PULANG

2.5K 180 7
                                    


Eksa masih belum menyerah untuk mengejar Milang yang masih menyita Handphonenya. Dikejarnya langkah Milang yang panjang itu dengan lari pelannya Eksa. Mereka menyusuri koridor gedung kelas 9 lalu berbelok kekanan yang akan membawa mereka ke tempat parkir motor.

"MILAAAANG, Balikin dong, gue mau telfon mas Iqbal, dia pasti khawatir kalau gue belom sampai rumah" Eksa memelas-melas

"ga bakal, udah makanya cepetan jalannya biar cepet sampai dirumah" kata Milang terus berjalan cepat membuat Eksa tertinggal 2 meter dibelakangnya

"Lang, lo mau nganterin gue pulang ? ga usah deh, balikin aja hape gue, nanti gue naik angkot aja" kata Eksa memberi penawaran lain ke Milang.

Milang mendadak berhenti lalu sontak Eksa yang dibelakang Milang sambil berlari itu menabrak punggung Milang "adooh".

"Engga, hape lo gue sita, gue balikin nanti dirumah lo"kata Milang berbalik badan kehadapan Eksa yang sedang mengusap-usap wajahnya.

"ngapain berhenti mendadak, ngesen dulu kek" Eksa mengelus keningnya yang menabrak punggung Milang.

"motor gue yang bisa begitu, gue ga bisa"sahut Milang kelihatan tersenyum tipis melihat wajah Eksa yang merah setelah menabrak punggungnya.

"lo bukan bermaksud nyulik gue kan ?" Eksa menatap Milang dengan tatapan ketakutan

Milang diam sebentar lalu berbalik arah lagi melanjutkan tujuannya ke parkiran. "niat baik malah dicurigain begitu, gue cuma mau nganterin lo pulang"

Eksa terpaksa mengikuti Milang lagi. "ga perlu repot-repot Lang, gue naek angkot aja. Balikin aja hape gue"

"Engga repot kok, itu sebagai permintaan maaf gue karena udah buat tangan lo-" Milang berhenti lagi lalu melirik kelengan kanan Eksa

"Ini ?" Eksa mengangkat lengannya "ga papa kok, ga perlu minta maaf. Niat lo baik kan ya udah gue hargai itu, balikin aja hape gue Lang" rengek Eksa.

Mereka berdua akhirnya telah sampai diparkiran sekolah. Milang mengambil kunci motornya dari tas. Lalu menyalakan mesin motornya.

"naik buruan" ujar Milang

"engga mau" Eksa mengeleng. Eksa masih ingin hapenya dipulangkan. "balikin, Pleasee"

"iya nanti gue balikin, Janji deh. Naik dulu, gue balikin ntar didepan rumah lo" kata Milang.

Eksa menatap motor yang sudah ditunggani Milang, Suzuki Satria F yang telah dimodifikasi menjadi motor yang entah apa itu bentuknya. Agak ceper, sangat nungging dan warna mencolok dimana-mana. Batin Eksa pun akhirnya jahil menyela motornya Milang "emang masih jaman yah nih motor, Mas Iqbal aja motornya Ninja"

"kenapa ? lo ga lagi ngata-ngatain motor keren gue dalam hati kan?" Milang menatap Eksa dengan tatapan curiga

"Engga" Eksa mengelak cepat. "emang lo punya SIM, gue ga mau kena Tilang Lang- udahlah Lang gue naik angkot aja yah" Kata Eksa cemberut

Milang ketawa ngakak "eh non, yang ketilang juga pasti gue bukan lo, lagian ga bakal, gue udah mengantongi SIM kok, tenang aja" Milang terlihat songong

15 Tahun punya SIM ? kalau ga boong yah pasti nembak buatnya.

"ga usah curigaan gitu, SIM gue resmi" Milang berhasil menebak fikiran Eksa

"Apaan sih, siapa yang curiga" Eksa mengelak lagi

"keliatan kok... udah buruan mau cepetan ketemu Mas Iqbal ga nih"

Eksa akhirnya mengalah. Lalu menuruti kata Milang untuk naik ke motor yang bagi Eksa jadul itu. Ga jadul juga sih Eksa. Cuma karena sekarang Tren nya motor sport maka Eksa yang sebenarnya juga kurang update ini menanggap bahwa motor selain Ninja itu jadul.

KELAS FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang