2. Open Your Heart

727 82 34
                                    

"Jihoon sunbae!"

Jiheon yang kini tengah membawa buku-buku tebal di tangannya itu segera berlari kecil menghampiri seseorang yang ada didepannya saat ini.

"Eoh? Jiheon-ah, hai."

"Sunbae, hari ini eomma ku memasak makanan yang cukup banyak, jika sunbae datang, eomma pasti akan merasa sangat senang,"

Jiheon tersenyum sambil sesekali mengeratkan pegangannya pada buku tebalnya.

"Benarkah? Wah, senang sekali mendengarnya. Baiklah, aku akan kerumahmu nanti. Lalu, mau pulang bersama?"

"Ne, sunbae." Balas Jiheon sambil tersenyum, menampilkan eye smile nya yang sangat manis.

Jihoon balas tersenyum dan mengusap rambut dongsaeng nya itu dengan lembut. Kemudian datang beberapa teman Jihoon yang,

Wow. Handsome and perfect as always.

"Jihoon-ah ayo cepat,"

Itu suara Seongwoo sunbaenim. Astaga Jiheon seperti ingin sembunyi saja melihatnya. Wajahnya, matanya, hidungnya, senyumnya, penampilannya dan bahkan tahi lalat di pipinya pun terlihat mempesona bagi Jiheon.

Ah, tidak-tidak. Bukan hanya gadis itu saja yang mengangumi seorang Ong Seongwoo di sekolah ini, bahkan seluruh sekolah pun tau bahwa dia adalah seseorang yang sempurna, yang mampu membuat hati siapapun terjatuh dalam setiap pesonanya, tidak peduli jika dia memiliki image bad boy sekalipun.

Begitulah, Jihoon dan semua teman-temannya memang sangat berpengaruh di sekolah ini. Mereka bahkan memiliki nama sendiri untuk grup mereka. 'Wanna One', yang berarti bahwa mereka ingin menjadi satu. Sebuah keinginan kuat untuk menjadi satu.

Begitulah, nama yang indah, tepat sekali untuk menggambarkan mereka.

It's like, They're pretty popular in this school.

Dan bahkan saat inipun, Jiheon tidak tau harus bersyukur atau takut, bersyukur karena dia cukup dekat dengan salah satu dari mereka yaitu Jihoon dan takut, takut jika suatu saat nanti dia harus berada dalam bahaya karena dekat dengan Jihoon.

Of course. Everybody knows Park Jihoon. He's the one who has a lot of fans in here.

And that was a problem for her to be close with him.

Lamunan Jiheon tentang Jihoon pun tiba-tiba menghilang saat Jihoon datang menghampirinya.

"Hyung, sebentar."

Dan setelah berkata begitu Jihoon menghampiri Jiheon dan merogoh saku jas sekolahnya, mengambil sesuatu.

"S-sunbae.. apa yang.."

Jihoon tidak mempedulikannya dan dengan perlahan ia memasangkan jepit rambut kecil berwarna biru muda di rambut Jiheon.

"Aku membelinya kemarin. Jepit ini cantik, sepertimu."

Seketika pipi Jiheon memanas dan hatinya berdegup dengan kencang.

"Terimakasih, sunbae."

Jihoon mengedipkan matanya dan tersenyum, kemudian dia segera pergi menyusul para hyung-nya, meninggalkan Jiheon yang hanya bisa terpaku di tempatnya.

That wink, ugh.

🌻🌻🌻


"Astaga menyebalkan sekali! Aku bisa gila!"

Jiheon mengacak rambutnya sebal, ia menjerit cukup keras sambil menutup bukunya kasar. Ia meletakkan kepalanya diatas buku tebalnya itu dan menendang-nendang kakinya di bawah meja.

A Handkerchief Love || Jiheon × JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang