6. Dark and Cold

376 55 20
                                    

Jiheon melihat sunbaenim nya itu tengah mengerjapkan matanya, ia mencoba membuka matanya perlahan, dan saat itu juga jantung Jiheon berdetak dengan keras dan cepat.

Sinting. Bahkan caranya membuka mata saja sangat indah.

Bagaimana gadis itu bisa kabur dari pesonanya jika sudah seperti ini? Caranya bangun saja sudah seperti Prince Charming, kekasih dari tokoh kartun kesukaan Jiheon saat dirinya masih kecil dulu, Cinderella. Iya. Hangat dan Menghanyutkan.

Ugh. Ini sama sekali tidak adil.

Kenapa dia bisa bangun dengan cara yang elit seperti itu sedangkan jika itu Jiheon, pasti gadis itu langsung mengusap ilernya kasar yang mungkin juga telah berhasil membentuk sebuah pulau kecil di bantalnya. Ah, tidak-tidak. Jiheon tidak seperti itu. Ia masih bisa tidur dengan anggun. Tapi tetap saja, melihat orang di depannya ini membuatnya ingin mengumpat karena wajahnya yang begitu,

Tampan.

Jiheon sudah bersiap kabur jika saja tidak ada tangan yang mencegahnya, memegang pergelangan tangannya hingga ia harus kembali menoleh dan dihadapkan pada penampakan malaikat lagi. Astaga. Jiheon jadi bingung, kenapa bisa ada malaikat yang berkeliaran pada pagi-pagi hari seperti ini?

"Eodiga?" Ucap Jinyoung, masih dengan tangan yang memegang tangan Jiheon.

"Sunbae, umm.. aku harus kembali ke kelas. Maaf karena aku telah membuat sunbae bangun. Aku akan pergi sekarang."

Jiheon merutuk dirinya sendiri. Suaranya terdengar sangat bergetar dan itu membuatnya benar-benar malu.

"Tidak perlu. Duduk saja dan kerjakan tugasmu disini."

Tanpa permisi, Jinyoung menarik tangan gadis itu hingga tubuhnya terduduk di kursi yang berada tepat di sampingnya.

Wait, what???

Gagal sudah rencana Jiheon untuk kabur. Kini ia malah duduk di samping seseorang yang membuat debaran hatinya terus menerus menggila.

"Sunbae, a-aku.. harus k-kembali ke kelas."

Jiheon menunduk takut-takut, ia tidak tau harus berbuat apa lagi. Sekarang yang ada di pikirannya hanya tentang bagaimana caranya untuk kabur dari makhluk ciptaan tuhan yang terindah ini.

"Wae? Kukira kau akan mengerjakan tugas disini karena.... dihukum?"

Damn it.

Kenapa dia bisa tau kalau aku dihukum?

Belum sempat Jiheon menjawab, Jinyoung memberikan smirk nya pada gadis itu dan berkata,

"Aku tidak bodoh. Bagaimana mungkin kau bisa keluyuran ke perpustakaan saat bel masuk sudah berbunyi sedari tadi? Jujur saja. Aku juga tidak keberatan jika kau ada disini. Cukup kerjakan tugasmu dan abaikan aku."

Jiheon mati-matian menahan rasa malunya, dan ia rasa pipinya semakin memanas.

Gosh, calm down yourself, girl.

"N-ne sunbae. Mianhae,"

"Kenapa meminta maaf? Kau tidak melakukan kesalahan apapun."

Jinyoung menengakkan tubuhnya dan melihat ke arah gadis di sampingnya, yang kini sedikit menunduk, menyembunyikan wajahnya.

"Dan juga, jangan berbicara terlalu formal padaku. Itu membuatku tidak nyaman."

Jiheon hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Kini ia mulai mengeluarkan buku-buku dari dalam tasnya untuk mulai mengerjakan tugas dari Jung ssaem yang menyebalkan itu.

A Handkerchief Love || Jiheon × JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang