatiku untuk Galang. Apa lagi sejak Galang membawaku ke puncak dan kini aku harus menapaki kaki dan menyelusuri hutan kembali untuk menuruni Gunung Ciremai.Lagi-lagi aku ditinggal berdua hanya dengan Galang, seolah hutan Ciremai hanya milik kami berdua.
"Arggggh sakiit!!!" jerit ku saat tangan kiri aku terkena ranting pohon dan lecet.
"Kamu gapapa ni?" cemas Galang
"Sakit ka!"ujar ku memelas karena sedikit darah mulai keluar dari lecetan tangankuGalang mengelus lembut tangan kiri ku dengan penuh nya perasaan atau aku yang hanya terbawa perasaan saat itu karena keadaan yang hampa dan sepi seolah hutan pos 8 hanya terisi oleh aku dan Galang, rasa sayang Galang padaku tergambar jelas dari perjalanan naik hingga turun dan perjalanan tiga hari dua malam.
"Gapapa ni... Nanti juga sembuh ini telapak tangan kaka juga lecet" sembari tangannya mengelus tangan kiri ku.
🍀🍀🍀
Persediaan minum sangat sedikit saat itu karena saat ini sedang musim kemarau dan hanya ada satu mata air. Itu pun di pos dua sedangkan kami berada di pos delapan menuju pos tujuh. Sial! Persediaan air sudah habis ketika kami sampai di pos tujuh dan disitu ada Tante ku dan satu teman Galang.
"Galang teteh minta minum sih" ujar Tante ku
"Minum nya abis teh..."
"Aduuh terus gimana lang?" ujar teman Galang
"Gimana yaa?" Galang heran
"kamu turun duluan aja lang ke pos dua nanti balik lagi ke pos tujuh" ujar Tante ku
"Yaudah aku turun sendiri, Tunggu ya sekitar satu dua jam nanti kita ketemu di pos lima! Ujar Galang
"Yaudah ati-ati ka!" aku menyemagatiSebenarnya kesal jika Galang harus turun seorang diri dan aku tak tega juga. Namun mungkin dia memang sudah terbiasa mendaki jadi aku agak sedikit tenang.
"Yuk kita turun lagi" ujar Tante ku
Dan kami turun bertiga tanpa Galang sedangkan rombongan yang lain entah ada dimana. Rindu mulai terasa di dadaku sejak Galang pergi ke pos dua untuk mengambil air, heran sekali padahal masih beberapa menit aku ditinggal namun rindu ini datang, ya! Rindu berduaan.🍀🍀🍀
Satu jam kemudian hingga kami bertiga sampai di pos enam. Untung saja ada sekumpulan pendaki lain yang sedang mendirikan tenda di pos enam dan menawarkan makanan dan minuman. Alhamdulillah tenggorokan kami mulai terobati dengan sebotol air belas kasihan.
Kami menuruni Gunung kembali dan sekitar dua jam hingga sampai di pos lima. Namun bukan Galang yang aku lihat tapi teman Galang yang sedang duduk menanti kami bertiga dengan bersama tiga tas carier milik kami. Kami berempat menunggu Galang hingga Galang datang membawa minum.🍀🍀🍀
Dua jam sudah kami menunggu Galang di pos lima, Tanteku asyik memainkan handphone dan bercanda namun aku malah tertidur karena kelelahan sampai aku terbangun.
"Mana si Galang?lama sekali" kami bergerutu
"Yaudah kita jalan aja ke bawah siapa tau nanti ketemu Galang. Biar tas carier nya ditinggal disini" pendapat salah satu teman Galang
"Yaudah yuk!".Hingga kami berempat menuruni Gunung kembali sampai di pos empat kami bertemu salah satu teman Galang yang membawa dua botol air minum ukuran 1½ liter untuk kami minum.
"kaki Galang keram di pos dua dan kami melarang Galang menyusul ke pos lima dan Galang sudah ada di basecamp dan menyuruhku naik lagi untuk membawakan minum untuk kalian" dengan nada marah dan ketus sekali.
"terus carier gimana?"
"Gatau! Aku gamau tanggung jawab"ketus teman Galang yang memang jutek itu.🍀🍀🍀
Kami bertiga menuruni Gunung lagi sampai ke basecamp pendakian. Alhamdulillah sampai juga. Galang menghampiriku sebelum aku sampai di gerbang jalur pendakian.
"Ni... Maafin kaka ya soal tadi kaka tuh udah mau naik lagi eeh malah keram terus yang lain ga ngijinin buat naik lagi, soalnya bahaya" Galang menjelaskan.
"iya... Ka gapapa, yang penting kaka baik-baik aja"
"kamu baik kan ni?"
"baik ka..."Galang memberiku sepiring makanan yang sudah disediakan oleh pihak Basecamp. Seusai kami makan kami langsung jalan pulang seperti komvoi lagi bedanya ini malam hari sekitar jam 22.00. Kami meninggalkan tiga tas carier di pos lima dan Galang bersama tiga temannya akan menaiki Gunung lagi esok untuk mengambil tas yang tertinggal.
Aku naik motor berdua bersama Galang saat perjalanan pulang.
"Ni... Ngantuk?" tanya Galang
"Ngga ka"
"serius ni?" Galang kembali bertanya padaku
"iyaa ka serius"
"Yaudah kalo ngantuk bilang yaa"
"iyaa ka..."Aku bohong! Sebenarnya aku sangat ngantuk hingga kepala ku terbentur punggung Galang karena kantuk berat. "Ni kamu ngantuk kan? Jangam bohong"
"iyaa ka" kali aku jujur pada GalangKami pun melanjutkan perjalanan menunggangi motor kembali.
"itu Gunung nya ka" ujar ku
"iya ni... Masih ga percaya kita bisa kesana bareng, kaka bahagia banget"
"aku juga ka..."Tak terasa semua waktu yang ku jalani berdua selalu tak berasa selama apapun selalu tak ingin rindu menyapa
Galang mengantarku sampai ke rumah dan aku langsung mengetuk pintu rumah hingga Mamah membuka nya.
"yeeee tuh kan mah aku balik lagi"
"iyaa ni Alhamdulillah. Mamah khawatir banget!"Aku langsung mandi dan beres-beres sebentar lalu langsung tertidur pulas hingga bangun pagi badan serasa remuk dan kaki ku bengkak. Pagi ini Galang menaiki Gunung hingga pos lima sampai pulang ba'da Maghrib. Sepulang Galang dan ke tiga temannya
langsung ke rumah Tante ku untuk mengembalikan barang-barang dan makan-makan dirumah Tanteku."eh ka kaki aku sakit tau" aku memberitahu pada Galang
"Sini kaka pijetin atuh" ujar Galang meledek.Sepatah tips untuk para pendaki :
-Jangan boros menggunakan air jika persediaan air sudah menipis
-Pastikan menuruni Gunung dengan rombongan dan jangan sampai terpisah-pisah jauh
-Jangan mementingkan ego masing-masing untuk turun atau naik lebih dahulu-----------------------Quotes-----------------------
*Tanpamu hampa sangat perjalanan. Karena kamu lah lelah yang tak pernah aku keluhkan
*Tidak ada penat yang aku rasa saat berdua denganmu
*Tidak perlu kau tunjukan kalimat "AKU SAYANG KAMU" aku sudah merasakan itu dari tingkahmu
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEM? Or Love
RomansaPROBLEM?or love Disela masalah,selalu ada kebahagiaan juga. Hello! Aku Rinjani, aku senang telah mencium wangi edelweis di Gunung Ciremai terlebih bisa menduduki batuan yang berada diatas awan dan berjalan dengan orang spesial. Dengannya aku belajar...