18. Polarid Photos

226 33 46
                                    

Jiheon meniup poninya keatas dengan sebal.

Gadis itu tengah bercermin di cermin persegi panjang yang memiliki ukuran cukup besar. Jiheon melihat pantulan dirinya yang cukup aneh di cermin. Baju renang lengan panjang berwarna hitam yang super ketat itu benar-benar membuat gadis itu merasa tidak nyaman. Ya, kelasnya sedang ada jadwal olahraga renang untuk hari ini.

Jiheon ingin sekali mengganti baju renang ketat itu dengan kaos dan celana pendek miliknya saja. Tapi, sial. Ia tidak bisa melakukan itu. Karena bagaimanapun juga, Bok Hee-ssaem tidak akan pernah memberikan izin untuk memakai baju renang seperti itu. Oh, ralat. Bukan baju renang, melainkan mengenakan kaos bebas saat pelajaran berenang sangatlah tidak disukainya.

Tentu, tentu. Semua guru di sekolah ini sangatlah menyebalkan. Jiheon bahkan sudah tidak ingat lagi apakah ia masih memiliki guru yang bisa ia idolakan atau ya, paling tidak membuatnya merasa tidak terbebani. Tapi semuanya terasa mustahil. Gadis itu barangkali hanya menyayangi dua  guru di sekolahnya. Guru ekstra music dan dance. Setidaknya kedua guru dibidang seni itu tidak akan  membuat kepala Jiheon pusing dan ingin menguliti mereka hidup-hidup. Ewh. Itu menyeramkan.

Berusaha untuk tidak memikirkannya, Jiheon segera melangkah pergi dari cermin dan duduk di  kursi panjang yang ada di tepian kolam renang sekolah. Gadis itu hanya terdiam di sana, melihat ke seluruh ruangan yang terbilang cukup besar untuk dijadikan tempat olahraga renang ini. Cukup lama Jiheon mengamati semuanya, termasuk dengan teman-teman perempuan sekelasnya yang kini sibuk dengan kegiatan masing-masing. Beberapa dari mereka tengah berfoto bersama dengan memamerkan baju renang, ada yang bermain air, ada yang mempersiapkan kacamata renang, dan yang terakhir ada yang sibuk mempercantik diri di cermin. Mereka bahkan memakai bedak di pipi kanan dan kirinya.

Oh, ayolah. Itu konyol. Bagaimana mereka bisa memakai bedak saat beberapa menit lagi mereka akan basah oleh air? Memangya mereka memiliki kekuatan tahan air yang diwariskan oleh nenek moyang atau apa?

Astaga. Tidak, tidak. Itu tidak mungkin. Tapi melihat teman perempuannya yang semakin semangat memakai bedak seperti itu, Jiheon mendadak yakin seratus persen bahwa otak mereka sedang dalam kondisi tidak baik. Mungkin beberapa bagian disana sedang geser atau semacamnya.

Jiheon menggelengkan kepalanya beberapa kali dan beralih menatap kolam renang. Gadis itu lantas mengigit bibir bawahnya, terlihat cukup cemas.

Tentu. Jiheon tidak bisa berenang. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa hari ini Bok Hee-ssaem akan mengambil nilai berenang karena minggu lalu guru berparas cantik dengan tinggi semampai itu sudah mengingatkan bahwa ia dapat mengambil nilai mata pelajaran renang kapan saja.

Well, sebenarnya tidak masalah jika Bok Hee-ssaem akan mengambil nilai kapanpun waktu yang ia mau. Minggu depan atau hari ini, itu bukan suatu masalah. Tapi sayangnya, hal itu hanya berlaku untuk anak yang bisa berenang. Tidak untuk Jiheon. Gadis itu mungkin lebih memilih kabur jika memang bolos pelajaran renang diperbolehkan. Ia lebih memilih mengerjakan soal-soal ujian  atau apapun itu asal bisa terbebas dari pelajaran renang. Tapi jangankan mengerjakan soal, kabur dari Bok Hee-ssaem bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, kecuali jika Jiheon ingin mendapat nilai jelek di bidang non akademiknya saat ujian nanti. Sialan. Memikirkan semua itu membuat kepalanya sedikit pusing.

Gadis itu lantas menggembungkan kedua pipinya, terlihat pasrah jika guru cantiknya itu benar-benar akan mengambil nilai renang untuk hari ini.

Baru saja akan beranjak, seseorang menepuk punggung Jiheon secara tiba-tiba hingga gadis itu terkesiap karena terkejut.

"Hei!"

Jiheon menoleh kebelakang dan merotasikan bola matanya malas saat melihat Sora yang kini tengah terkekeh tak berdosa dan mendudukkan diri di samping Jiheon.

A Handkerchief Love || Jiheon × JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang