TULUS DIBALAS TULUS

2.3K 176 9
                                    


Maaf, Mianhae, Gomenasai, sorry yang nunggu-nunggu Kelas F. Saya baru bisa update ceritanya.

Kedepannya Kelas F akan di update seminggu sekali yakni dihari Minggu Malam. Author udah punya kesibukan yang menyita waktu untuk berimajinasi dan mengetik. Jadi nggak bisa update tiap hari lagi. Hahahaha

Terima kasih buat yang masih menunggu, saya terharu.


Mie ayam lengkap dengan bakso diatasnya masih utuh didalam mangkok putih bergambar ayam jago. Potongan Sawi yang sudah layu semakin layu karena sudah melewati proses masak sekitar 4 menit ditambah dengan telah berada di atas kuah mie ayam selama hampir 10 menit. Orang di depan mangkok itu tak menjamah sesendokpun mienya. Ia terlalu khusyuk menatap orang yang duduk berhadapan dengannya.

Berbeda dengannya, Sendok demi sendok dengan dibantu garpu orang dihadapannya itu memakan mie ayam dengan lahap. Walaupun seorang perempuan, orang itu tidak jaim dan dengan rakus menyantap mie ayamnya seperti orang kelaparan berhari-hari.

"Eksaaa, makan mie ayamnya"

Pemilik Mie ayam yang dianggurkan selama 10 menit itu adalah Eksa. Ia hanya menatapi siswi di depannya. Evi. Yang makan mie ayam dengan enaknya.

Tadi, sekitar 20 menit lalu, Evi menyeret Eksa ke kantin. Eksa yang terlihat canggung dan dingin ke Evi itu membuat Evi kesal. Evi ingin pertemananya dengan Eksa seperti dulu lagi. Untuk itu ia nekat menyeret Eksa ke kantin dan makan bersama. Penolakan yang di katakan Eksa pun tidak ia dengarkan. Sekuat tenaga dan cuek dengan penilaian orang-orang di kantin ia berusaha agar bisa ngobrol lagi dengan Eksa tanpa kecanggungan lagi.

Evi yang tidak pernah makan mie ayam, akhirnya pesan mie ayam. Ia yang biasanya kalem dimanapun itu. Dikantin, kali ini ia menjadi sangat cerewet dan energik ketika memesan. Semua orang terheran-heran dengan sikap Evi. Omongan sumbang seperti "udah di F sih, wajarlah jadi begitu"pun tak lepas dari pendengaran Evi. Tapi Evi tidak peduli. Ia benar-benar ingin melakukan apa yang ingin ia lakukan agar pertemanannya dengan Eksa bisa kembali seperti dulu lagi.

"Evi, lo nggak makan berapa hari sih?" tanya Eksa. Canggung yang sebelumnya sempat mendera benar-benar telah berhasil hilang. Canggung dan bingung yang selama ini menyiksanya sudah hilang sejak tadi. Sejak atraksi-atraksi gila yang Evi lakukan di kantin, heran dan bengong telah mengusir canggung diantaranya dengan Evi.

"Gue nggak nyangka mie ayam disini seenak ini. selama ini kan kita Cuma jajan cireng, kalau enggak roti. Suatu hal yang sia-sia sekolah disini kalau enggak nyobain mie ayam ini" jawab Evi sambil mulutnya terus mengunyah. Ujung-ujung mulutnya juga sejak tadi selalu tersenyum. Membuat Eksa benar-benar dibuat heran. Sebegitu bahagia kah karena mie ayam ? Eksa keheranan.

Isi Mangkok Evi sudah lenyap dan pindah tempat ke lambungnya. Ia letakan Sendok dan garpu. Sekarang giliran es campur di sebelah kanannya yang ia eksekusi.

Evi sedot dan ia sendok isian es campur secara bergantian. "Waaah Gilaaa, enaaaak banget" Decaknya.

Eksa tercengang untuk yang entah keberapa kali, Ia benar-benar melihat sosok Evi yang lain. Sosok kalem dan jaim lenyap hilang entah kemana. Berganti menjadi sosok yang cuek dan masa bodo.

"Evi, lo diliatin orang-orang tuh, kesurupan yah lo" kata Eksa merasa tidak percaya.

"beneran nggak dimakan ?" tanya Evi mengabaikan omongan Eksa. Matanya mengerling ke mangkok milik Eksa.

"Enggak... kenyang gue liat lo makan" jawab Eksa geleng-geleng kepala.

"Gue makan yah?" tanya Evi yang langsung di respon pelototan oleh Eksa.

KELAS FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang