Ngebosenin ya? Sebenernya pengen banget aku cepetin langsung ke konflik, tapi mau ke pait harus ngelewatin yang manis manis dulu kan? Makanya ngebosenin. Karna itu termasuk jalan cerita, jadi kalo kalian ngerasa bosen, nagajuseyo aja.
Lagian ntar kalian nyesel gak nikmatin yang manis-manis. Beneran deh. Percayalah:))
***
Untuk kesekian kalinya, Arly berseru senang ketika berdiri di balkon menikmati pemandangan malam hari yang disuguhkan Las Vegas, mata si gadis bahkan hampir tidak berkedip sama sekali.
"apa nanti aku boleh kesana?" tanya Arly menunjuk replika Eiffel di Las Vegas, pada Seongwoo yang juga tengah memandangnya dari belakang."tidak." jawab singkat dan padat dari lelaki itu.
Si kecil terdiam, kembali berbalik menghadap pemandangan, dan mencibir Seongwoo pelan. Dan Seongwoo tahu itu.
"Hei, mulutmu." katanya memperingatkan, menghampiri gadis kecil itu, memberikan gelitikan yang mampu membuat Arly tertawa geli sembari memohon ampun.
"aku mohon, aku tidak akan mengulanginya lagi. Tolong hentikan" katanya dengan napas tersengal sehabis tertawa tanpa henti, juga membuat pipinya sedikit pegal.
Seongwoo berhenti lalu menyungging senyum kecil, langkah selanjutnya adalah mengurung tubuh Arly, dan membuat gadis yang berada dalam kungkungannya itu tersentak. Mata mereka saling bertemu.
Detak jantung keduanya cukup dibuat berpacu kencang ketika Seongwoo mendaratkan sebuah ciuman panas. Si kecil yang kaget pun dibuat kepalang ketika lelaki itu terus menggigit dan berusaha masuk kedalam rongga mulut Arly, meminta balasan dan akses untuk memainkan lidah.
Wanita tersebut lambat laun mulai menggerakkan bibirnya, membuat seringai puas Seongwoo tercetak.
Keduanya saling memagut tanpa mempedulikan hawa dingin Las Vegas di malam hari."calm down, honey." bisik Seongwoo lirih, merasakan ciuman Arly yang terburu sehingga membuat wanita itu sulit bernapas, mendengar bisikan Seongwoo, Arly menunduk malu dengan pipi memerah.
Seongwoo tersenyum gemas, kemudian kembali menciumnya dengan ritme teratur, memberikan kelembutan dan itu sangat memabukkan bagi si kecil.
Tangan kekarnya menekan tengkuk Arly, sedang tangan kurus wanita itu meremas kuat bahu Seongwoo, mencari pegangan tubuhnya yang melemas.Merasa berbahaya, Seongwoo melepaskan ciumannya lebih dulu, "kembali kekamarmu." suruhnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Lelaki itu berjalan memasuki kamar, menjauhi Arly.
Arly tercenung, merasa bingung sekaligus kaget. Sikap Seongwoo yang tiba-tiba dingin membuatnya diliputi rasa takut, apa ia telah melakukan kesalahan?
"apa aku membuat suatu kesalahan?" tanya Arly terlihat frustasi, menyusul Seongwoo yang sedang bersandar di meja pantry, meminum segelas air dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominance ¦ Ong Seongwoo
Fanfiction[COMPLETED] Ya. Dia selalu mendominasi hidupku dengan kelembutan, kebaikkan, serta perhatian yang membuatku lupa dengan posisi ku. Tapi, sampai hari itu tiba, dia mulai mendominasi dengan sikap dingin dan arogannya. -Arly ©2017 parksecret