Iya itu gambarnya maksa banget maapin ya hehe.
Arly menghirup udara pelan, merasakan udara pagi hari yang menyegarkan indra penciuman, matanya menelusuri pemandangan dari balkon yang saat ini ia injak.
Mansion ini dikelilingi hutan, kemungkinan besar banyak orang tidak menyangka kalau didalam hutan pinus itu terdapat bangunan mewah nan indah.
Juga kawasan yang tidak terdeteksi diberbagai maps, menjelaskan bahwa kawasan ini benar-benar private sehingga tidak banyak orang yang mengetahui."Nona" sebuah suara memecahkan kekagumannya, lantas Arly menoleh dan membuka pintu kamar.
"Ya?"
Bibi Ahn tersenyum "boleh saya masuk?"
Arly mengangguk sebagai jawaban, membuka pintu itu lebar. Dan yang tidak disangkanya, beberapa pelayan memasuki kamar yang masing-masing membawa beberapa kantong belanja dengan merek mahal.
"apa itu?" tanyanya heran.
"Tuan Seongwoo menyuruh kami untuk memberikannya pada nona" jawab Bibi Ahn.
"ini semua?!" dengan nada tak percaya.
Bibi Ahn mengangguk "kalau begitu saya permisi" katanya setelah selesai meletakkan barang-barang.
"em, bibi. Tolong beritahu aku jika Seongwoo pulang"
"baik nona"
Tak lama sejak Bibi Ahn pergi, Arly tak henti-henti mengucapkan kata 'wow' saat membuka beberapa kotak berisi sepatu, baju, tas, parfum, beberapa barang untuk mempercantik diri, dll. Dan itu semua sialnya berasal dari merek seperti Chanel, Dior, Hermes, VS dan kenamaan lainnya
Sangking penasaran dengan barang-barang yang dibuka nya, Arly mengetikkan nama barang tersebut dilaptop berlogo apel keroak yang disediakan dikamarnya dan mata Arly sedikit buram ketika melihat bandrol harga yang tertera.
Bahkan sepertinya jika harga semua barang ini dihitung bisa membeli sebuah apartemen mewah di Gangnam.Bukankah ini terlalu berlebihan hanya untuk wanita yang asal-usulnya tidak jelas, Arly menahan nafasnya, mengembalikan barang-barang tersebut kedalam kotaknya dengan hati-hati.
***
Arly beranjak ke ruang makan saat bibi Ahn memanggilnya untuk makan malam. Pandangannya mengedar, mencari sosok laki-laki yang ia tunggu sejak siang tadi.
"apa Seongwoo belum pulang?" tanya Arly mendudukan dirinya.
"belum nona." jawab salah satu pelayan yang menghidangkan makanan untuknya.
Arly menghembuskan nafas pelan, mempercepat makannya lalu kembali ke kamar untuk menunggu Seongwoo pulang.
***
Arly mengerjapkan matanya pelan, ia terbangun oleh suara air yang berasal dari kolam renang. Kemudian sedikit berlari untuk mencapai balkon, menemukan laki-laki yang membuatnya menunggu hingga tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominance ¦ Ong Seongwoo
Fanfiction[COMPLETED] Ya. Dia selalu mendominasi hidupku dengan kelembutan, kebaikkan, serta perhatian yang membuatku lupa dengan posisi ku. Tapi, sampai hari itu tiba, dia mulai mendominasi dengan sikap dingin dan arogannya. -Arly ©2017 parksecret